PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya
di New York pada akhir sesi Selasa, karena data inflasi negara itu gagal
mendukung ekspektasi untuk kenaikan suku bunga acuan pada Juni. Pada
Jumat lalu, Ketua Fed AS Janet Yellen mengatakan di Harvard University
bahwa kenaikan suku bunga acuan dalam beberapa bulan ke depan mungkin
akan tepat jika data ekonomi terus membaik.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa bahwa indeks harga
untuk pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), sebuah ukuran untuk tingkat
inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, hanya meningkat 0,3 persen
dari bulan sebelumnya. Indeks harga PCE inti, tidak termasuk makanan dan
energi, naik 0,2 persen dari bulan sebelumnya dan naik 1,6 persen dari
setahun lalu, masih di bawah target bank sentral sebesar dua persen.
Para analis mengatakan angka terbaru itu tidak mendukung spekulasi
kenaikan suku bunga utama AS pada Juni.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1139 dolar
dari 1,1114 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi
1,4477 dolar dari 1,4608 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7223 dolar
dari 0,7178 dolar. Dolar dibeli 110,54 yen Jepang, lebih tinggi dari
110,43 yen pada sesi sebelumnya. Dolar merosot menjadi 0,9930 franc
Swiss dari 0,9944 franc Swiss, dan sedikit menguat menjadi 1,3132 dolar
Kanada dari 1,3038 dolar Kanada.
sumber ; financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar