Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 31 Januari 2023

PT Rifan Financindo - Emas Balik Turun, Dolar Menguat Jelang Rapat Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada hari Selasa, berada di bawah tekanan dari dolar yang menguat dalam kehati-hatian menjelang rapat Federal Reserve minggu ini, sedangkan pasar logam yang lebih luas juga bergerak lebih rendah.

Logam kuning menjalani awal yang lambat untuk minggu ini menjelang kesimpulan dari rapat Fed selama dua hari pada Rabu setempat atau Kamis dini hari WIB, di mana bank sentral ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Namun, pandangannya terhadap kebijakan moneter akan menjadi titik fokus utama, usai data ekonomi baru ini dari AS mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin memiliki ruang yang cukup untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Emas spot turun 0,1% di $1.922,10/oz pukul 06.59 WIB, sementara emas berjangka tidak banyak bergerak di sekitar $1.921,75/oz.

Harga spot menyalip harga futures menjelang berakhirnya kontrak berjangka, yang mengindikasikan bahwa permintaan jangka pendek untuk emas masih kuat.

Logam mulia ini mengalami reli yang luar biasa hingga akhir 2022 dan awal 2023 tatkala angka inflasi AS yang lebih rendah dari AS meningkatkan ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat pada tahun 2023.

Namun, mengingat inflasi masih jauh di atas target tahunan The Fed, pasar tetap tidak yakin di mana suku bunga pinjaman AS akan mencapai puncaknya. The Fed juga telah memperingatkan bahwa inflasi yang bertahan lama dapat menyebabkan suku bunga tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Dolar pulih terhadap sejumlah mata uang minggu ini, juga memberikan tekanan pada pasar logam.

Perpaduan antara kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi diperkirakan akan membebani pertumbuhan ekonomi tahun ini, sehingga meningkatkan risiko resesi di negara-negara besar. Emas juga diuntungkan oleh permintaan safe haven karena hal ini.

Laporan data pertumbuhan ekonomi kuartal IV dari Zona Euro, yang akan dirilis hari ini, juga diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut mengenai prospek resesi. Namun, antisipasi terhadap rapat the Fed membuat para investor beralih ke dolar sebagai safe haven pilihan mereka.

Platinum datar di $1,017.15/oz, sementara perak turun 0.3% di $23.668/oz.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga tertekan oleh dolar yang lebih kuat dan kekhawatiran akan resesi.

Tembaga berkualitas tinggi mendatar di sekitar $4,1833 setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya.

Harga logam merah mendapat sedikit dukungan dari prospek gangguan pasokan dari produsen tembaga nomor dua dunia, Peru, yang menghadapi peningkatan kerusuhan sipil setelah penggulingan Presiden Pedro Castillo - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 30 Januari 2023

PT Rifan - Emas Bergerak Terbatas, Pekan Rapat Fed Dimulai

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas masih berada dalam kisaran yang terbatas pada hari Senin dan Trader menunggu rapat Federal Reserve minggu ini, dengan fokus juga tetap pada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin yang relatif lebih kecil pada hari Rabu. Namun sikap bank sentral terhadap kenaikan suku bunga di masa depan akan diawasi dengan cermat, mengingat bahwa data baru-baru ini telah memberikan gambaran yang agak beragam mengenai ekonomi AS.

Meskipun inflasi menurun seperti yang diharapkan dalam beberapa bulan terakhir, inflasi masih jauh di atas target tahunan Fed sebesar 2%. Pasar kerja dan pertumbuhan ekonomi AS juga menurun kurang dari yang diharapkan pada akhir tahun 2022, yang memberikan ruang bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Sinyal hawkish apa pun dari bank sentral cenderung negatif untuk aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas. Pasar juga sedang menunggu angka nonfarm payroll pada bulan Januari minggu ini.

Harga emas spot naik 0,1% di $1.929,95/oz, sedangkan  emas berjangka stabil di sekitar $1.928,64/oz pukul 07.20 WIB.

Fokus minggu ini juga tertuju data pertumbuhan ekonomi dan inflasi kuartal IV dari Zona Euro, yang akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu. Tanda-tanda perlambatan yang nyata di wilayah ini, terutama Jerman yang merupakan negara ekonomi kuat, dapat mendorong permintaan safe haven untuk emas.

Logam mulia diuntungkan oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi global tahun ini, saat trader juga keluar dari Dolar untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga yang lebih lambat oleh Federal Reserve.

Namun reli emas terhenti di level tertinggi sembilan bulan setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal IV, mengindikasikan bahwa negara ini masih tetap tangguh meskipun inflasi tinggi dan suku bunga naik.

Hal ini juga mendorong dolar, kendati greenback masih berada di dekat posisi terendah sembilan bulan pada hari Senin.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga naik tipis sebagai antisipasi terhadap pasar China yang akan memulai kembali perdagangan setelah libur selama seminggu.

Tembaga naik 0,1% di $4,2390, setelah mematahkan kenaikan lima minggu beruntun minggu lalu.

Sejumlah data ekonomi China juga ditunggu minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai negara importir tembaga terbesar di dunia, setelah baru-baru ini melonggarkan sebagian besar tindakan anti-COVID. Pembukaan kembali ekonomi China diperkirakan akan meningkatkan permintaan tembaga global, yang pada gilirannya dapat menguntungkan harga logam merah tersebut.

Ekspektasi pasokan tembaga yang lebih ketat juga menguntungkan harga, setelah penambang MMG Ltd (HK:1208) mengisyaratkan potensi gangguan produksi di tambang Peru karena terjadi kerusuhan sipil di negara tersebut - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Kamis, 26 Januari 2023

Rifan Financindo - Emas Stabil Di High 9 Bulan Di Tengah Kekhawatiran Resesi, Tembaga Naik

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil di dekat level tertinggi sembilan bulan pada hari Rabu tatkala kekhawatiran akan resesi yang membayangi membuat permintaan safe haven tetap tinggi, sementara harga tembaga naik karena ekspektasi bahwa pemulihan permintaan China akan membantu mengimbangi perlambatan konsumsi di negara-negara lain.

Harga emas naik melampaui penurunan di pasar saham, saat permintaan safe haven untuk logam ini melampaui permintaan dolar di tengah meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Emas spot datar di $1.937,64/oz, dan emas berjangka naik 0,2% ke $1.938,35/oz. Harga spot logam mulia mempersempit selisih dengan kontrak berjangka, menjelang berakhirnya kontrak berjangka tersebut di bulan Februari.

Emas telah mengalami penurunan sejak pertengahan Desember di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih kecil, kala pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang mendingin di negara tersebut. Harga juga diperdagangkan sekitar $140 di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada tahun 2020.

Kerugian baru ini di Wall Street, menyusul sejumlah laporan keuangan perusahaan yang lemah, juga memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya mendorong permintaan emas.

Harga emas juga telah jauh mengungguli harga logam mulia lainnya sepanjang tahun ini. Emas naik sekitar 6%, sedangkan perak dan platinum masing-masing turun lebih dari 1%.

Reli logam mulia ini sebagian besar dipicu oleh data yang mengindikasikan inflasi AS menurun lebih dari yang diperkirakan selama beberapa bulan terakhir, yang kemungkinan akan mengundang kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh the Fed. Pasar secara luas memperkirakan kenaikan 25 basis poin oleh the Fed di bulan Februari, dan potensi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga bank sentral dalam beberapa bulan mendatang.

Fokus minggu ini data PDB kuartal IV AS untuk mengukur seberapa besar pertumbuhan melambat menjelang akhir tahun 2022, terutama karena dampak kenaikan suku bunga tajam dan inflasi yang relatif lebih tinggi mulai terasa.

Di antara logam industri, harga tembaga berada di level tertinggi lebih dari tujuh bulan di tengah ekspektasi pemulihan tajam permintaan China tahun ini, karena negara ini baru saja pulih dari pembatasan COVID-19 selama tiga tahun.

Tembaga kadar tinggi naik 0,1% di $4,2672, diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak pertengahan Juni.

Namun, pasar tetap tidak yakin mengenai waktu pemulihan ekonomi China, pasalnya negara ini tengah menghadapi wabah COVID-19 yang terburuknya - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Jumat, 20 Januari 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Di Tengah Ketidakpastian Resesi, Tembaga Turun Hari Ini

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik dan berada di level tertinggi sembilan bulan pada hari Jumat setelah reli kencang di sesi sebelumnya, dan menuju kenaikan minggu kelima berturut-turut di tengah bangkitnya permintaan safe haven dan meningkatnya ketidakpastian atas arah kebijakan moneter AS.

Harga logam mulia melonjak hampir 1,5% pada sesi sebelumnya, menguat bersamaan dengan turunnya pasar saham saat pendapatan perusahaan yang turun dan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang membayangi.

Komentar hawkish dari Federal Reserve juga membebani sentimen. Wakil Ketua Fed Lael Brainard mengatakan pada hari Kamis bahwa suku bunga harus tetap tinggi meskipun ada tanda-tanda penurunan inflasi, mengingat tekanan harga masih mendekati level tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Komentarnya mencerminkan komitmen serupa dari pejabat Fed lainnya minggu ini.

Namun pasar tetap tidak yakin di mana suku bunga AS akan mencapai puncaknya, mengingat para pejabat The Fed menawarkan pandangan yang berbeda mengenai tingkat suku bunga, mulai dari di bawah 5% hingga mendekati 6%.

Emas spot naik 0,08% di $1,933.82/oz pukul 08.31 WIB, dan emas berjangka terus naik 0,58% ke sekitar $1,935.05/oz menurut data Investing.com. Kedua instrumen tersebut diperdagangkan mendekati level tertinggi April 2022, dan akan naik sekitar 0,6% minggu ini.

Harga emas telah turun sejak data menunjukkan penurunan inflasi AS yang berkelanjutan, yang kemungkinan akan mengundang langkah yang kurang hawkish oleh Fed tahun ini. Prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil membawa banyak kelegaan bagi harga emas, yang diguncang oleh kebijakan The Fed yang hawkish pada tahun 2022.

Prospek resesi global juga mendorong permintaan safe haven untuk emas dalam beberapa minggu terakhir, di tengah berbagai peringatan bahwa ekonomi utama dapat mengalami kontraksi tahun ini.

Di antara logam industri, harga tembaga turun di awal perdagangan Asia, tetapi juga menuju kenaikan lima minggu berturut-turut saat berlanjutnya optimisme atas pemulihan ekonomi di China.

Tembaga turun 0,2% di $4,2408, tetapi naik 0,6% minggu ini.

Logam merah telah menguat tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya spekulasi pemulihan ekonomi di China, setelah negara importir tembaga terbesar di dunia itu mulai mengurangi sebagian besar tindakan anti-COVID pada bulan Desember.

Namun, kenaikan logam merah baru-baru ini tertahan oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi tahun ini - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 19 Januari 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Di Tengah Ketidakpastian Resesi, Tembaga Turun Hari Ini

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas sedikit pulih dari pelemahan selama dua hari beruntun pada Kamis di tengah meningkatnya ketidakpastian atas potensi resesi dan jalur kebijakan moneter AS, sementara harga tembaga stabil dalam optimisme yang berkembang atas pemulihan ekonomi China.

Data penjualan ritel dan produksi industri AS untuk bulan Desember rilis lebih lemah dari yang diharapkan pada hari Rabu, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang lebih luas di negara itu saat berjuang dengan kebijakan moneter ketat dan inflasi yang relatif tinggi.

Laporan dari Federal Reserve, beige book, juga memperkirakan sedikit pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang, bahkan ketika tekanan harga menurun. Inflasi harga produsen naik kurang dari perkiraan untuk bulan Desember.

Namun, komentar semalam dari beberapa anggota Fed, termasuk Loretta Mester dan James Bullard, menyerukan lebih banyak kenaikan suku bunga, mengingat inflasi masih jauh di atas target tahunan 2% bank sentral. Mereka juga memperkirakan bahwa suku bunga pinjaman AS kemungkinan akan mencapai puncaknya sekitar 5%, meskipun sebagian besar anggota mendukung laju kenaikan yang lebih lambat.

Harga emas spot naik 0,30% ke $1.909,99/oz pukul 11.37 WIB, sementara emas berjangka naik 0,25% di $1.911,70/oz menurut data Investing.com. Logam kuning turun sekitar 0,6% dalam dua sesi terakhir, setelah menyentuh level tertinggi delapan bulan awal pekan ini.

Data dari Inggris dan Zona Euro menunjukkan inflasi tetap tinggi di kedua wilayah tersebut, dan ini kemungkinan akan mendorong kenaikan suku bunga oleh bank sentral masing-masing. Juga, berpotensi membebani harga emas.

Tetapi harga logam kuning menguat dalam beberapa sesi terakhir seiring meningkatnya kekhawatiran resesi global, terutama karena semakin banyak negara memperketat kebijakan untuk mengekang inflasi tinggi. Hal ini juga membuat emas membentuk level support yang kuat di $1.900/oz.

Logam mulia lainnya tetap berada dalam kisaran terbatas pada hari Kamis. Platinum naik 0,36% pukul 11.41 WIB, sedangkan perak turun 0,36%, setelah kedua logam tersebut mengalami penurunan besar minggu ini.

Di antara logam industri, harga tembaga berhasil menarik lebih banyak penguatan minggu ini dari optimisme atas pemulihan ekonomi di China sedikit menang atas bayang kekhawatiran resesi.

Tembaga turun 0,85%, berada di bawah level tertinggi lebih dari enam bulan.

Gita Gopinath, wakil direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), mengatakan kepada Reuters bahwa China dapat mengalami pemulihan ekonomi yang pesat pada kuartal II usai melonggarkan sebagian besar pembatasan anti-COVID pada akhir tahun 2022 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 18 Januari 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Reli Emas Awal Tahun Goyah Jelang Isyarat Fed Dan Rilis Data Ekonomi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Reli tahun baru harga emas tampaknya telah kehabisan tenaga, dan logam kuning bergerak di bawah level tertinggi delapan bulan pada hari Rabu sebelum banyak pejabat Federal Reserve tampil dan data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini.

Kendati ekspektasi Fed yang kurang hawkish dan potensi resesi mendorong kenaikan kuat dalam emas selama dua minggu terakhir, trader kini menunggu lebih banyak sinyal untuk mengonfirmasi tren ini. Pidato dari beberapa pejabat Fed akan dirilis minggu ini, yang paling penting Wakil Ketua Lael Brainard pada hari Kamis.

Rentetan rilis data ekonomi AS juga hadir untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana kinerja ekonomi terbesar di dunia itu sepanjang Desember, dimulai dengan data inflasi indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri yang akan dirilis pada hari Rabu.

Harga emas spot datar di $1.908,74/oz, sementara emas berjangka naik 0,1% di $1.911,30/oz pukul 07.19 WIB. Kedua instrumen turun 0,5% pada hari Selasa.

Pelemahan dolar, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran resesi tahun ini membuat emas melesat ke level tertinggi lebih dari delapan bulan minggu lalu. Logam kuning kini diperdagangkan sekitar $160 di bawah rekor tertinggi, di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat tahun ini.

Dolar mendapatkan kembali kekuatannya terhadap sejumlah mata uang minggu ini, pulih dari level terendah lebih dari tujuh bulan. Tetapi keuntungan greenback terbatas karena pasar juga menunggu rapat kebijakan Bank of Japan.

Setiap sinyal hawkish dari bank sentral dapat mengguncang dolar dan memberikan lebih banyak dukungan untuk emas, utamanya saat pengetatan kebijakan moneter ultra-longgar BOJ menentukan lebih banyak hambatan ekonomi global.

Logam mulia lainnya juga terus berada dalam kisaran ketat pada hari Rabu.

Di antara logam industri, harga tembaga turun tipis setelah reli tajam pada hari Selasa di tengah tanda-tanda ketahanan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar di dunia.

Tembaga turun 0,2% di $4,2272, setelah reli lebih dari 2% di sesi sebelumnya.

Meski data pada hari Selasa menunjukkan pertumbuhan ekonomi China melambat secara substansial pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya, pertumbuhan membaik dari perkiraan pada kuartal IV, terutama pada bulan Desember, meningkatkan harapan bahwa negara tersebut akhirnya akan mengalami pemulihan tahun ini setelah pelonggaran sebagian besar pembatasan anti-COVID - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 17 Januari 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Naik Atas $1.900, Pasar Tunggu Banyak Sinyal Data Ekonomi

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak di sekitar level tertinggi delapan bulan pada hari Selasa, setelah terjebak dalam kisaran ketat selama beberapa sesi terakhir kala investor menunggu lebih banyak isyarat dari sejumlah data ekonomi yang akan dirilis minggu ini, dengan fokus khusus pada tanda-tanda resesi.

Volume perdagangan logam kuning juga terbatas oleh hari libur AS pada hari Senin, meskipun dolar mengalami pemulihan ringan.

Pasar tengah menunggu data kunci inflasi dari Zona Euro dan Inggris, serta data penjualan ritel dan produksi industri AS, untuk mengukur apakah ekonomi terbesar di dunia itu menghadapi potensi perlambatan karena kondisi moneter yang ketat.

Rapat kebijakan Bank of Japan pada hari Rabu juga menjadi fokus, setelah bank sentral secara tak terduga memberikan nada kebijakan hawkish selama rapat bulan Desember. Langkah tersebut telah membebani dolar dan sedikit mendukung harga komoditas.

Emas spot naik 0,2% di $1.918,14/oz, sementara emas berjangka naik 0,1% di $1.920,95/oz pukul 07.07 WIB. Sementara prospek melambatnya kenaikan suku bunga AS signifikan menopang logam kuning dalam beberapa pekan terakhir, emas sekarang mendapat permintaan safe haven baru dalam menghadapi potensi resesi global tahun ini.

Pasar memperkirakan potensi perlambatan di ekonomi utama saat efek pengetatan moneter yang drastis pada tahun 2022 mulai terasa. Dana Moneter Internasional (IMF) awal bulan ini memperingatkan skenario seperti itu pada tahun 2023.

Emas diperkirakan akan mendapat dorongan dari potensi resesi, mengingat hal itu bisa berpotensi membuat Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga. Bank sentral AS telah memulai salah satu kebijakan pengetatan paling agresif pada tahun 2022, yang memicu kenaikan dolar dan memukul aset yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti logam.

Di antara logam industri, harga tembaga naik sedikit pada hari Selasa setelah turun tajam dari level tertinggi lebih dari tujuh bulan di sesi sebelumnya. Logam merah mencatat kenaikan kuat selama sebulan terakhir di tengah prospek pemulihan permintaan di negara importir utama China.

Tetapi meski China baru-baru ini melonggarkan sebagian besar langkah-langkah anti-COVID, China juga menghadapi lonjakan besar dalam kasus COVID-19, yang telah menimbulkan keraguan atas waktu pemulihan ekonomi. Data PDB yang akan dirilis pada hari Selasa nanti diperkirakan akan menjelaskan lebih banyak tentang tren ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 16 Januari 2023

PT Rifan - Emas Bertahan Di Sekitar Level Tertinggi 8 Bulan Jelang Minggu Banyak Data Ekonomi

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas stabil di sekitar level tertinggi baru-baru ini dicapai pada hari Senin. Investor mengunci keuntungan dan berhati-hati menjelang banyak rilis data ekonomi utama serta rapat bank sentral dari seluruh dunia minggu ini.

Logam kuning menguat tajam dalam beberapa pekan terakhir seiring meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang, mengambil beberapa tekanan dari aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Gagasan ini diperkuat oleh data yang menunjukkan Inflasi menurun lebih lanjut pada bulan Desember, yang membebani dolar dan yield Treasury AS.

Kekhawatiran resesi di negara-negara besar tahun ini juga menarik permintaan safe haven baru untuk emas, tatkala efek kenaikan suku bunga yang besar hingga 2022 lalu mulai terasa.

Fokus minggu ini sekarang pada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi utama, dengan rentetan rilis angka dari AS, Jepang, China, Inggris, dan zona euro. Keputusan suku bunga di China dan Jepang juga menjadi fokus, khususnya Bank of Japan setelah tanpa diduga bernada hawkish selama rapat bulan Desember.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.918,49/oz, sementara emas berjangka stabil di $1.921,50/oz pukul 07.33 WIB. Kedua instrumen mendekati level tertinggi sejak Mei 2022.

Namun, volume perdagangan di pasar logam diperkirakan akan diredam pada hari Senin, karena hari libur di AS.

Di antara logam industri, harga tembaga sedikit turun pada hari Senin setelah melaju ke level tertinggi tujuh bulan pekan lalu. Logam merah mengalami lonjakan besar penawaran di tengah meningkatnya ekspektasi terhadap pemulihan permintaan China tahun ini, setelah negara tersebut melonggarkan sebagian besar pembatasan anti-COVID yang ketat.

Harga tembaga turun 0,3% di $4,2060, tetapi diperdagangkan naik lebih dari 10% sepanjang tahun ini.

Selain tren permintaan positif di China, yang merupakan konsumen tembaga terbesar di dunia, harga logam merah juga diperkirakan akan mendapat manfaat dari potensi gangguan pasokan di negara-negara produsen utama Amerika Latin - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 13 Januari 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik 4 Minggu Berturut Setelah Data IHK Positif

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada hari Jumat dan akan mencatatkan kenaikan minggu keempat berturut-turut setelah data inflasi konsumen AS menunjukkan bahwa tekanan harga mereda seperti yang diharapkan pada bulan Desember, bisa menentukan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat oleh Federal Reserve.

Harga tembaga juga naik pada hari Jumat, dan menuju minggu terbaiknya selama lebih dari dua bulan di tengah meningkatnya optimisme atas pembukaan kembali ekonomi negara importir utama China.

Harga logam kuning melonjak ke level tertinggi lebih dari delapan bulan minggu ini kala trader mengambil posisi yang mengurangi tekanan dari dolar dan imbal hasil Treasury dalam beberapa bulan mendatang.

Harga emas spot naik 0,1% di $1.898,86/oz, dan emas berjangka naik 0,2% di $1.902,10/oz pukul 07.34 WIB. Kedua instrumen akan naik hampir 2% minggu ini.

Dolar jatuh ke level terendah tujuh bulan terhadap sejumlah mata uang pada hari Jumat setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) AS turun ke tingkat laju paling lambat dalam setahun selama Desember. Tren penurunan inflasi ini kemungkinan akhirnya akan menarik perubahan dalam retorika hawkish The Fed.

Ekspektasi yang berkembang dari pergeseran ini telah mendorong reli tajam pada emas sejak akhir Desember, mengingat bahwa hal itu menandakan kelegaan bagi logam kuning setelah tertekan oleh kenaikan besar suku bunga sepanjang tahun 2022.

Pasar kini memperkirakan hampir 95% peluang bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat Februari, menurut alat Fedwatch CME Group.

Di antara logam industri, harga tembaga naik sedikit pada hari Jumat, tetapi akan mengalami kenaikan minggu yang luar biasa setelah China baru ini membuka kembali perbatasan internasionalnya setelah tiga tahun penguncian.

Harga tembaga naik 0,1% di $4,1755 - level tertinggi dalam tujuh bulan. Komoditas ini juga akan menguat hampir 7% minggu ini.

Pertumbuhan ekonomi di China diperkirakan akan pulih tahun ini, mendorong kekuatan baru dalam permintaan tembaga global tatkala negara tersebut meningkatkan belanja infrastruktur. Tetapi prospek jangka pendek masih tetap tidak pasti, pasalnya China sedang berjuang melawan wabah COVID-19 terburuk yang pernah ada.

Potensi gangguan pasokan, yang disebabkan oleh kisruh politik di negara produsen tembaga no. 2 dunia; Peru, juga diperkirakan akan menopang harga tembaga dalam waktu dekat - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 12 Januari 2023

Rifan Financindo - Cuan Tak Terbendung, Harga Emas Dunia Naik 14 Persen

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melesat tinggi akhir-akhir ini, karena investor meyakini soal makin rendahnya laju inflasi di Amerika Serikat (AS) sehingga memperlambat kenaikan suku bunga The Fed.

Mengutip CNN, Kamis (12/1/2023) harga emas berjangka berada di level tertinggi delapan bulan, naik 14 persen sejak akhir November hingga mencapai $1.882 per ons pada hari Rabu.

Harga emas merosot pada April tahun lalu karena bank sentral AS Federal Reserve AS mulai menaikkan suku bunga dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang tak terkendali.

Tapi kini pasar semakin mengharapkan The Fed meredam kenaikan suku bunga AS karena harga konsumen meningkat lambat, meningkatkan permintaan emas.

Beberapa negara juga menambah cadangan emas untuk membantu menaikkan harga. Upaya itu menjadi lebih mudah dalam beberapa bulan terakhir karena nilai dolar melemah, membuat lebih murah bagi negara-negara di luar Amerika Serikat untuk membeli emas.

“Kami melihat banyak pembelian fisik emas dari bank sentral. Tidak mengherankan, banyak dari itu berasal dari Rusia dan China, negara-negara yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS,” kata Caroline Bain, kepala ekonom komoditas di Capital Economics, kepada CNN.

Emas sering dilihat sebagai lindung nilai yang baik terhadap inflasi karena merupakan aset yang nyata dan langka yang, secara teori, memiliki nilainya.

Selama pandemi virus corona pada Agustus 2020, harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar £2.072 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

 

 

Rabu, 11 Januari 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Melemah Usai Dolar AS Perkasa

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (11/10/2023) menyusul aksi ambil untung dari kenaikan dua sesi sebelumnya karena dolar AS lebih kuat ketika para pedagang menunggu data inflasi AS pekan ini untuk membantu memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.

Dikutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, merosot USD1,30 atau 0,07% menjadi ditutup pada USD1.876,50 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi di USD1.885,20 dan terendah sesi di USD1.872,00.

Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 20,6 sen atau 0,86%, menjadi menetap pada USD23,665 per ounce. Platinum untuk pengiriman April terpangkas USD10,1 atau 0,92%, menjadi ditutup pada USD1.088,50 per ounce. 

Fokus minggu ini juga tertuju pada data inflasi indeks harga konsumen AS, yang diperkirakan akan semakin melambat pada Desember dari bulan sebelumnya. Tetapi pasar akan mengamati dengan cermat laju pelambatannya, mengingat tren inflasi masih jauh di atas kisaran target tahunan Fed.

Di sisi lain, permintaan safe haven yang meningkat juga dapat mendorong harga emas karena pasar semakin waspada terhadap potensi resesi tahun ini di tengah inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Data aktivitas bisnis yang suram dari beberapa ekonomi utama, ditambah dengan tanda-tanda pendinginan pasar tenaga kerja AS meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada tahun 2023.Data ekonomi yang dirilis semakin meredam emas. National Federation of Independent Business melaporkan Indeks Optimisme Bisnis Kecil turun 2,1 poin pada Desember menjadi 89,8, yang merupakan level terendah sejak Juni dan menandai bulan ke-12 berturut-turut bahwa indeks berada di bawah rata-rata 49 tahun di 98.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa persediaan grosir AS naik satu persen dari bulan sebelumnya menjadi USD933,1 miliar pada November 2022, sejalan dengan perkiraan awal dan menguat dari kenaikan 0,6% pada Oktober - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com

 

Selasa, 10 Januari 2023

PT Rifan Financindo - Isyarat Fed Ditunggu, Harga Emas Naik Tapi Reli Tahun Baru Melambat Dari High 7 Bulan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak naik di dekat level tertinggi tujuh bulan pada hari Selasa dan pasar menunggu lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter AS dari pidato mendatang oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell, serta data inflasi utama.

Harga emas mencatat kenaikan kuat dalam beberapa sesi terakhir, di tengah meningkatnya optimisme atas potensi perlambatan kenaikan suku bunga AS. Data inflasi untuk bulan November, serta tanda-tanda perlambatan di pasar pekerjaan tampaknya mengisyaratkan bahwa tekanan harga di ekonomi terbesar di dunia telah mencapai puncaknya, sehingga membutuhkan sikap yang kurang hawkish dari The Fed.

Pasar mengharapkan Powell aka menjelaskan lebih lanjut tentang tren ini ketika ia berpidato dalam simposium bank di Swedia nanti pada hari ini.

Harga emas spot naik 0,2% di $1.875,19/oz, dan emas berjangka naik 0,1% di $1.879,30/oz pukul 08.54 WIB. Harga emas naik lebih dari 2% pada minggu pertama tahun 2023.

Fokus minggu ini juga tertuju data inflasi indeks harga konsumen AS, yang diperkirakan telah melambat lebih lanjut pada bulan Desember dari bulan sebelumnya. Tetapi pasar akan mengamati dengan cermat laju perlambatan, mengingat inflasi masih cenderung jauh di atas kisaran target tahunan Fed.

Meningkatnya permintaan safe haven juga mendorong harga emas dalam beberapa sesi terakhir, kala pasar semakin waspada terhadap potensi resesi tahun ini di tengah inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Data aktivitas bisnis yang suram dari beberapa ekonomi utama, ditambah dengan tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja AS meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada tahun 2023.

Hal ini, ditambah dengan ekspektasi kenaikan suku bunga yang tidak terlalu parah oleh Fed, sehingga meningkatkan permintaan safe haven untuk emas.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika bertemu pada bulan Februari. Tetapi bank sentral juga telah mengingatkan bahwa mereka dapat mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama lagi.

Jalur kebijakan moneter AS kemungkinan akan menentukan kinerja emas dan pasar logam lainnya tahun ini.

Di antara logam industri, harga tembaga turun pada hari Selasa, tetapi berada tepat di bawah level tertinggi sejak pertengahan Juni.

Harga tembaga turun 0,1% ke $4,0085. Harga logam merah menguat dalam beberapa pekan terakhir saat pasar memperkirakan adanya pemulihan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar di dunia.

Negara ini baru-baru ini mengurangi hampir semua pembatasan anti-COVID, yang diharapkan pada akhirnya akan mendorong pemulihan ekonomi.

Tetapi dalam waktu dekat, China juga harus melawan kasus infeksi yang melonjak - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 09 Januari 2023

PT Rifan - Emas Kembali Naik Karena Surutnya Kekhawatiran Fed Yang Hawkish

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik pada hari Senin, bertahan ke level tertinggi tujuh bulan setelah tanda-tanda pasar pekerjaan yang mendingin mendorong harapan untuk pembacaan inflasi AS yang lebih lemah minggu ini dan akhirnya mengubah retorika hawkish Federal Reserve.

Harga logam kuning melonjak pada hari Jumat setelah data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan nonfarm payroll (NFP) AS tumbuh paling lambat dalam setahun di bulan Desember. Pembacaan untuk dua bulan sebelumnya direvisi lebih rendah, sementara pertumbuhan upah juga mereda.

Pembacaan mereda kekhawatiran bahwa pasar pekerjaan AS terlalu panas akan mencegah inflasi dari pelonggaran lebih lanjut tahun ini, dan mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melunakkan sikap hawkish lebih cepat dari yang diharapkan, membiarkan tekanan pada emas dan aset non-yielding lainnya.

Emas spot naik 0,1% menjadi $1.868,61 per ons, sementara emas berjangka naik 0,2% menjadi $1.873,15 per ons pada pukul 19:35 ET (00:35 GMT). Kedua instrumen diperdagangkan pada level tertinggi sejak awal Juni, setelah reli hampir 2% pada hari Jumat.

Dolar melemah lebih lanjut pada hari Senin setelah membalikkan sebagian besar keuntungan minggu lalu pada data gaji, sementara hasil Treasury 10-tahun juga melayang lebih rendah.

Fokus sekarang beralih ke data inflasi indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Kamis untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur suku bunga AS.

Inflasi CPI diperkirakan akan turun ke level terendah satu tahun pada bulan Desember, menunjukkan bahwa serangkaian kenaikan suku bunga yang tajam oleh Fed pada tahun 2022 memiliki efek yang diharapkan.

Kenaikan suku bunga ini memukul harga emas tahun lalu, karena mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Tetapi logam kuning mengalami kebangkitan minat selama sebulan terakhir, dengan permintaan safe haven juga kembali bermain di tengah kekhawatiran potensi resesi pada tahun 2023.

The Fed sekarang diharapkan untuk lebih memperlambat laju kenaikan suku bunga, dengan mayoritas pedagang memperkirakan kenaikan hanya 25 basis poin pada bulan Februari . Tetapi bank sentral telah memperingatkan bahwa itu dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Di antara logam industri, harga tembaga sedikit turun pada hari Senin, tetapi melayang mendekati level tertinggi tujuh bulan setelah optimisme atas pembukaan kembali perbatasan internasional China memicu reli tajam pada logam merah.

Tembaga berjangka turun 0,4% menjadi $3,9588 per pon, keluar dari reli 2,6% minggu lalu.

Harga logam merah melonjak setelah China semakin melonggarkan langkah-langkah anti-COVID bulan ini, langkah yang diharapkan pasar akan memicu pemulihan ekonomi yang cepat di importir tembaga terbesar dunia - PT RIFAN

Sumber : inforexnews.com

Kamis, 05 Januari 2023

Rifan Financindo - Emas Bakal Tembus Rp 1,6 Juta Di 2023?

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas diproyeksi akan meningkat tajam pada tahun ini. Sejumlah analis bahkan memprediksi harga emas dapat menyentuh hingga Rp 1,6 juta per gram.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menilai proyeksi tersebut terlalu optimistis. Ariston melihat memang ada kenaikan harga namun tidak setinggi proyeksi itu.

Untuk harga Rp 1,6 juta per gram itu kelihatannya terlalu optimistis, kalau saya melihat terlalu jauh untuk mencapainya," kata Ariston kepada Republika, Kamis (5/1/2023).

Jika dikonversi ke dolar AS dan troy ons, proyeksi tersebut setara dengan harga emas internasional 3.000 dolar AS per troy ons. Proyeksi tersebut juga baru bisa terjadi jika rupiah berada di level Rp 17.000 per dolar AS.

Menurut Ariston, kondisi tersebut masih terlalu jauh untuk bisa dicapai. Harga emas hingga Rp 1,6 juta per gram hanya mungkin terjadi jika keadaan ekonomi global benar-benar dalam situasi krisis.

Sebagai informasi, harga emas internasional saat ini masih dikisaran 1.800 dolar AS per troy ons. Sedangkan mata uang garuda berada dikisaran level Rp 15.500 per dolar AS.

Ariston melihat kenaikan harga emas pada tahun ini terjadi karena potensi perlambatan ekonomi. Hal tersebut bisa memicu pelaku pasar masuk ke aset aman seperti emas.

Ariston menyarankan agar investor bisa melakukan pembelian ketika harga sedang terkoreksi. "Di bawah Rp 1 juta per gram level yang bagus untuk beli. Pembelian tidak perlu sekaligus banyak, bertahap karena kondisi pasar bisa berubah," tutup Ariston - RIFAN FINANCINDO

Sumber : republika.co.id

 

 

Rabu, 04 Januari 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Kembali Menuju High 7 Bulan, Sinyal Resesi Picu Arus Safe Haven

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Tahun baru telah membawa peringatan resesi baru yang tidak menyenangkan yang telah menopang emas mendekati level tertinggi tujuh bulan di atas $1.850/oz.

Kontrak emas berjangka Februari di Comex New York berakhir $1.842,40 atau naik 0,36%. Puncak sesi di $1,856.50 merupakan yang tertinggi untuk emas Comex sejak 17 Juni, dan ini menandai level tertinggi 6,5 bulan.

Harga emas spot, yang lebih dipantau daripada kontrak futures oleh beberapa trader, ditutup di $1.836,62/oz menurut data Investing.com, naik 0,71%. Puncak intraday emas spot di level $1,850.01 - juga tertinggi sejak 17 Juni.

Emas melesat setelah Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan tiga pusat pertumbuhan utama negara dunia - Amerika Serikat, Eropa, dan China - semuanya mengalami aktivitas yang lemah pada awal 2023, meningkatkan ekspektasi atas perlambatan ekonomi global.

"Emas naik dengan kuat ... dan mengumpulkan momentum," tulis Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA, dalam catatan pasar hariannya tentang emas.

"Ini bisa menjadi tahun di mana pertumbuhan global melambat secara signifikan dan trader mempertanyakan apakah itu akan menjamin kebijakan moneter akan dilonggarkan pada tahun 2023. Bank-bank sentral telah mendorong kembali dengan kuat menentang gagasan itu dan saya membayangkan IMF juga akan melakukannya pada saat ini, tetapi kita bisa melihat pasar bergerak ke arah itu jika data tidak terus menghantui kita."

Di China, khususnya, aktivitas manufaktur berkontraksi untuk bulan kelima berturut-turut pada bulan Desember, sebuah survei swasta menunjukkan pada hari Selasa, ketika negara itu bergumul dengan lonjakan kasus virus corona setelah melonggarkan beberapa pembatasan yang dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus. Angka-angka tersebut memberikan gambaran mengenai tantangan yang dihadapi oleh produsen China yang sekarang harus bersaing dengan lonjakan infeksi setelah kebijakan COVID yang tiba-tiba berbalik arah di awal Desember.

Presiden Xi Jinping baru ini mengatakan ekonomi China tumbuh 4,4% pada tahun 2022 - angka yang jauh lebih tinggi dari yang diantisipasi pasar. Tetapi ia juga mencatat negara itu menghadapi peningkatan hambatan dari pandemi COVID-19 dalam beberapa bulan mendatang.

Di Amerika Serikat, fokus yang lebih besar minggu ini yakni laporan nonfarm payrolls AS hari Jumat untuk bulan Desember. Laporan pekerjaan ini merupakan rilis tingkat atas pertama tahun 2023 sebelum laporan Indeks Harga Konsumen, atau IHK, minggu depan yang lebih penting.

Laporan pekerjaan sangat penting karena Federal Reserve menghadapi dilema apakah akan melanjutkan pengetatan moneter untuk membawa inflasi ke tingkat yang diinginkan atau membiarkan kenaikan suku bunga yang agresif guna melindungi ekonomi dari perlambatan. Inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga telah menghantam sektor perumahan - dan selanjutnya dapat menerjang pasar tenaga kerja, yang telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa selama dua tahun terakhir, sejak dunia lepas dari pandemi terburuk. Di sisi lain, delapan laporan nonfarm payroll telah melampaui perkiraan ekonom, sehingga kejutan positif lainnya tidak dapat dikesampingkan.

Ekonom memperkirakan peningkatan 200.000 pekerjaan, yang akan lebih rendah dari 263.000 yang dilaporkan untuk bulan November, tetapi masih sehat menurut standar pasar tenaga kerja AS. Sebelum pandemi, pekerjaan Amerika tumbuh hanya di bawah 200.000 per bulan.

Untuk melihat pertumbuhan gaji melambat, "pasar tenaga kerja perlu tumbuh dengan angka di bawah 100.000 atau bahkan mengalami kehilangan pekerjaan", kata Yohay Elam, analis di FXStreet.

"Dalam skenario 'seperti yang diharapkan', pasar akan goyah, dan dolar AS dapat menguat sebagai respons terhadap ketidakpastian terkait langkah Fed selanjutnya," tambah Elam. "Greenback menarik arus safe haven. Namun, banyak investor kemungkinan akan tetap menjaga agar bubuk (senjata) mereka tetap kering menjelang laporan inflasi IHK yang sangat penting minggu depan."

Reli emas pada hari Selasa terjadi meskipun ada rebound dalam dolar, yang semakin menggarisbawahi kekuatan relatif logam kuning. Semua mata tertuju pada emas dan dolar sekarang tatkala trader mencoba mencari tahu perkembangan kenaikan suku bunga Fed untuk tahun ini. Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika bertemu pada bulan Februari, di tengah meningkatnya tanda-tanda bahwa inflasi AS telah mencapai puncaknya. Tahun lalu, Fed menaikkan suku bunga sebesar 425 basis poin secara keseluruhan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Senin, 02 Januari 2023

PT Rifan - Dolar Yang Tertinggi Telah Berkuasa Di Pasar Emas

 

PT RIFAN BANDUNG - Emas siap turun untuk tahun kedua berturut-turut pada tahun 2022 karena kenaikan suku bunga yang agresif dari Federal Reserve memicu reli dolar yang menantang peran logam mulia sebagai tempat yang aman untuk memarkir aset.

Pertarungan The Fed melawan inflasi diperkirakan akan mendikte sentimen di pasar logam mulia tahun depan. Invasi Rusia ke Ukraina, inflasi yang melonjak, pembatasan COVID-19, dan pertumbuhan yang melambat membuat logam mulia mengalami campuran di tahun 2022.

Emas spot di $1.821,50 per ons pada pukul 19:28 GMT akan menutup tahun 2022 sekitar 0,4% lebih rendah. Tahun lalu, emas batangan hampir menyentuh level tertinggi sepanjang masa di atas $2.000 pada tahun 2020 karena negara-negara di seluruh dunia melakukan lockdown.

Pendakian mata uang AS ke puncak 20 tahun tahun ini mengikis permintaan emas batangan yang dihargakan dalam dolar, yang turun $250 sejak puncak Maret.

“Mengingat fakta bahwa emas adalah aset berimbal hasil nol, peran tradisional logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman dan sebagai lindung nilai terhadap inflasi sangat dirusak oleh kenaikan suku bunga besar-besaran Fed pada tahun 2022,” kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Pembuat kebijakan utama di bank sentral AS telah memperjelas niat mereka terhadap inflasi, mengejutkan investor yang baru-baru ini bertaruh pada lintasan kenaikan suku bunga yang lebih lambat.

“Kami yakin bahwa prospek kebijakan moneter AS harus tetap menjadi pendorong (untuk emas),” kata Julius Baer dalam prospek komoditas 2023.

Di antara logam mulia lainnya, perak di $23,87 per ons ditetapkan untuk mengakhiri tahun lebih dari 2%. Tetapi kemungkinan resesi global menimbulkan risiko permintaan perak untuk aplikasi industri, kata analis di Citi.

Logam ini digunakan baik sebagai aset safe-haven yang mirip dengan emas maupun oleh produsen mulai dari panel surya dan mobil hingga elektronik.

Harga platinum dan paladium logam autokatalis didorong oleh kekhawatiran sanksi Barat terhadap produsen utama Rusia.

“Diasumsikan bahwa produksi Rusia terus mencapai pasar dan Nornickel dan PGM tidak dikenai sanksi. Nornickel juga harus menyelesaikan pemeliharaan smelternya, memungkinkannya untuk meningkatkan produksi,” menurut Heraeus Precious Metals.

Platinum di $1.066,01 per ons telah berhasil mempertahankan kenaikan dan menuju kenaikan tahunan lebih dari 10%. Namun, paladium di $1.783,35 turun hampir 6%, dalam penurunan tahunan kedua berturut-turut meskipun harga menyentuh rekor tertinggi di bulan Maret - PT RIFAN

Sumber : inforexnews.com