PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pasca reli pada transaksi Senin kemarin, hari ini bursa Asia kembali
memerah. Berdasarkan data Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific tergerus
0,9% menjadi 124,66. Sementara itu, indeks Topix Jepang tertekan 1,6%
setelah yen diperdagangkan di level 101,71 per dollar AS. Sedangkan
indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5% dan indeks Kospi Korea
Selatan turun 0,9%.
Bursa Asia kembali memerah menyusul ketidakpastian mengenai rencana
keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Isu ini membayangi optimisme rencana
kebijakan bank sentral untuk mendongkrak kembali kepercayaan market.
Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin mengatakan, dalam kesepakatan
Pasal 50, dituliskan secara gamblang bahwa negara yang ingin keluar dari
Uni Eropa harus mengirimkan pemberitahuan secara formal kepada Dewan
Eropa.
“Tidak ada langkah-langkah yang bisa diambil hingga hal itu
dilakukan. Jika pemberitahuan sudah dikirim, Dewan Eropa dapat
mengeluarkan sejumlah panduan untuk negosiasi selanjutnya,” papar
Merkel. Itu artinya, lanjut Merkel, tidak akan ada perundingan informal
maupun formal terkait British Exit hingga Dewan Eropa menerima
permohonan Inggris keluar dari Uni Eropa.
Dua lembaga peringkat internasional, yakni S&P dan Fitch, kompak
memangkas peringkat surat utang Inggris pada Senin kemarin. Pemangkasan
peringkat ini bisa berdampak pada seberapa besar biaya yang harus
ditanggung pemerintah dalam meminjam uang ke pasar finansial
internasional. “Investor sangat tidak menyukai ketidakpastian. Kondisi
ini akan menyebabkan guncangan pada perdagangan dunia dan Inggris
membutuhkan waktu untuk mendongkrak kembali ekonomi mereka,” jelas Grant
Williamson, investment advisor Hamilton Hindin Greene, brokerage di
Christchurch Selandia Baru
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar