Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 06 Juni 2016

Indeks Unggulan Bergerak Positif, IHSG Menguat


PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga perdagangan sesi I bergerak di zona hijau. IHSG ditutup naik 25 poin.  Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup bertambah 25,139 poin (0,52%) ke 4.879,061. Sementara indeks unggulan LQ45 ditutup naik 6,227 poin (0,75%) ke 837.168.

 
Membuka  perdagangan preopening, IHSG bergerak naik 8,646 poin (0,18%) ke 4.862,568. Sementara indeks LQ45 bergerak menguat 2,137 poin (0,26%) ke 833.078.  Pada awal  perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 12,715 poin (0,26%) ke 4.866,637. Sementara indeks LQ45 dibuka naik 2,885 poin (0,35%) ke 833.830.

Tercatat sembilan sektor menguat, hanya sektor agrikultur yang mengalami pelemahan sebesar 0,14%. Sektor aneka industri mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 1,68%, disusul sektor infrastruktur sebesar 1,20% dan sektor pertambangan sebesar 1,13%.

Selain itu, sebanyak 146 saham naik, 106 saham turun, dan 100 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 129.763 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 1,945 miliar saham senilai Rp 2,201 triliun. Dana asing masuk tercatat Rp 181,922 miliar.

Beberapa  saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya BRAM naik 900 poin (14,75%) ke Rp 7.000, IBST naik 490 poin (21,30%) ke Rp 2.790, GGRM naik 325 poin (0,47%) ke Rp 69.900, dan LPPF naik 250 poin (1,32%) ke Rp 19.225.

Adapun  saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya TCID turun 500 poin (3,45%) ke Rp 14.000, PLIN turun 440 poin (10,00%) ke Rp 3.960, MLBI turun 225 poin (1,97%) ke Rp 11.200, dan ULTJ turun 180 poin (4,30%) ke Rp 4.010.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS siang ini melemah ke Rp 13.427 dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.461.

Adapun  kondisi bursa saham Asia siang ini, antara lain: Indeks Nikkei 225 turun 111,22 poin (0,67%) ke 16.531,01, Indeks Hang Seng turun 8,60 poin (0,04%) ke 20.938,64, Indeks SSE Composite turun 3,98 poin (0,14%) ke 2.934,37, dan  Indeks Straits Times naik 18,61 poin (0,66%) ke 2.827,32.

IHSG belum cukup solid untuk kembali menembus 4.900 pekan ini. Pasar cenderung pasif, meskipun masih ada potensi net buy asing. Dari dalam negeri belum ada pengumuman rilis data yang signifikan. Namun, pasar bakal menunggu kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi yang berpotensi tinggi selama Juni ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan (month to month) pada Mei 2016 mencapai 0,24%, dengan laju inflasi tahun kalender dan inflasi tahunan (year on year/yoy) masing-masing sebesar 0,40% dan 3,33%. Kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, serta kelompok sandang menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Di pihak lain, seiring kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, rupiah pekan ini pun diprediksi melemah. Nilai tukar rupiah kemungkinan bererak pada kisaran Rp 13.600-Rp 13.700 per dolar AS. Rupiah ditutup menguat 0,35% atau 48 poin ke 13.595 per dolar AS pada perdagangan akhir pekan lalu.

Dari sentimen global, pasar mungkin bisa lebih optimistis apabila harga minyak mampu menguat hingga menembus level USD  55 per barel. Jika menyentuh level itu, efeknya juga akan terasa ke penguatan IHSG. Namun, sepertinya belum dalam waktu dekat. Penguatan mungkin baru terjadi setelah Ramadan.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) kembali gagal menetapkan kuota produksi minyak setelah melakukan pertemuan yang diadakan di Wina, kamis pekan lalu waktu setempat.

Para menteri minyak OPEC gagal menyepakati batas atau pagu produksi, dan berencana kembali menggelar pertemuan di Wina, Austria, pada 30 November. Ini adalah kali kedua OPEC gagal menentukan pagu produksi pada konferensi di Wina, setelah pertemuan musim dingin lalu.

Rilis data tenaga kerja AS pun turut menekan pergerakan harga minyak dunia akhir pekan lalu. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, berakhir turun 55 sen menjadi USD  48,62 per barel di New York Mercantile Exchange.

sumber : financeroll.co.id

Tidak ada komentar :

Posting Komentar