Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 09 Maret 2015

OPEC: Minyak Akan Kembali Naik

http://financeroll.co.id/wp-content/uploads/minyak3.jpgRifan Financindo Berjangka – Pejabat OPEC mengatakan hari Minggu bahwa keputusan kartel untuk terus memompa minyak mentah dalam menghadapi runtuhnya harga yang menyakiti industri serpih minyak AS dan mundurnya investasi global dapat menyebabkan pasar kekurangan pasokan dan membawa harga kembali ke atas lagi.

“Proyek-proyek telah dibatalkan. Investasi sedang direvisi. Biaya-biaya sedang tergerus, “kata Abdalla Salem el-Badri, Sekjen Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, di Timur Tengah dan Minyak Gas pada sebuah konferensi di Bahrain. “Jika kita tidak memiliki lebih banyak pasokan, akan ada kekurangan dan harga akan naik lagi.”
Pejabat lainnya di konferensi mengatakan mereka akan mempertahankan respon mereka untuk terus memompa dalam menghadapi runtuhnya harga yang disebabkan sebagian oleh berlimpahnya pasokan minyak serpih AS – produk yang relatif baru yang diperoleh melalui rekah hidrolik, atau fracking, dan formasi batuan shale bawah tanah. Minyak mentah Brent, patokan global, diperdagangkan pada kisaran $ 60 per barel pada hari Jumat, hampir setangah harga pada yang Juli tahun lalu.
“Kami sangat beruntung harga minyak tidak turun ke $ 20,” kata Menteri Perminyakan Kuwait Ali al-Omair.
Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi membantah pekan lalu bahwa negara-negara OPEC sedang berperang dengan produsen shale AS, beliau mengatakan bahwa mereka menyambut AS di pasar. Mr el-Badri menggemakan pernyataan tersebut, namun mencatat bahwa shale oil dinilai memiliki biaya produksi yang lebih mahal. Sementara itu, Minyak Saudi malah sebaliknya, lebih murah untuk dikeluarkan dari dalam tanah.

Sumber : Financeroll

Tidak ada komentar :

Posting Komentar