Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 30 November 2021

PT Rifan Financindo - Kekhawatiran Omicron Mereda, Kilau Emas Ikut Meredup

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Senin, melanjutkan penurunan dari pekan sebelumnya.

Pelemahan ini dikarenakan dolar menguat dan sentimen risiko pulih dengan pasar menimbang seberapa parah dampak ekonomi dari varian baru virus corona yakni omicron.

Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.784,80 per ounce. Pekan lalu, emas spot ditutup anjlok 2,9 persen penurunan mingguan terbesar sejak Juni.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat menetap 0,2 persen lebih rendah menjadi USD1.782,30 per ounce.

Suasana tenang kembali ke pasar dunia setelah aksi jual pekan lalu yang dipicu penemuan varian baru tersebut, yang mendorong beberapa negara untuk memperketat kontrol perbatasan.

Dengan investor yang mencoba mencerna berita tentang varian Covid-19 yang baru itu, "kenyataan situasinya, dengan ekuitas yang bangkit kembali saat ini dan emas mendatar, adalah orang-orang menuju aset berisiko," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi, yang mengangkat opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil itu, telah membebani emas, dan pasar melacak garis waktu Federal Reserve untuk memperketat kebijakan.

Kemungkinan menimbulkan hambatan tambahan bagi emas, dolar menguat, membuat logam kuning itu lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sementara imbal hasil US Treasury naik.

Sementara Harga logam lainnya, perak di pasar spot merosot 1,3 persen menjadi USD22,84 per ounce. Di antara logam autocatalyst, platinum melesat 1,2 persen menjadi USD965 per ounce dan paladium melambung 2,7 persen menjadi USD1.795,69 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 29 November 2021

PT Rifan - Varian Omicron Justru Membuat Harga Emas Dunia Menguat

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menguat pada perdagangan akhir pekan lalu seiring kekhwatiran terhadap pemulihan ekonomi global yang terpukul akibat penyebaran varian baru virus covid omicron.

Varian baru tersebut teridentifikasi di Afrika Selatan, mendorong investor berburu aset aman berupa emas batangan.

Emas di pasar spot melonjak 0,9 persen menjadi USD1.805,26 per ounce. Sedangkan emas di pasar berjangka AS naik 1,2 persen menjadi USD1,805,20.

Varian baru virus corona yang menyebar di Afrika Selatan mungkin menghindari respons kekebalan dan telah mendorong Inggris dan Uni Eropa untuk menghentikan perjalanan dari negara Afrika.

Pasar khawatir varian baru ini dapat membebani ekonomi lebih kuat daripada varian Delta yang ditemukan setahun lalu dan ini telah mendorong beberapa permintaan safe-haven untuk emas," kata analis Quantitative Commodity Research (QCR) Peter Fertig.

Pelemahan indeks dolar AS sebesar 0,4 persen membantu penguatan harga emas. Indeks dolar AS jatuh dari posisi tertinggi 16 bulan terakhir pada awal pekan ini.

Lengsernya dolar AS mengurangi biaya memiliki emas bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Namun, pada basis mingguan, logam sedang menuju minggu terburuk sejak 6 Agustus di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed dapat mengurangi pembelian asetnya dan menaikkan suku bunga dengan akselerasi yang lebih cepat.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang emas tanpa bunga.

Sementara itu platinum turun 2,3 persen menjadi USD972,67 dan paladium turun 2,6 persen menjadi USD1,812,28. Perak turun 0,5 persen pada USD23,45 per ounce - PT RIFAN

Sumber : suara.com

 

 

Jumat, 26 November 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Bersiap Untuk Minggu Terburuk 5 Bulan Karena Fed Yang Hawkish

 
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Emas diperkirakan akan membukukan minggu terburuk dalam lima bulan pada Jumat, karena harga emas terpukul oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempercepat laju pengurangan stimulus dan menaikkan suku bunga lebih cepat untuk mengekang kenaikan inflasi.

Di pasar spot Asia, emas terkerek 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,62 dolar AS per ounce pada pukul 00.51 GMT. Emas berjangka AS juga terangkat 0,5 persen menjadi diperdagangkan di1.793,90 dolar AS per ounce.

Logam mulia tersebut telah turun lebih dari 2,8 persen minggu ini, menuju minggu terburuk sejak 18 Juni.

Indeks dolar stabil tetapi tidak jauh dari tertinggi 16 bulan yang dicapai awal pekan ini. Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

The Fed kemungkinan akan menggandakan laju pengurangan pembelian obligasi bulanannya dari Januari menjadi 30 miliar dolar AS, dan mengurangi skema pembelian obligasi era pandemi pada pertengahan Maret, kata ahli strategi Goldman Sachs dalam catatan harian pada Kamis

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.

Bank Sentral Eropa mendapat tekanan dari para bankir untuk meminjamkan lebih banyak simpanan obligasi pemerintah Jerman untuk mencegah tekanan pasar yang akan membatalkan beberapa upaya stimulusnya sendiri.

Lonjakan infeksi virus Corona di Jerman dan inflasi yang tinggi membebani kepercayaan konsumen di ekonomi terbesar Eropa itu, meredam prospek bisnis untuk musim belanja Natal mendatang, sebuah survei menunjukkan.

Impor emas bersih China melalui Hong Kong melonjak ke level tertinggi sejak Juni 2018 pada Oktober, karena pembeli di konsumen utama itu menimbun logam kuning sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.

Logam mulai lainnya di pasar spot, perak turun 0,1 persen men​​jadi diperdagangkan di 23,55 dolar AS per ounce. Platinum turun 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 989,77 dolar AS, sementara paladium naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1,866,34 dolar AS per ounce -
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Kamis, 25 November 2021

Rifan Financindo - Emas Naik Di Asia Karena Dolar Melemah, Fed "Hawkish" Batasi Kenaikan

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena dolar sedikit melemah, tetapi komentar dari pembuat kebijakan Federal Reserve AS yang menyatakan bank sentral dapat mempercepat pengurangan stimulus membebani logam dan mempertahankannya jauh di bawah level psikologis 1.800 dolar AS.

Di pasar spot, emas menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,05 dolar AS per ounce pada pukul 01.37 GMT, setelah tergelincir ke level terendah sejak 4 November pada Rabu .

Emas berjangka AS jua naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan pada 1.791,70 dolar AS per ounce

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya turun 0,1 persen dari level tertinggi dalam 16 bulan yang dicapai pada Rabu, mengurangi harga logam kuning untuk pembeli yang memegang mata uang lainnya

Semakin banyak pembuat kebijakan Fed mengindikasikan mereka akan terbuka untuk mempercepat penghapusan program pembelian obligasi mereka jika inflasi tinggi bertahan dan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga, risalah pertemuan kebijakan terakhir bank sentral AS menunjukkan.

Kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang logam mulia tersebut tanpa bunga.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah sejak 1969 pekan lalu, menunjukkan aktivitas ekonomi sedang meningkat.

Sebuah laporan terpisah dari Departemen Perdagangan AS pada Rabu menunjukkan produk domestik bruto naik pada tingkat 2,1 persen di kuartal ketiga

Tekanan harga memanas pada Oktober, dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, meningkat 0,4 persen.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) harus menjaga biaya pinjaman saat pandemi virus corona terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda bahwa inflasi semakin tidak terkendali, kata anggota dewan ECB Fabio Panetta pada Rabu.

Di pasar spot, perak naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 23,64 dolar AS per ounce. Platinum naik 1,2 persen menjadi diperdagangkan di 986,27 dolar AS dan paladium naik 0,7 persen menjadi diperdagangkan pada 1,864,29 dolar AS - RIFAN FINANCINDO

Sumber : anataranews.com 

Rabu, 24 November 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar Naik, Pencalonan Ulang Powell Mendorong Taruhan Hawkish Fed

 


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar naik pada Selasa pagi di Asia, bertahan di dekat level tertinggi empat setengah tahun terhadap yen. Penunjukan Ketua Federal Reserve AS yang sedang menjabat Jerome Powell untuk masa jabatan kedua meningkatkan taruhan bahwa AS akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.

US Dollar Index Futures yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya naik tipis 0,03% ke 96,573 pada 23:53 ET (04:53 GMT).

Pasangan USD/JPY naik 0,22% menjadi 115,11 Terhadap yen, greenback melampaui rekor 114,97 yang dicapai minggu lalu, level tertinggi sejak Maret 2017. Pasar Jepang tutup untuk liburan.

Pasangan AUD/USD turun tipis 0,03% menjadi 0,7220. Pasangan NZD/USD turun 0,38% menjadi 0,6929, dengan Reserve Bank of New Zealand akan menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu.

Pasangan USD/CNY naik tipis 0,02% menjadi 6,3854 sedangkan pasangan GBP/USD turun tipis 0,05% ke 1,3390.

Investor juga terus mencerna pilihan Presiden AS Joe Biden terhadap Powell untuk memimpin The Fed daripada Lael Brainard. Dianggap lebih dovish dari pasangan, Brainard dipromosikan menjadi wakil ketua Fed.

Pencalonan kembali Powell memperkuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga pada tahun 2022 ketika The Fed menyelesaikan program pengurangan asetnya. Taruhan pasar pada laju penurunan aset bank sentral dan kenaikan suku bunga telah mendorong pasar mata uang baru-baru ini.

“Nominasi Powell untuk masa jabatan kedua akan membuat pasar nyaman dengan harga di kenaikan Fed mulai Juli 2022. Setidaknya tiga pejabat Fed sekarang secara terbuka membahas percepatan pengurangan aset juga,” kata analis Westpac dalam sebuah catatan.

Bank sentral AS mungkin perlu mempercepat penghapusan stimulus moneter dalam menanggapi kenaikan lapangan kerja yang kuat dan inflasi yang melonjak, yang dapat menyebabkan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, kata Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic.

“Sementara itu, langkah-langkah penindasan COVID-19 diterapkan di Eropa lagi, membuat kontras yang mencolok,” tambah catatan Westpac.

Jumlah kasus COVID-19 di benua itu meningkat, dengan Austria dikunci penuh sejak Senin dan Jerman mempertimbangkan tindakan pembatasan yang lebih ketat. Euro berada di $ 1,124, sekitar level terendah 16 bulan. Ini telah jatuh 2,8% sejauh ini di bulan November, juga terluka oleh nada dovish Bank Sentral Eropa baru-baru ini - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

Selasa, 23 November 2021

PT Rifan Financindo - Emas Naik Tipis Di Sesi Asia, Pencalonan Kembali Powell Angkat Dolar

 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Selasa pagi, tetapi melayang mendekati level terendah dalam lebih dari dua minggu yang dicapai di sesi sebelumnya, karena dolar menguat setelah Presiden AS Joe Biden mencalonkan Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk masa jabatan kedua.


Emas di pasar spot menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.809,40 dolar AS per ounce pada pukul 00.48 GMT, setelah meluncur 2,1 persen ke level terendah sejak 5 November pada Senin. Emas berjangka AS juga terdongkrak 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada1.809,60 dolar AS per ounce.
Indeks dolar bertahan di dekat tertinggi 16 bulan setelah Biden pada Senin menominasikan Ketua Fed Powell untuk masa jabatan empat tahun kedua, memperkuat spekulasi bank sentral mungkin menaikkan suku bunga lebih cepat untuk mengekang inflasi yang meningkat.

Dolar yang lebih kuat membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain, Baik Powell maupun Brainard perlu dipertegas dalam peran kepemimpinan Fed mereka oleh Senat, yang saat ini dikendalikan oleh partai Demokrat Biden tetapi terpecah.


Emas telah diuntungkan dari kebijakan moneter longgar yang diperkenalkan selama pandemi, tetapi setiap kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik logam tersebut, karena bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.


Kebangkitan kasus virus corona dan lonjakan inflasi pada saat ini tidak menjamin perubahan dalam rencana Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mengurangi pembelian obligasi pada Maret tahun depan, pembuat kebijakan ECB Francois Villeroy de Galhau mengatakan pada Senin


Sementara itu, penjualan rumah AS secara tak terduga naik pada Oktober, meskipun harga yang lebih tinggi di tengah ketatnya pasokan terus mengesampingkan pembeli pertama kali dari pasar.


Ekonomi China menghadapi tekanan penurunan baru tetapi pihak berwenang harus menghindari meluncurkan langkah-langkah ekonomi dengan cara "seperti kampanye dan agresif", kata Perdana Menteri Li Keqiang.


Di pasar spot, perak naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 24,25 dolar AS per ounce. Platinum menguat 0,4 persen menjadi diperdagangkan di1.015,51 dolar AS per ounce dan paladium terangkat 1,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.978,97 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Senin, 22 November 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun, Tapi Masalah COVID-19 Eropa Batasi Kerugian

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada hari Senin siang, tetapi sedikit stabil setelah mencapai level terendah dalam hampir dua minggu. Kekhawatiran atas melonjaknya jumlah kasus COVID-19 di Eropa membantu membatasi beberapa kerugian untuk emas.

Harga emas berjangka turun 0,15% di $1.848,80/oz pukul 12.07 WIB menurut data Investing.com. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, naik tipis  0,1% di 96,127 tetapi mundur tipis dari level rekor yang dicapai pada hari Jumat.

Pengambil kebijakan dari Federal Reserve AS terus memperdebatkan secara terbuka apakah akan mempercepat pengurangan aset. Wakil Ketua Fed Richard Clarida, Gubernur Christopher Waller, dan Presiden Fed St. Louis James Bullard semuanya mengisyaratkan bahwa mempercepat proses dapat menjadi agenda pada pertemuan bank sentral berikutnya pada bulan Desember.

Presiden AS Joe Biden belum memilih apakah petahana Jerome Powell atau Gubernur Fed Lael Brainard akan memimpin The Fed setelah masa jabatan Powell berakhir pada Februari 2022.

Di seberang Atlantik, meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Eropa memaksa Austria melakukan penguncian penuh mulai Senin. Jerman, negara tetangganya, juga ingin memperketat tindakan pembatasan.

Di sisi bank sentral, presiden Bundesbank Jens Weidmann pada hari Jumat mengingatkan inflasi dapat bertahan di atas 2% untuk beberapa waktu, dan European Central Bank (ECB) harusnya menghindari komitmen apa pun untuk menjaga agar keran uang tetap terbuka.

Dalam indikasi sentimen, SPDR Gold Trust (P:GLD) mengatakan kepemilikannya naik 0,8% menjadi 985 ton pada hari Jumat dari 976,87 ton pada hari Kamis. Permintaan emas fisik di pusat utama Asia menurun selama minggu sebelumnya. Namun, dealer di India memperkirakan musim pernikahan yang akan datang akan membantu kenaikan.

Di logam mulia lainnya, perak turun tipis 0,08%, platinum naik 0,5% dan palladium juga naik 0,5% pukul 12.04 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 19 November 2021

Rifan Financindo Berjangka - Data Pengangguran AS Membaik, Harga Emas Dunia Melemah

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Kamis, karena data klaim pengangguran mingguan Amerika yang menggembirakan.

Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.858,76 per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,5 persen menjadi USD1.861,4 per ounce.

Meski terjadi penurunan harga, emas bertahan di dekat level tertinggi dalam lima bulan yang disentuh pada sesi Selasa.

"Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa imbal hasil turun tajam. Tetapi kemudian, bangkit kembali, sehingga sisi atas emas terhambat," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level pra-pandemi, pekan lalu, data menunjukkan pada Kamis.

Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven itu.

Itu berkorelasi dengan probabilitas yang lebih tinggi dari The Fed yang benar-benar harus menaikkan suku bunga," kata Pavilonis.

Imbal hasil US Treasury bertahan di dekat level tertinggi tiga minggu baru-baru ini, sementara dolar AS berhenti sejenak, tergelincir kembali dari puncak 16 bulan.

Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, melesat karena melonjaknya indeks harga konsumen di Amerika dan Eropa - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Kamis, 18 November 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Sudah Naik 6% Lebih, Awas Jatuh!

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak naik di perdagangan pasar spot pagi ini. Harga sang logam mulia memang sedang dalam tren menanjak.

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.870,14/troy ons. Naik 0,17% dari hari sebelumnya.

Kemarin, harga emas menutup hari di US$ 1.866,96/troy ons, naik 0,92%. Dalam sepekan terakhir, harga naik 1,11%. Selama sebulan ke belakang, kenaikan harganya mencapai 6,46%.

Hari ini, sepertinya harga emas masih bisa naik lagi. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan target harga emas hari ini ada di US$ 1.877-1.886/troy ons.

Namun investor kudu waspada karena ada risiko menuju level support di kisaran US$ 1.859-1.849/troy ons. "Harga emas berisiko menuju titik support di US$ 1.849/troy ons. Jika tertembus, maka bisa jatuh lagi menuju US$ 1.831/troy ons," sebut Wang dalam riset hariannya.

 Dalam beberapa hari ke depan, lanjut Wang, harga emas kemungkinan akan terperosok ke arah US$ 1.817-1.831/troy ons. Jika benar harga bergerak ke sana, maka titik resistance baru ada di US$ 1.859/troy ons yang jika tertembus bisa naik lagi ke US$ 1.869/troy ons - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 17 November 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Perlahan Turun Seiring Penguatan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia meninggalkan level tertinggi lebih dari lima bulan pada perdagangan Selasa, karena data penjualan ritel Amerika yang optimistis untuk periode Oktober memperkuat dolar, membuat logam itu lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD1.851,80 per ounce setelah sebelumnya menyentuh USD1.876,90 per ounce, tingkat tertinggi sejak 14 Juni.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,7 persen lebih rendah menjadi USD1.854,10 per ounce.

Penjualan ritel di Amerika Serikat meningkat lebih dari ekspektasi, pada Oktober, memberikan dorongan ekonomi di awal kuartal keempat dan mengirim dolar ke level tertinggi 16 bulan.

Laporan itu menunjukkan konsumsi dapat mengatasi lonjakan harga dan tetap cukup kuat, yang positif bagi selera risiko, kata Edward Moya, analis OANDA.

Emas melesat lebih dari 2 persen sejak Selasa setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS melonjak pada Oktober.

Gagasan bahwa inflasi Amerika belum mencapai puncaknya akan membuat emas tetap diburu, selama The Fed tidak menyimpang dari pendekatannya yang sabar terhadap kenaikan suku bunga.

Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin, Senin, mengatakan The Fed tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga, tetapi bank sentral harus menunggu untuk mengukur apakah inflasi dan kekurangan tenaga kerja terbukti lebih tahan lama.

Kenaikan suku bunga cenderung membebani emas, karena mendorong imbal hasil obligasi, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning.

Perak turun 0,9 persen menjadi USD24,81 per ounce dan platinum anjlok 2,2 perse menjadi USD1.063,50 per ounce. Paladium naik 0,5 persen menjadi USD2.163,93 per ounce, mencapai level tertinggi dalam sebulan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Selasa, 16 November 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas, Saatnya Menambah Koleksi Bun

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas koleksi Antam hari ini, Selasa terpantau menurun dibandingkan kemarin, hal itu terlihat terjadi di semua ukuran yang tersedia. Dipantau dari laman resmi Antam, harga emas ukuran 0,5 gram dipatok Rp 526 ribu atau turun Rp 1.000 per gram dibanding kemarin.

Harga emas batangan 24 karat cetakan Antam ukuran satu gram dibanderol Rp 952 ribu atau turun Rp 3.000 dibanding kemarin. kemudian, harga emas batangan ukuran dua gram dihargai Rp 1.844.000 atau turun juga Rp 6.000 dibandingkan kemarin. Harga emas batangan 24 karat cetakan Antam ukuran tiga gram dibanderol Rp 2.741.000 atau turun cukup dalam sebesar Rp 9.000 dibanding kemarin.

Selanjutnya, emas batangan ukuran lima gram dihargai Rp 4.535.000 turun Rp 15 ribu dibandingkan kemarin. Harga emas batangan ukuran 10 gram Rp 9.015.000, kemudian ukuran 25 gram dibanderol Rp 22.412.000.

Selain itu, ukuran 50 gram dan 100 gram masing-masing seharga Rp 44.745.000 dan Rp 89.412.000 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Senin, 15 November 2021

PT Rifan - Masih Moncer, Harga Emas Diprediksi Terus Menguat Hingga Sebegini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas makin berkilau karena penguatan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), harga emas mencetak kenaikan mingguan terbesar dalam enam bulan lantaran lonjakan harga-harga konsumen AS. Hal itu mendorong investor membeli aset lindung nilai terhadap inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD 4,6 atau 0,25 persen menjadi ditutup pada USD 1.868,50 per ounce, memperpanjang kenaikan untuk hari ketujuh berturut-turut dan meningkat sekitar 2,8 persen untuk minggu ini.

Emas berjangka melonjak USD 15,6 atau 0,84 persen menjadi USD 1.863,90. Pada Rabu (10/11) emas menanjak USD 17,5 atau 0,96 persen menjadi USD 1.848,30. Harg emas pun telah naik sekitar USD 110 sejak 3 November didukung oleh kekhawatiran inflasi dan suku bunga bank-bank sentral yang akan tetap rendah untuk saat ini.

Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago Phillip Streible menyebut harga sempat turun hampir satu persen di awal sesi perdagangan. “Ini hari korektif. Pedagang mengambil keuntungan setelah reli luar biasa. Logikanya, jika anda tidak mengambil sesuatu dari meja dengan reli USD 100, anda akan menjadi agak bodoh,” kata Streible.

Data ekonomi suram yang dirilis pada Jumat juga mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 4,4 juta orang secara sukarela berhenti dari pekerjaan mereka pada September, naik dari 4,3 juta pada Agustus dan terbesar dalam dua dekade yang telah dilacak oleh pemerintah.

Data awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan jatuh ke 66,8 pada November, terendah sejak November 2011 dan jauh di bawah perkiraan para ekonom 72,5. Emas juga mengabaikan penguatan USD minggu ini. Hal itu akibat dari fokus investor tertuju pada data lonjakan besar harga-harga konsumen AS pada Oktober. Mata uang AS yang lebih kuat biasanya mengurangi permintaan emas di antara pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Analis Societe Generale memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata USD 1.950 per ounce pada kuartal pertama 2022, mengingat komitmen baru dari Federal Reserve untuk mendukung ekonomi sementara membiarkan angka inflasi lebih tinggi. Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah dan meningkatkan peluang kerugian memegang emas, yang tidak membayar bunga. "Itu akan membatasi setiap kenaikan emas, imbal hasil pada obligasi Pemerintah AS 10-tahun beringsut lebih tinggi," kata Analis Societe Generale - PT RIFAN

Sumber : jpnn.com

Selasa, 09 November 2021

PT Rifan Financindo - The Fed Bersikap Akomodatif, Harga Emas Dunia Melejit Ke Level Tertingginya

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia melesat ke level tertingginya didukung pelemahan dolar dan kekhawatiran inflasi setelah bank sentral AS The Federal Reserve mengindikasikan suku bunga akan tetap rendah dalam jangka pendek.

Harga emas di pasar spot naik untuk sesi ketiga berturut-turut, menguat 0,5 persen menjadi USD1.825,64 per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,6 persen lebih tinggi menjadi USD1.828 per ounce.

Meningkatkan daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lain, Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,3 persen.

The Fed secara keseluruhan masih akomodatif, dan semua uang tunai dalam sistem lebih banyak bergerak menuju pasar emas dan perak sebagai lindung nilai inflasi, kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.

Emas melonjak hampir 2 persen pada sesi Jumat setelah Federal Reserve dan Bank of England mengesampingkan potensi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Sebagai bantalan inflasi, emas diuntungkan dari lingkungan suku bunga yang sangat rendah untuk memacu pertumbuhan selama pandemi, karena itu diartikan berkurangnya opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun, kekhawatiran bahwa bank sentral akan mulai mengetatkan kebijakan untuk memerangi kenaikan harga membuat investor tetap waspada terhadap sejumlah data ekonomi.

Pengetatan di pasar tenaga kerja dikombinasikan dengan dislokasi dalam rantai pasokan global dapat mengakibatkan pembacaan tinggi lainnya bagi indeks harga konsumen Amerika yang akan dirilis Rabu.

Sementara itu, Uni Emirat Arab, salah satu pusat perdagangan emas terbesar di dunia, akan mewajibkan pengilangan emas untuk menjalani audit tahunan guna memastikan pemasok mereka bertanggung jawab, dalam upaya memerangi perdagangan gelap.

Di tempat lain, perak spot melonjak 1,2 persen menjadi USD24,45 per ounce, platinum meroket 2,3 persen menjadi USD1.057,75 per ounce, dan paladium melesat 1,7 persen menjadi USD2.069,10 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 08 November 2021

PT Rifan - Nada Dovish The Fed, Bikin Harga Emas Dunia Naik

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada perdagangan akhir pekan lalu. Emas naik ke level tertinggi hampir dua bulan karena nada dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot naik 1,2 persen ke harga USD1,813,36 per ounce, pulih dari penurunan 0,3 persen yang dipicu oleh data yang menunjukkan lapangan pekerjaan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Oktober.

Sementara harga emas di pasar berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 1,3 persen pada USD1,816,80 per ounce.

"Terlepas dari laporan pasar tenaga kerja yang kuat, itu tidak akan mengubah apa yang ditunjukkan oleh Chairman Federal Reserve Jerome Powell minggu ini," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Federal Reserve pada hari Rabu berpegang teguh pada pandangannya bahwa inflasi akan terbukti "sementara" dan kemungkinan tidak akan memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat. Setelah itu, Bank of England mengejutkan pasar dengan mempertahankan suku bunga.

Suku bunga mendekati nol untuk memacu pertumbuhan ekonomi selama pandemi Covid-19 telah mendorong harga emas ke level tertinggi baru selama dua tahun terakhir, karena kebijakan pelonggaran moneter memangkas biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Minggu ini, pengumuman bank sentral membantu emas berbalik dari kerugian awal menjadi di jalur untuk kenaikan mingguan terbaik sejak akhir Agustus. Kenaikan emas secara mingguan sebesar 1,8 persen - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Senin, 01 November 2021

PT Rifan - Emas Tergelincir, Daya Tariknya Tertekan Dolar AS Yang Lebih Kuat

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun tipis di perdagangan sesi Asia pada Senin pagi, memperpanjang kerugian sesi sebelumnya, tertekan penguatan dolar AS setelah data menunjukkan kenaikan lain dalam inflasi memicu spekulasi atas Federal Reserve akan memperketat kebijakannya lebih cepat.

Di pasar spot emas melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.781,78 dolar AS per ounce pada pukul 00.44 GMT, setelah tergelincir ke level terendah lebih dari satu minggu pada Jumat. Emas berjangka AS juga merosot 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.782,80 dolar AS per ounce.

Dolar AS stabil mendekati level tertinggi sejak 13 Oktober yang dicapai pada Jumat, membuat emas kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Data yang dirilis pada Jumat menunjukkan juri masih tidak setuju dengan klaim Fed bahwa lonjakan harga-harga saat ini bersifat sementara dan akan moderat seiring waktu, dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi naik bulan lalu melanjutkan laju inflasi pada tingkat yang tidak terlihat dalam 30 tahun.

Pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve akan berakhir pada Rabu, Emas secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai inflasi. Namun, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga untuk memerangi tekanan inflasi tersebut cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa suku bunga.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Jumat bahwa dia masih melihat inflasi sebagai akibat sementara dari kemacetan rantai pasokan yang parah, dan memperkirakan inflasi akan normal pada tahun 2022.

Ekonomi zona euro telah berkembang pesat selama musim panas dengan survei Bank Sentral Eropa (ECB) pada Jumat menunjukkan pertumbuhan yang diperkirakan sebesar 4,5 persen pada tahun 2022, tetapi inflasi juga melampaui ekspektasi, membuat ECB makin pusing untuk merumuskan kebijakannya.

Emas fisik dijual dengan harga premium di India minggu lalu karena konsumen berbondong-bondong ke pengecer menjelang festival besar, sementara premi di konsumen teratas China turun.

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 23,81 dolar AS per ounce. Platinum naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.023,03 dolar AS per ounce, sementara paladium turun 0,3 persen menjadi 1.996,90 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com