Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 16 Maret 2015

Siap Respons Data Ekonomi Terbaru, IHSG Awal Sesi Fluktuatif

Rifan FInancindo Berjangka - Indeka Harga Saham Gabungan (IHSG) awal perdagangan Senin  (16/3/2015), berlangsung fluktuatif. IHSG sempat dibuka turun ke posisi 5.415,47, sebelum merangkak naik menembus zona hijau.


Hingga pukul sekitar 09.20 WIB, IHSG bertambah 5,94 poin menjadi 5.432,41. Tercatat 72 saham naik, 80 saham turun, dan 74 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 677,13 miliar dengan volume 800,37 juta lot saham.

Hari ini IHSG diproyeksikan bergerak variatif. Pelaku pasar siap merespon sejumlah data terbaru di awal pekan ini.

IHSG akhir pekan lalu gagal ditutup di teritori positif, terkoreksi 13,366 poin (0,25%) di 5.426,466. Koreksi IHSG terutama akibat tekanan jual pemodal asing terhadap sejumlah saham unggulan perbankan seperti saham BRI dan BCA. Sejak awal tahun rupiah telah melemah 6 persen.

Pelemahan rupiah tersebut lebih disebabkan dampak eksternal penguatan dollar AS atas sejumlah mata uang dunia menyusul kebijakan pelonggaran moneter yang diambil sejumlah bank sentral di banyak negara di dunia di tengah tren pemulihan ekonomi AS. Pelemahan rupiah yang sudah menembus Rp 13.000 membuat resiko pasar cenderung meningkat sehingga pemodal asing cenderung melepas portofolionya.

Selama sepekan terakhir penjualan bersih asing di pasar saham mencapai Rp 2,37 triliun, setelah sejak awal Februari lalu hingga pekan pertama Maret asing mencatatkan pembelian bersih Rp 11,55 triliun.

Sementara Wall Street akhir pekan lalu bergerak di teritori negatif, ditutup terkoreksi masing-masing 0,82 persen dan 0,61 persen di 17.749,31 dan 2.053,40. Harga minyak mental kembali anjlok 4,4 persen di 45 dollar AS per barrel.

Pasar kembali mengkhawatirkan rencana kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang pertemuan pekan ini. Sebelumnya banyak pihak meyakini kenaikan tingkat bunga The Fed akan terjadi pertengahan tahun ini yang menjadi pemicu utama penguatan dolar AS dan menyebabkan anjloknya harga komoditas. Spekulasi kenaikan tingkat bunga telah menyebabkan terjadinya fluktuasi pasar saham.

Pada perdagangan awal pekan ini, menurut riset First Asia Capital, IHSG diperkirakan akan kembali bergerak fluktuatif dipengaruhi pergerakan rupiah atas dolar AS yang cenderung melemah dan anjloknya harga komoditas. IHSG akan bergerak dengan support di 5.390 dan resisten di 5.450 berpeluang kembali terkoreksi.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar :

Posting Komentar