RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Harga minyak terpantau bergejolak pada sesi perdagangan Jumat pagi ini (25/Agustus). Pelaku pasar tengah sibuk mengestimasikan bagaimana dampak badai Harvey yang kini sedang bergerak menuju Texas, tepat di jantung industri minyak Amerika Serikat.
Badai Kategori Tiga
Badai Harvey mendadak berputar makin hebat pada Kamis malam, sehingga diperkirakan menjadi angin topan terburuk yang menghantam Amerika Serikat dalam dua belas tahun terakhir. Selain bakal melindas fasilitas tambang migas di Teluk Meksiko; lokasi jantung industri pengilangan minyak AS, antara kota Houston hingga Corpus Christi, berada dalam jalur proyeksi pergerakan Badai Harvey, sebagaimana nampak pada gambar dari NBC News di atas.
Menurut laporan Dallas Morning News, perusahaan-perusahaan bidang energi sudah menutup sementara fasilitas migas mereka di Teluk Meksiko setelah dilaporkan bahwa badai Harvey berkategori 3 (major hurricane) akan tiba di pesisir Texas pada Jumat malam atau Sabtu pagi waktu setempat, diiringi oleh hujan lebat dan banjir bandang. Diantara perusahaan-perusahaan tersebut adalah Anadarko Petroleum Corp., Exxon Mobil Corp., dan Royal Dutch Shell Plc.
Akan tetapi, perkiraan dampak badai ini nantinya pada suplai minyak bumi dan aktivitas pengilangan, belum dapat diperhitungkan.
Dampak Pada Minyak Bumi Susah Diprediksi
"Harvey...bisa mengganggu baik produksi minyak maupun pengilangan," kata William O'Loughlin, analis investasi di Rivkin Securities, pada Reuters. Ia menambahkan, "Harga awalnya jatuh, tapi kemudian reli dalam beberapa jam terakhir karena para trader menyadari bahwa gangguan produksi boleh jadi akan signifikan. Badai ini jelas bullish bagi (harga) gasolin, karena ditutupnya pabrik pengilangan akan mengurangi suplai gasoline."
Namun demikian, dampaknya pada harga minyak bumi lebih sulit diperkirakan. Pasalnya, surplus minyak bumi masih memenuhi tanki-tanki penyimpanan, sehingga penutupan fasilitas tambang saja belum tentu mampu mendorong harga naik.
Saat berita ini ditulis, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada pada $47.76 per barel atau naik 0.67% dari harga penutupan sebelumnya. Sementara minyak Brent yang menjadi harga acuan internasional dan tidak ditambang di AS, berada di harga $52.44 per barel, atau naik 0.73%.
sumber : seputarforex.com
Magnificent site. Lots of useful info here. I am sending it
BalasHapusto some pals ans additionally sharing in delicious.
And of course, thank you to your effort!
Hey very cool website!! Guy .. Beautiful .. Superb .. I will bookmark your blog and take the feeds additionally?
BalasHapusI am glad to seek out a lot of useful information right
here in the post, we want develop extra techniques on this regard, thanks
for sharing. . . . . .
I actually felt this blog was and not keeping your head stuck in the phone the whole while,
BalasHapuseither) and living a life in full appreciation of the natural world,
helps people feel grounded. Thinking about deep philosophical topics is likewise an experience that
can aid us know ourselves.