PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bursa Asia di luar bursa Jepang masih terkena guncangan isu Brexit.
Mengutip data Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific -tak termasuk Jepang
tertekan 0,3%. Indeks Kospi Korea Selatan melorot 0,8%, indeks
S&P/NZX 50 Selandia Baru tertekan 0,9%, dan indeks S&P/ASX 200
Australia merosot 1,2%. Sementara itu, indeks Topix bertambah 1,1%
menjadi 1.217,38. Dalam setiap lima saham yang naik, terdapat satu saham
yang turun.
Isu Brexit masih menjadi kecemasan utama investor Asia. Kemenangan
Brexit menyebabkan pasar saham global terguncang dan kehilangan nilai
lebih dari US$ 2,5 triliun. Selain itu, Perdana Menteri Inggris David
Cameron mengundurkan diri tanpa menyatakan dengan jelas kapan Inggris
berniat hengkang dari Uni Eropa. Ada juga isu, ada kemungkinan digelar
referendum kedua di Inggris.
“Investor masih menanti perkembangan terkini pasca Brexit. Kecemasan
utama saya adalah terkait dengan Brexit, khususnya kemungkinan
digelarnya referendum susulan dari negara-negara Uni Eropa lain. Jika
skenario itu benar terjadi, kami memprediksi risiko global akan semakin
mengkhawatirkan,” papar Bernard Aw, strategist IG Asia Pte di Singapura.
Pada akhir pekan lalu, indeks acuan Jepang terjungkal hingga 7,3%.
Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak 15 Maret 2011. Pada saat
ini, indeks Topix mengalami aksi jual hingga terjerembab 9,5%. Pasar
saham Jepang berhasil rebound seiring instruksi Perdana Menteri Shinzo
Abe agar pemerintah melakukan intervensi untuk menenangkan market.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar