PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Laju nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di pasar spot Kamis
(30/6), dibuka melemah 33 poin atau 0,25% ke posisi Rp 13.190/USD.
Sedangkan pada penutupan pasar spot Rabu (29/6), rupiah berada di posisi
Rp 13.157/USD.
Penguatan
rupiah terhadap USD pada hari ini mulai terlihat terbatas pasca
mengalami penguatan signifikan pekan ini. Sebelumnya, pengesahan UU Tax
Amnesty menjadi faktor pendorong penguatan rupiah pada pekan ini.
Sementara
itu, kurs rupiah menurut Yahoo Finance, Kamis (30/6) dibuka naik tipis
ke level Rp 13.155, dimana pada penutupan kemarin rupiah berakhir di
level Rp 13.160/USD. Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan
berkisar di level Rp 13.155-Rp 13.160/USD.
Berdasarkan
data dari Limas, pada pembukaan Kamis ini, rupiah melemah ke level Rp
13.205/USD, dimana kemarin berakhir di level Rp 13.163/USD. Menurut
kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank
Indonesia (BI), rupiah hari Kamis ini dibuka melemah Rp 13.180/USD,
sebelumnya perdagangan Rabu kemarin berada di level Rp 13.166/USD.
Sementara
itu, mata uang dunia lainnya masih terpengaruh imbas Brexit. Melansir
Reuters, Kamis (30/6), poundsterling babak belur dalam posisi terendah
dalam beberapa dekade. Pound diperdagangkan pada USD 1,34 GBP=D4,
membuat mereka kehilangan lebih dari 6% pada kuartal ini. Euro juga
dibuka rendah USD1,1110 setelah mencapai USD1,0912 pada hari Jumat,
terendah sejak Maret tahun ini.
Sedangkan
Yen berada di zona defensif karena risk aversion mereda. Dolar AS
sedikit berubah pada ¥ 102,650 setelah tergelincir ke 99,00 pada hari
Jumat, palung yang terakhir terlihat pada November 2013. Untuk kuartal
tersebut, greenback—nama lain USD—menuju penurunan 8% terhadap yen.
Sebagai
informasi, Bank Indonesia (BI) memastikan akan menaikkan saldo maksimum
uang elektronik (e-money) khusus untuk yang terdaftar (registered),
dengan estimasi sementara menjadi Rp 10 juta dari Rp 5 juta saat ini.
Perubahan
peraturan untuk penaikan saldo maksimum uang elektronik terdaftar ini
diperkirakan akan keluar pada semester II 2016. Penaikan saldo
maksimum, menurut Ronald, untuk memenuhi kebutuhan transaksi non-tunai
dalam jumlah besar dari pengguna uang elektronik yang terdaftar.
Sedangkan untuk uang elektronik yang tidak terdaftar, BI masih
mempertahankan saldo maksimum Rp 1 juta.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar