Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 26 September 2022

PT Rifan - Emas Kembali Turun Bawah $1.650, Tembaga Terus Lemah Dampak Potensi Resesi

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dan tembaga kembali turun pada hari Senin dan dolar AS mencatatkan rekor tertinggi baru 20 tahun di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan potensi resesi ekonomi.

Pasar logam anjlok minggu lalu setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga dan memperingatkan potensi penderitaan ekonomi karena ingin memerangi inflasi yang tak terkendali.

Indikator ekonomi dari Eurozone dan Inggris juga menunjukkan kontraksi yang nyata dalam aktivitas bisnis, meningkatkan kekhawatiran resesi dan mengganggu prospek permintaan untuk pasar logam.

Harga emas spot tidak berubah di sekitar $1.643,82/oz, sementara gold futures turun 0.3% di $1.651,30/oz pukul 06.31 WIB. Kedua instrumen tersebut diperdagangkan pada level terendah sejak awal 2020, setelah mencatat kerugian tajam pekan lalu.  

Indeks dolar turun pada hari Senin setelah sempat mencapai level tertinggi baru 20 tahun. Kekuatan dalam greenback diperkirakan akan bertahan karena Fed terus menaikkan suku bunga.

Harga emas telah mengalami kerugian besar tahun ini dalam prospek kenaikan imbal hasil mendorong trader masuk ke dalam dolar dan Treasury. Trader kini memperkirakan lebih banyak penurunan harga emas, mengingat emas jatuh di bawah dua level support utama minggu lalu - $1.700 dan $1.650. 

Di antara logam industri, tembaga turun 0,4% pada hari Senin di $3,3575, diperdagangkan mendekati posisi terendah dua bulan. Harga logam merah jatuh hampir 5% minggu lalu setelah serangkaian data ekonomi yang lemah meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Harga tembaga telah terpukul sangat keras tahun ini oleh perlambatan ekonomi di negara importir utama China. Melambatnya aktivitas industri di AS dan Eropa hanya memperburuk kerugian yang terjadi baru-baru ini - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 23 September 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Pudar Lagi, Tertekan Kenaikan Suku Bunga The Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan yang fluktuatif pada Kamis, pelemahan ini usai Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya 75 basis poin yang menyebabkan harga emas menurun.

Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.671,20 per ounce setelah merosot lebih dari 1 persen di awal sesi.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,3 persen menjadi USD1.681,10 per ounce.

Pelemahan (emas) terjadi karena dolar yang lebih kuat (dan) imbal hasil sedikit lebih tinggi. Prospek keseluruhan bagi The Fed adalah lebih banyak kenaikan suku bunga, yang akan membatasi emas," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Sementara itu dolar naik 0,5 persen membuat emas yang dihargakan dengan greenback  lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi 11-tahun.

"Secara keseluruhan, tren akan terus negatif bagi emas karena Federal Reserve mengatakan kepada kita kemarin bahwa mereka bertekad untuk menaikkan suku bunga," kata Bart Melek, analis TD Securities.

The Fed, sesuai ekspektasi, menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, Rabu, dan memproyeksikan suku bunga kebijakan akan meningkat ke kisaran 4,25-4,50% pada akhir 2022, dan ke kisaran 4,50-4.75% pada akhir 2023.

Kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi yang melonjak cenderung meningkatkan opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Itu, pada akhirnya, membuat emas di bawah USD1.600 - mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama," papar Melek.

Investor juga mencermati data Amerika yang menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran naik menjadi 213.000 dibandingkan ekspektasi 218.000 aplikasi untuk pekan terakhir.

Sementara itu logam lainnya, harga perak di pasar spot tidak berubah USD19,58 per ounce, platinum kehilangan 0,8 persen menjadi USD900,68, sementara paladium bertambah 0,6 persen menjadi USD2.166,82 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA 

Sumber : suara.com

 

 

 

Kamis, 22 September 2022

Rifan Financindo - Emas Dan Tembaga Turun Terus, Kebijakan Hawkish Fed Dorong Dolar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terus turun dan tembaga juga memperpanjang pelemahannya pada hari Kamis setelah kenaikan suku bunga dan pesan hawkish dari Federal Reserve menopang dolar dan sangat membebani pasar logam.

Harga emas awalnya menunjukkan beberapa ketahanan setelah keputusan Fed, berbalik dari posisi terendah lebih dari dua tahun karena investor melihat teknikal logam sangat oversold. Tapi sejak saat itu melepas sebagian besar keuntungannya dan diperdagangkan dalam kisaran cenderung flat melemah.

Harga emas spot turun 0,3% ke $1,669,56/oz, dan emas berjangka turun sedikit di $1,674,45/oz pukul 07.01 WIB. Kedua instrumen naik sekitar 0,5% pada hari Rabu.

Pasar logam mengalami volatilitas yang sama seperti kebanyakan kelas aset lainnya setelah Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, seperti yang diharapkan. Tetapi bank sentral memberikan nada yang lebih hawkish dari yang diharapkan dalam jalur suku bunga di masa depan, memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS akan mengakhiri tahun ini jauh di atas 4%.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank perlu mengambil langkah-langkah yang jauh lebih agresif untuk memerangi inflasi tinggi, dan sebagai hasilnya siap untuk memberikan tekanan pada ekonomi dan pasar kerja.

Komentar Powell mendorong dolar AS naik 1% ke level tertinggi baru 20 tahun, menekan sebagian besar harga logam. Perak dan platinum masing-masing turun 0,1% dan 0,4%.

Harga emas telah anjlok dari level tertinggi yang dicapai selama hari-hari awal konflik Rusia-Ukraina, pasalnya kenaikan suku bunga AS menopang dolar dan menarik modal menjauh dari logam kuning. Emas juga telah kehilangan statusnya sebagai tempat berlindung yang dapat diandalkan, setelah terdepresiasi meskipun ada peningkatan kekhawatiran akan resesi yang akan datang.

Di antara logam industri, tembaga turun 0,3% ke $3,4260, setelah jatuh 2% pada hari Rabu. Sikap hawkish The Fed kemungkinan akan memberi lebih banyak tekanan pada pertumbuhan ekonomi global, mengurangi permintaan untuk logam merah.

Sentimen terhadap tembaga semakin melemah pada hari Rabu setelah CEO perusahaan tambang utama Rio Tinto (NYSE:RIO) mengingatkan bahwa harga logam merah akan menjalani pelemahan jangka pendek seiring meningkatnya inflasi dan gangguan rantai pasokan. Logam merah juga harus bersaing dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar dunia.

Namun, harga tembaga mendapat dukungan baru ini dari pemogokan kerja di Escondida Chili, tambang tembaga terbesar di dunia. Hal tersebut pada akhirnya diperkirakan akan memperketat pasokan logam merah - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 21 September 2022

PT Rifan - Emas Turun Lagi Sebelum Hasil Rapat Fed, Terjebak Di Tengah $1.600

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bertahan di wilayah tengah $1.600, turun untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir sebelum keputusan suku bunga oleh Federal Reserve dini hari nanti yang kemungkinan akan memberikan kenaikan suku bunga ketiga berturut-turut yang substansial untuk Amerika Serikat.

Dolar AS menguat untuk ketiga kalinya dalam empat sesi, menjadi katalis utama kelemahan emas, dengan ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya beruntun ketika bertemu Rabu untuk mengendalikan inflasi.

Ekspektasi kenaikan suku bunga juga membebani aset berisiko pada hari Selasa, di mana indeks saham utama Wall Street dari Dow hingga S&P 500 dan Nasdaq semuanya jatuh lebih dari 1%.

Kontrak emas berjangka patokan di Comex New York, Desember, sempat turun $7,10, atau sebesar 0,4%, di $1,671,10/oz.

Emas telah turun sekitar 4% selama enam sesi terakhir, tetap terjebak di wilayah $1.600. Satu-satunya rebound dalam rentang itu adalah pada hari Jumat, di mana harga naik 0,4% — emas juga setelah mencapai level terendah 2,5 tahun di $1.669,05.

Harga emas spot, yang dipantau lebih dekat daripada kontrak futures oleh beberapa trader, telah turun lebih jauh.

Dalam perdagangan Selasa, emas spot sempat turun $10,31, atau sebesar 0,6%, di $1,665,46 pukul 15:40 ET (19:40 GMT). Pada hari Jumat, harganya merosot di bawah $1.654, titik terendah April 2020.

Kejatuhan September' emas bisa menjadi lebih buruk jika inflasi melawan langkah Fed yang memutuskan untuk tidak abai atas risiko yang bisa mendorong ekonomi ke dalam resesi," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Pesan Ketua Fed Powell kemungkinan akan menentukan apakah emas dihancurkan di sini. Emas akan berada dalam masalah jika Powell mampu meyakinkan pasar bahwa mereka tidak hanya akan tetap agresif dengan pengetatan, tetapi juga akan mempertahankan suku bunga bahkan ketika penurunan ekonomi memburuk. Volatilitas emas akan tetap meningkat pasca FOMC karena harga kemungkinan akan memiliki alasan kuat untuk pergerakan menuju $1.600 atau di atas level $1.700."

The Fed bukan satu-satunya yang mempertimbangkan suku bunga tinggi – pengambil kebijakan bank sentral di Inggris, Swiss dan Jepang juga akan bertemu selama seminggu kala perjuangan global melawan inflasi meningkat.

Namun, China membiarkan suku bunga pinjaman acuannya tidak berubah pada hari Selasa karena pengguna minyak terbesar kedua di dunia itu mencoba untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi yang lamban terhadap mata uang yuan yang melemah - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Selasa, 20 September 2022

PT Rifan - Harga Emas Anjlok, Terendah Dalam 29 Bulan Terakhir

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas anjlok pada perdagangan Senin dengan kembali ke level terendah 29 bulan pada sesi Jumat, karena dolar dan imbal hasil Treasury menguat di tengah ekspektasi Federal Reserve akan mengumumkan kenaikan suku bunga yang curam pada pekan ini.

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD1.670,72 per ounce, bertahan di atas level terendah sejak April 2020 yang dicapai pada perdagangan.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,3 persen lebih rendah menjadi USD1.678,20 per ounce.

Emas masih bertahan di sekitar posisi terendahnya dan sebagian besar dari ini adalah antisipasi dari pengumuman The Fed, Rabu," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.

Dia menambahkan bahwa imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi juga menekan harga.

The Fed, pada akhir pertemuan kebijakan dua harinya, Rabu, diperkirakan menaikkan suku bunga 75 basis poin untuk memerangi inflasi yang sangat tinggi, dengan pasar bahkan melihat peluang 20 persen untuk kenaikan 100 bps.

Kekhawatiran tentang lonjakan inflasi juga mendorong bank sentral lainnya untuk memperketat kebijakan moneter.

Meski emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi mengangkat  opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Dolar bertahan di dekat level tertinggi dua dekade, membuat emas yang dihargakan dengan  greenback  lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Imbal hasil US Treasury 10-tahun melesat ke level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun.

Logam lainnya, perak kehilangan 1,2 persen menjadi USD19,32 per ounce, sementara platinum naik 1 persen menjadi USD915,91 dan paladium melambung 4,1 persen menjadi USD2.222,19 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

 

 

Jumat, 16 September 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Ambrol Ke Level Terendah Sejak April 2020

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas jatuh ke level terendah sejak April 2020 pada perdagangan hari Kamis, tersengat peningkatan imbal hasil US Treasury dan apresiasi dolar AS, karena spekulasi kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve mengikis daya tarik logam kuning.

Harga emas di pasar spot merosot 1,8 persen menjadi USD1.665,23 per ounce, setelah jatuh lebih dari 2 persen menjadi USD1.659,47 di awal sesi.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup anjlok 1,9 persem menjadi USD1.677,30 per ounce.

Hari ini, faktor terbesar adalah imbal hasil, (yang) tampak cukup kuat setelah mengambil sedikit penangguhan, kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.

Aksi jual hingga September, Oktober ini benar-benar hanya pada penyesuaian suku bunga, suku bunga turun cukup keras dan sekarang kembali naik lagi dan mendorong emas lebih rendah." Tambahnya.

Harga sempat memangkas kerugian karena investor mencermati sejumlah data yang menunjukkan penjualan ritel Amerika secara tak terduga meningkat pada Agustus, sementara data terpisah memperlihatkan klaim pengangguran mingguan AS turun 5.000 menjadi 213.000 yang disesuaikan secara musiman pada pekan lalu.

Pasar sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan Fed minggu depan, bahkan mungkin setingginya 100 basis poin

Meski emas dianggap sebagai investasi yang aman selama ketidakpastian ekonomi, kenaikan suku bunga meningkatkan  opportunity cost  memegang logam kuning batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, Kepala Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva, Rabu, mengatakan petinggi bank sentral harus gigih dalam memerangi inflasi yang berbasis luas.

Sementara itu harga perak di pasar spot anjlok 2,5 persen menjadi USD19,19 per ounce. Platinum turun 0,2 persen menjadi USD904,01 per ounce, dan paladium kehilangan 1,4 persen menjadi USD2.133,76 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Kamis, 15 September 2022

Rifan Financindo - Emas Turun Lewati $1.700 Tembaga Naik Ditengah Berlanjutnya Tekanan Fed Rate

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas spot diperdagangkan di bawah level support utama pada hari Kamis, memperpanjang penurunan baru ini dalam kekhawatiran atas langkah-langkah lebih hawkish dari Federal Reserve terus menenggelamkan pasar logam.

Harga emas spot sebagian besar tidak berubah setelah menyelesaikan sesi sebelumnya di sekitar $1.697,42/oz dan harga emas berjangka turun tipis 0,1% di $1.707,30/oz pukul 07.46 WIB.

Kedua instrumen tersebut jatuh pada hari Kamis setelah data inflasi harga produsen AS lebih lanjut mengonfirmasi bahwa inflasi masih mendekati level high 40 tahun pada bulan Agustus. Ini kemungkinan akan mendorong kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh The Fed dengan berusaha untuk memerangi peningkatan tekanan harga.

Inflasi harga konsumen AS, metrik yang diawasi lebih ketat, berada di atas ekspektasi untuk Agustus awal pekan ini. Angka tersebut telah menyebabkan kejatuhan besar di pasar keuangan pada hari Selasa dan Rabu.

Trader kini melihat kemungkinan kenaikan persentase dengan poin penuh oleh Fed minggu depan, meskipun mereka melihat ada peluang lebih besar untuk kenaikan 75 basis poin.

Emas sekarang diperdagangkan di sekitar $15 di atas level terendah untuk tahun ini saat serangkaian kenaikan suku bunga besar oleh Federal Reserve menopang dolar dan membuat investor mencari imbal hasil yang lebih baik dalam greenback dan Treasuries. Logam kuning juga mayoritas gagal mengimbangi laju inflasi AS tahun ini.

Tekanan pada harga emas diperkirakan akan berlanjut untuk sisa tahun ini, mengingat trader memperkirakan suku bunga AS akan melewati batas 4% pada akhir 2022.

Sebagian besar logam mulia lainnya telah mengalami penurunan serupa.

Di antara logam industri, tembaga naik 0,73% di 3.5410 pukul 08.42 WIB setelah jatuh selama dua sesi berturut-turut. Seperti emas, harga logam merah terpukul oleh data inflasi AS tinggi dari perkiraan. Sedangkan, nikel naik 0,21% ke 24.333,00 hingga dini hari tadi, timah turun 0,38% di 21.380,00 di ICE London pada penutupan Selasa, dan tembaga naik 0,23% di 3,5232 pukul 08.14 WIB.

Kenaikan suku bunga di seluruh dunia diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi, yang negatif untuk tembaga, karena perannya dalam pembangunan infrastruktur.

Tetapi logam merah kemungkinan melihat beberapa kenaikan dalam waktu dekat, tatkala pasokan mengetat akibat pemogokan di Escondida, tambang tembaga terbesar di dunia.

Selain itu, karet di 135,30 pada Selasa di Singapura, batubara Newcastle di ICE London sentuh 439,35, kakao AS jatuh 1,74% di 2.309,00 dini hari tadi. Serta, kopi robusta di London mencapai 2.232,00 pada Kamis dan gas alam turun 0,45% di 9,053 pukul 08.17 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Kamis, 08 September 2022

Rifan Financindo - Emas Stabil Di Atas $1.700 Saat Dolar Koreksi Jelang Rapat Moneter ECB

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil di atas $1.700 pada hari Kamis saat jeda reli dolar baru-baru ini mengurangi beberapa tekanan dari harga emas, dengan fokus kini beralih pada rapat kebijakan European Central Bank (ECB) mendatang untuk mendapat petunjuk lebih lanjut.

Harga emas spot sebagian besar tidak berubah di sekitar $1,727.10 pukul 10.16 WIB, setelah naik hampir 1% pada hari Rabu. Harga emas berjangka sedikit naik di $1.728,65/oz dan juga naik hampir 1% di sesi sebelumnya.

Dolar AS turun lebih jauh dari level tertinggi 20 tahun pada hari Kamis dan investor menunggu kenaikan suku bunga oleh ECB kemudian. Bank sentral diperkirakan akan mengubah suku bunga menjadi positif untuk pertama kalinya dalam 11 tahun dengan kenaikan 50 basis poin, saat berusaha untuk memerangi naiknya inflasi dan euro melemah.

Kenaikan suku bunga diharapkan akan mendukung euro dan mengambil lebih banyak dorongan dari dolar - sebuah langkah yang bisa positif untuk harga emas.

“Reli dolar AS sepertinya ada dalam batasnya sampai keputusan suku bunga ECB dan itu adalah berita yang disambut baik untuk emas. Emas bertahan di level $1700 dan itu mungkin akan diuji… Emas masih rentan terhadap aksi jual besar-besaran lainnya,” tulis analis OANDA dalam catatan.

Penguatan dolar dan imbal hasil Treasury AS sangat membebani harga emas selama sebulan terakhir, karena data ekonomi AS yang kuat dan sinyal hawkish dari Federal Reserve mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh bank sentral. Harga emas telah jatuh dari level tertinggi 2022 saat The Fed mulai menaikkan suku bunga tahun ini.

Hal tersebut telah membuat pengembalian emas jauh di belakang inflasi dan mempertanyakan kelangsungan hidup logam kuning sebagai lindung nilai inflasi.

Di antara logam industri, harga tembaga tenang setelah jatuh di sesi sebelumnya, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas melambatnya aktivitas negara importir utama China.

Meski data perdagangan China menunjukkan negara itu terus meningkatkan impor tembaga pada Agustus, investor tetap khawatir bahwa tren ini dapat berbalik karena aktivitas ekonomi semakin memburuk.

Neraca perdagangan China keseluruhan jauh di bawah ekspektasi pada bulan Agustus, diganggu oleh penurunan impor dan ekspor - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 07 September 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Tembus Bawah $1.700, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Fed Melonjak

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas spot sempat menembus di bawah $1.700 pada hari Rabu setelah tanda-tanda kekuatan ekonomi AS menyebabkan peningkatan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga dengan cepat.

Harga emas spot turun 0,5% di $1.699,97, dan harga emas berjangka turun 0,1% di $1.711,0 pukul 07.18 WIB. Kedua instrumen masing-masing telah turun 0,5% dan 0,7% pada hari Selasa, dan berada di sekitar posisi terendah yang terakhir terlihat pada akhir Juli.

Emas menghadapi tekanan baru dari penguatan dolar AS, yang melonjak pada Selasa setelah data menunjukkan aktivitas sektor jasa AS terus tumbuh pada Agustus. non-manufacturing purchasing managers index ISM tercatat 56,9 untuk Agustus, di atas ekspektasi 55,1 dan Juli 56,7.

Angka tersebut, ditambah dengan sinyal positif dari pasar tenaga kerja minggu lalu, mengindikasikan bahwa ekonomi AS mendapatkan kembali kekuatannya, memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga besar.

Indeks dolar AS naik 0,4% di 110,25, level tertinggi lebih dari 20 tahun, sedangkan indeks dolar berjangka juga naik. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun diperdagangkan pada level tertinggi dalam dua bulan, sementara imbal Treasuries jangka pendek juga meningkat.

Investor kini memperkirakan peluang sebesar 72% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September.

Harga emas telah turun dari puncak 2022 dan The Fed mulai menaikkan suku bunga tahun ini. Harga logam kuning hanya mendapat sedikit keuntungan dari meningkatnya permintaan safe haven dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi global. Logam mulia lainnya juga mengalami kerugian serupa tahun ini.

Di antara logam industri, harga tembaga diperdagangkan flat setelah mencatat kenaikan kuat awal pekan ini.

Tembaga naik hampir 2% sebelumnya setelah China - negara importir logam merah terbesar di dunia - memaparkan lebih banyak langkah-langkah stimulus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tetapi prospek tembaga tetap dibatasi oleh aktivitas ekonomi yang lesu di seluruh dunia.

Sektor manufaktur China berkontraksi selama dua bulan berturut-turut, dan menghadapi tantangan lanjutan dari kebijakan nol-COVID Beijing - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 05 September 2022

PT Rifan - Emas Ditutup Naik Tapi Turun 3 Pekan Berturut, NFP AS Sinyal Hike Rate Fed Berlanjut

PT RIFAN BANDUNG - Tinggal sekitar tiga minggu lagi keputusan suku bunga Federal Reserve berikutnya akan diketahui. Namun itu mungkin terasa seperti tiga minggu terlama untuk para bull emas yang, akhir-akhir ini, hanya melihat warna merah di logam kuning hampir hari demi hari dalam perdagangan baru ini.

Kontrak emas berjangka patokan di Comex New York, Desember, menyelesaikan perdagangan Jumat turun $13,30, atau sebesar 0,8%, di $1.722,60/oz. Sebelum itu, aset ini turun lima sesi berturut-turut, setelah penutupan positif terakhir di $1.771,40 pada 25 Agustus.

Untuk minggu ini sendiri, emas Desember turun 1,6%, menambah penurunan berturut-turut sebesar 0,7% dan 2,9% dalam dua minggu terakhir. Emas berjangka juga telah jatuh enam bulan berturut-turut sejak penutupan positif terakhir di $1.954 pada Januari silam, berkurang hampir 12% dalam rentang waktu itu.

Lebih buruk dari futures adalah harga emas, yang dipantau lebih dekat daripada kontrak futures oleh beberapa trader, naik $12,14, atau 0,7%, di $1.709,78 pada pukul 16:00 ET (20:00 GMT) pada hari Jumat.

Rebound emas untuk hari ini terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Agustus dalam laporan non-farm payrolls, meskipun mengutip lebih banyak pekerjaan baru untuk bulan ini daripada yang diperkirakan oleh para ekonom.

Meskipun demikian, Fed Rate Monitor Tool dari Investing.com memberikan peluang 65% bahwa The Fed akan memberlakukan kenaikan suku bunga ketiga berturut-turut sebesar 75 basis poin ketika Federal Open Market Committee, atau FOMC, memberikan suara pada pertemuan 21 September mendatang soal keputusan tentang suku bunga.

FOMC bertekad untuk mengalahkan inflasi tidak jauh dari level tertinggi empat dekade. Inflasi, yang diukur dengan Harga Konsumen, mencapai puncaknya sebesar 9,1% per tahun di bulan Juni sebelum melambat menjadi hanya 8,5% di bulan Juli.

Target inflasi The Fed sebenarnya hanya 2% per tahun dan telah berjanji untuk menaikkan suku bunga sebanyak yang diperlukan untuk mencapai itu. Kenaikan suku bunga adalah masalah bagi emas, yang dibeli oleh beberapa investor terbesar sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Emas bernafas lega setelah angka pekerjaan Agustus justru menopang logam kuning ditutup di atas support yang sebelumnya ditembus $1.700, kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan online OANDA.

Tetapi ia mencatat bahwa sejauh menyangkut Fed, “ada upaya menempatkan peluang 75 basis poin hike rate terbuka dalam beberapa minggu terakhir [yang] mengubah pikiran mereka usai [laporan pekerjaan] ini akan secara serius mengganggu pedomannya di masa depan - PT RIFAN

Sumber : investing.com 

Jumat, 02 September 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Anjlok, Kini Di Bawah Level USD 1.700/Ounce

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas anjlok ke bawah level USD1.700 pada perdagangan hari Kamis, untuk pertama kalinya sejak Juli, karena apresiasi dolar dan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga yang agresif mengikis daya tarik logam itu.

Harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD1.696,76 per ounce setelah tergelincir ke level terendah sejak 21 Juli di awal sesi.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup anjlok 1 persen menjadi USD1.709,3 per ounce.

Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi, tetapi lingkungan suku bunga yang lebih tinggi cenderung meredupkan kilau aset tersebut karena tidak memberikan imbal hasil.

Jika The Fed 'keukeh' pada mandat inflasi dan mempertahankan suku bunga tinggi serta menahan diri dari pemotongan suku bunga bahkan dalam resesi, itu bukan pertanda baik bagi emas," kata Daniel Ghali, analis TD Securities.

Jika emas menembus di bawah kisaran USD1.675, kami memperkirakan tekanan jual substansial akan muncul." Tambahnya.

Mencerminkan sentimen investor, kepemilikan di SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun menjadi 31.294.673 ounce pada sesi Rabu, terendah sejak Januari.

Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun, setelah data menunjukkan pertumbuhan manufaktur AS pada Agustus dan penurunan warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk secara agresif menaikkan suku bunga.

Penguatan dolar membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Imbal hasil US Treasury juga naik, meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga.

Sementara itu harga perak di pasar spot melorot 1 persen menjadi USD17,99 per ounce, setelah mencapai level terendah dalam lebih dari dua tahun.

Platinum anjlok 2,4 persen menjadi USD825,61 per ounce sementara paladium tersungkur 3,5 persen menjadi USD2.011,48 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Kamis, 01 September 2022

Rifan Financindo - Emas Turun Capai Terendah 5 Minggu, Dolar AS Naik sebelum Nonfarm Payrolls

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas masih turun pada Kamis pagi dan dolar AS kembali menguat sebelum data ketenagakerjaan utama yang akan dirilis minggu ini. Sementara itu, harga tembaga turun seiring meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global.

Harga emas spot turun 0,3% di $1.706,26/oz pukul 07.45 WIB, mencapai level terendah sejak akhir Juli. Harga emas berjangka juga turun 0,5% di $1.716,75/oz. Kedua instrumen turun selama lima bulan terakhir pasalnya kenaikan suku bunga AS mendorong penguatan dolar dan imbal hasil Treasury.

Harga emas turun minggu ini, sedangkan dolar tertahan di level tertinggi 20 tahun menjelang rilis data utama nonfarm payrolls AS pada hari Jumat. Indeks dolar AS naik 0,3% pada hari Kamis.

Meski data ketenagakerjaan Agustus AS diperkirakan akan lebih rendah dari bulan sebelumnya, rilis pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan dapat memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini.

Namun data pada hari Rabu menunjukkan bahwa upah swasta AS tumbuh lebih rendah dari estimasi pada bulan Agustus, dan mengindikasikan pasar tenaga kerja kemungkinan melambat.

Namun, komentar hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu membuat emas dan sebagian besar logam lainnya turun dalam tiga sesi terakhir. Investor memperkirakan peluang lebih dari 70% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September nanti.

Logam mulia lainnya juga jatuh. Platinum turun 0,9%, dan perak jatuh 1,5%.

Di antara logam industri, tembaga turun 0,7% di $3,4880, melanjutkan penurunan ke sesi kelima berturut-turut akibat terus tumbuhnya kekhawatiran atas resesi global.

Logam merah ini turun pada hari Rabu setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur China berkontraksi selama dua bulan berturut-turut di Agustus.

Data ekonomi yang lemah dari Jerman dan Jepang, ditambah dengan melonjaknya inflasi di zona euro juga menambah kekhawatiran atas perlambatan kegiatan ekonomi, sehingga bisa mengurangi permintaan tembaga - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com