PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pergerakan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga perdagangan sesi I bergerak di
zona hijau. IHSG ditutup naik 25 poin. Pada perdagangan sesi I, IHSG
ditutup bertambah 25,139 poin (0,52%) ke 4.879,061. Sementara indeks
unggulan LQ45 ditutup naik 6,227 poin (0,75%) ke 837.168.
Membuka
perdagangan preopening, IHSG bergerak naik 8,646 poin (0,18%) ke
4.862,568. Sementara indeks LQ45 bergerak menguat 2,137 poin (0,26%) ke
833.078. Pada awal perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 12,715
poin (0,26%) ke 4.866,637. Sementara indeks LQ45 dibuka naik 2,885 poin
(0,35%) ke 833.830.
Tercatat
sembilan sektor menguat, hanya sektor agrikultur yang mengalami
pelemahan sebesar 0,14%. Sektor aneka industri mencatatkan penguatan
tertinggi sebesar 1,68%, disusul sektor infrastruktur sebesar 1,20% dan
sektor pertambangan sebesar 1,13%.
Selain itu,
sebanyak 146 saham naik, 106 saham turun, dan 100 saham stagnan.
Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 129.763 kali dengan total volume
perdagangan sebanyak 1,945 miliar saham senilai Rp 2,201 triliun. Dana
asing masuk tercatat Rp 181,922 miliar.
Beberapa
saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya BRAM naik 900
poin (14,75%) ke Rp 7.000, IBST naik 490 poin (21,30%) ke Rp 2.790, GGRM
naik 325 poin (0,47%) ke Rp 69.900, dan LPPF naik 250 poin (1,32%) ke
Rp 19.225.
Adapun
saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya TCID turun
500 poin (3,45%) ke Rp 14.000, PLIN turun 440 poin (10,00%) ke Rp
3.960, MLBI turun 225 poin (1,97%) ke Rp 11.200, dan ULTJ turun 180 poin
(4,30%) ke Rp 4.010.
Sementara di
pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah.
Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS siang ini melemah ke Rp
13.427 dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.461.
Adapun
kondisi bursa saham Asia siang ini, antara lain: Indeks Nikkei 225 turun
111,22 poin (0,67%) ke 16.531,01, Indeks Hang Seng turun 8,60 poin
(0,04%) ke 20.938,64, Indeks SSE Composite turun 3,98 poin (0,14%) ke
2.934,37, dan Indeks Straits Times naik 18,61 poin (0,66%) ke 2.827,32.
IHSG belum
cukup solid untuk kembali menembus 4.900 pekan ini. Pasar cenderung
pasif, meskipun masih ada potensi net buy asing. Dari dalam negeri belum
ada pengumuman rilis data yang signifikan. Namun, pasar bakal menunggu
kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi yang berpotensi tinggi
selama Juni ini.
Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan (month to month) pada
Mei 2016 mencapai 0,24%, dengan laju inflasi tahun kalender dan inflasi
tahunan (year on year/yoy) masing-masing sebesar 0,40% dan 3,33%.
Kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan
tembakau, serta kelompok sandang menjadi penyumbang inflasi terbesar.
Di pihak
lain, seiring kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, rupiah pekan ini pun
diprediksi melemah. Nilai tukar rupiah kemungkinan bererak pada kisaran
Rp 13.600-Rp 13.700 per dolar AS. Rupiah ditutup menguat 0,35% atau 48
poin ke 13.595 per dolar AS pada perdagangan akhir pekan lalu.
Dari
sentimen global, pasar mungkin bisa lebih optimistis apabila harga
minyak mampu menguat hingga menembus level USD 55 per barel. Jika
menyentuh level itu, efeknya juga akan terasa ke penguatan IHSG. Namun,
sepertinya belum dalam waktu dekat. Penguatan mungkin baru terjadi
setelah Ramadan.
Organisasi
Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) kembali gagal menetapkan kuota
produksi minyak setelah melakukan pertemuan yang diadakan di Wina, kamis
pekan lalu waktu setempat.
Para menteri
minyak OPEC gagal menyepakati batas atau pagu produksi, dan berencana
kembali menggelar pertemuan di Wina, Austria, pada 30 November. Ini
adalah kali kedua OPEC gagal menentukan pagu produksi pada konferensi di
Wina, setelah pertemuan musim dingin lalu.
Rilis data
tenaga kerja AS pun turut menekan pergerakan harga minyak dunia akhir
pekan lalu. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI)
untuk pengiriman Juli, berakhir turun 55 sen menjadi USD 48,62 per
barel di New York Mercantile Exchange.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar