Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 29 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Melorot Tertekan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas merosot mendekati level terendah dalam tujuh bulan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk sesi keempat berturut-turut, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS terus melonjak di tengah ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS tetap tinggi untuk waktu lebih lama.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 12,30 dolar AS atau 0,65 persen menjadi ditutup pada 1.878,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.896,80 dolar AS dan terendah di 1.874,50 dolar AS.

Emas berjangka anjlok 28,90 dolar AS atau 1,51 persen menjadi 1.890,90 dolar AS pada Rabu (27/9/2023), setelah jatuh 16,80 dolar AS atau 0,87 persen menjadi 1.919,80 dolar AS pada Selasa (26/9/2023), dan tergelincir 9,00 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.936,60 dolar AS pada Senin (25/9/2023).

Pasar obligasi baru saja mematikan harapan rebound emas dalam jangka pendek,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Emas seharusnya hampir mencapai titik terendahnya, namun kekhawatiran atas melonjaknya suku bunga obligasi membuat para pedagang logam khawatir bahwa penurunan tersebut mungkin tidak akan segera berakhir. Pergerakan di pasar obligasi membuat kurva imbal hasil obligasi pemerintah lebih terlihat pada jangka panjang, dan ini merupakan berita buruk bagi emas.”

Imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang mengacu pada obligasi 10-tahun AS, melesat ke level tertinggi baru dalam 16 tahun pada Kamis (28/9/2023), di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Aksi jual di pasar obligasi terus berlanjut bahkan ketika dolar AS turun dari level tertinggi bulan ini.

Jatuhnya emas di bawah level 1.900 dolar AS telah membuka pintu bagi penjualan teknis menuju wilayah 1.870 dolar AS,” tambah Moya. ”Jika imbal hasil obligasi global mengarah lebih tinggi meskipun ada ekspektasi bahwa inflasi akan turun, posisi pasar saat ini dapat memungkinkan emas anjlok menuju wilayah 1.800 dolar AS.”

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis (28/9/2023) mendukung emas, mencegahnya jatuh lebih jauh. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS merangkak naik hingga 204.000, meningkat 2.000 dari level revisi minggu sebelumnya sebesar 202.000.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) riil AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,1 persen pada kuartal kedua tahun 2023. Pada kuartal pertama, PDB riil meningkat 2,2 persen.

National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah tertunda, yang mengukur perubahan jumlah rumah yang telah memiliki kontrak jual namun masih menunggu finalisasi transaksi, di AS turun 7,1 persen pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah yang tertunda akan turun 1,0 persen pada Agustus.

Investor sedang menunggu rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, pada Jumat.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 1,70 sen atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 22,741 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari terangkat 18,80 dolar AS atau 2,10 persen, menjadi menetap pada 915,10 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 

Sumber : republika

 

 

Selasa, 26 September 2023

PT Rifan Financindo - Emas Kembali Melemah Akibat Kuatnya Dolar

PT RIFAN BANDUNG - Emas berjangka kembali turun pada Selasa (26/09) pagi usai ditutup melemah Senin (25/09), dan menjauh dari level tengah $1.900. Dolar mencapai level tertinggi 10 bulan sebagai respons atas warning Federal Reserve pekan lalu bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Emas berjangka yang paling aktif di Comex New York, Desember, turun lagi sebesar 0,1% di $1.934,75/oz pukul 07.14 WIB Rabu pasca ditutup melemah 0,49% sesi Senin sebelumnya.

Harga emas spot juga berakhir melemah 0,44% di sesi sebelumnya.

Indeks Dolar pada Senin lanjut naik sejak minggu lalu, mencapai level tertinggi sejak November. Dolar yang lebih kuat mencegah pembelian komoditas berdenominasi dolar, termasuk emas, oleh para pemegang mata uang lainnya.

Dolar telah mengalami kebangkitan sejak the Fed minggu lalu memproyeksi kenaikan suku bunga sebesar 25 bps hingga akhir tahun, meskipun membiarkan suku bunga tidak berubah untuk bulan September dalam rapat kebijakan hari Rabu setempat lalu - PT RIFAN

Sumber : investing

Senin, 25 September 2023

PT Rifan - Harga Emas Naik, Saham Antam Prospektif

PT RIFAN BANDUNG - Senior Equity Analyst PT Jasa Utama Capital Sekuritas, Samuel Glenn Tanuwidjaa memprediksi harga emas akan bergerak di range US$1.940-1.980 / troy ounces dengan memperhitungkan efek negatif dari kenaikan harga minyak yang berkelanjutan.

Berdasarkan performa earnings yang masih di atas rata2 dan harga emas yang cenderung stabil yang dengan estimasi EPS FY23 di angka Rp 174 per saham dan PE Ratio 11.2x maka rekomendasi BUY untuk ANTM dengan target price Rp 1.920 per saham," jelas Samuel ditulis Senin.

Secara rinci, dia menjelaskan kinerja emiten BUMN di sektor tambang tersebut cukup stabil. Pendapatan Antam tetap stabil dengan rata-rata pertumbuhan 15% yoy.

Namun di bawah rata rata pertumbuhan lima tahuhn sebelumnya (periode yang sama) , hal ini didukung oleh kenaikan harga jual emas rata rata .

Selain itu ,di sisi operasional , penjualan volume logam emas naik ke 13.508 kg atau tumbuh 0,3%. Saya melihat juga kenaikan laba usaha dan laba bersih ANTM naik 59% yoy dan 24% yoy" rinci Samuel. Menurut Jasa Utama Capital Sekuritas, hal ini juga melebihi rata-rata kenaikan selama 5 tahun terakhir, didukung oleh penurunan beban umum dan administrasi sebanyak 30,4% dan penurunan beban penjualan sebanyak 3%

Selain itu saya jg melihat adanya peningkatan net profit margin ANTM di semester 1 2023 ,sebanyak 0,4% ke level 8,7% dibanding rata2 di sepanjang tahun 2022 yakni 8,3% .

"Mengingat 62% pendapatan ANTM berasal dari penjualan emas, saya melihat pendapatan dari segmen emas akan tetap meningkat," kata Samuel.

Adapun faktornya, antara lain, kondisi ekonomi di China yang di kabarkan menurun, dengan kinerja PMI manufaktur, kinerja retail, dan properti sales, serta kinerja ekspor dan impor yang menurun selama beberapa kuartal di 2023 turut meningkatkan demand investors untuk emas sebagai safe haven Instrument - PT RIFAN

Sumber : suara

 

Kamis, 21 September 2023

Rifan Financindo - Emas Berjangka Jatuh 1% Akibat Fed Hawkish, Yield Melonjak Lagi Dolar Naik

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas jatuh hampir 1% pada Kamis (21/09) pagi ini setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunganya dengan memberi sinyal hawkish ke pasar usai awalnya naik kemudian mengalami profit taking.

Meningkatnya ketidakpastian sebelum rapat Fed membuat emas mendapatkan beberapa dorongan dalam beberapa sesi terakhir, dengan emas berjangka mencapai level tertinggi sesi Rabu di $1.968,75 dan emas spot di $1.947,49. Namun tren positif ini menyerah akibat dolar yang kembali naik 0,19% pagi ini, yang mencapai level tertinggi enam bulan akibat dorongan Fed nan hawkish.

Kini, emas berjangka jatuh 0,85% di $1.950,30/oz.

Harga emas spot turun 0,01% di $1.930,28/oz pukul 06.43 WIB.

Melonjaknya Treasury yields juga membuat emas tertekan, karena pandangan Fed yang hawkish - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Rabu, 20 September 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Sideways Sebelum Keputusan Suku Bunga Fed Dan Bank Sentral Lain

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Duduk dan menunggu: Itulah yang tampaknya diputuskan oleh komunitas perdagangan emas menjelang perkembangan terbaru kebijakan moneter dari Federal Reserve dan keputusan suku bunga bank sentral lainnya yang akan hadir minggu ini.

Emas berjangka yang paling aktif di Comex New York, Desember berakhir turun tipis 0,03% di $1,952.75/oz sesi Selasa. Untuk minggu ini, emas berjangka naik $3,50, atau sebesar 0,2%.

Harga emas spot juga sedikit turun 0,07% di $1.931,72/oz. Emas spot ditentukan oleh perdagangan real-time emas bullion dan lebih banyak diikuti daripada emas berjangka oleh sebagian traders.

Traders emas terjebak dalam mode wait and see karena parade rapat Bank Sentral akan memberikan momen yang menentukan untuk emas," Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA mengatakan, mengacu pada keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh The Fed, Bank of England, Bank of Japan, dan People's Bank of China.

Moya menambah:

Treasury yield 10 tahun bergerak tepat di level tertinggi bulan Agustus, berpotensi untuk menetapkan level tertinggi siklus baru. Fokus traders emas akan dimulai dengan the Fed, namun kemudian dengan cepat beralih kepada keputusan kebijakan BOE dan BOJ."

Jika optimisme tumbuh bahwa sebagian besar negara maju telah selesai menaikkan suku bunga, itu akan menjadi kabar baik bagi emas. Hal itu mungkin sulit terjadi mengingat Fed dan BOE kemungkinan menahan diri untuk tidak isyaratkan bahwa mereka telah selesai menaikkan suku bunga. Jika Wall Street mulai khawatir soal hard landings, maka emas, meskipun ada penguatan dolar, mungkin mulai menarik beberapa arus safe haven - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 19 September 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik Dengan Fokus Rapat Fed Dan Shutdown Pemerintah

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada Senin (18/09) dengan pasar berharap bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga minggu ini, sementara meningkatnya kekhawatiran atas shutdown pemerintah AS mendorong permintaan safe haven.

Logam mulia ini mengalami penguatan dalam beberapa sesi terakhir kala data inflasi dan aktivitas ekonomi yang kuat gagal meyakinkan pasar bahwa kenaikan suku bunga AS sudah dekat. Namun, peningkatan juga terbatas karena dolar naik ke level tertinggi enam bulan dalam data tersebut.

Harga emas juga diperkirakan akan alami beberapa permintaan safe haven di tengah kekhawatiran atas shutdown pemerintah AS. Anggota parlemen dari Partai Republik berdebat mengenai anggaran belanja pertahanan negara dan pemotongan belanja fiskal yang lebih luas.

Anggota parlemen memiliki waktu sekitar dua minggu untuk meloloskan RUU belanja baru dan mencegah shutdown.

Namun secara historis, emas hanya mengalami sedikit peningkatan selama shutdown di masa lalu. Shutdown 2018-2019 - yang merupakan penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah, hanya mendorong naiknya harga emas sebesar $20 selama 35 hari.

Emas spot naik 0,3% menjadi $1.929,32/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir Desember naik 0,2% menjadi $1.950,15/oz pukul 10.49 WIB. Kedua instrumen ini mencatat peningkatan sebesar 0,3% minggu lalu - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 18 September 2023

PT Rifan - Harga Emas Senin Pagi Di Posisi Rp 1,075 Juta Per Gram

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia, Senin pagi tidak berubah atau stagnan di posisi Rp 1.075.000 per gram. Sebelumnya, harga emas batangan Antam juga berada di posisi Rp 1.075.000 per gram, Sedangkan, harga jual kembali (buyback) emas batangan Antam hari ini juga tidak berubah di posisi Rp 955.000 per gram sama dengan harga buyback

Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam Senin pagi - PT RIFAN

Sumber : republika

 

Jumat, 15 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Nyaris Uji Support $1.900, Inflasi Produsen Dan Retail Sales Lebih Tinggi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Untuk hari kedua beruntun, emas nyaris menguji support $1.900. Dan sekali lagi, emas berhasil bertahan di atas level tersebut karena buyers muncul untuk menyelamatkan logam mulia ini dari puncak wilayah $1.800.

Tantangan terbaru emas datang saat Indeks Dolar mencapai level tertinggi satu minggu untuk merebut kembali posisi 105. Mata uang ini melonjak karena data harga produsen dan retail sales AS untuk bulan Agustus dirilis lebih tinggi dari perkiraan.

Minggu ini sangat sulit bagi emas dengan serangkaian data inflasi AS yang melampaui perkiraan, dimulai dengan angka Indeks Harga Konsumen hari Kamis untuk bulan lalu, yang menunjukkan pertumbuhan 3,7% year-on-year/yoy, di atas perkiraan 3,6%.

Dolar juga condong menguat dari kenaikan suku bunga ECB pada hari Kamis yang mempertahankan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengikuti kenaikannya sendiri - jika tidak dari  keputusan suku bunga minggu depan, setidaknya pada bulan November atau Desember.

Harga emas spot, yang diperdagangkan mencapai high $1.930,90/oz pada satu titik hari Senin lalu, turun ke low $1.901,01 di sesi terakhir. Pada sore hari di New York Kamis, emas spot, yang lebih banyak diikuti oleh sebagian traders daripada emas berjangka, berakhir naik 0,19% di $1.909,88/oz.

Emas berjangka yang paling aktif di Comex New York, Desember, ditutup turun 0,06% ke $1.931,25/oz pada hari itu.

"Emas semakin mendekati posisi terendah Agustus, tetapi selama Treasury yield tidak bergerak lebih tinggi, level $1900 bisa bertahan," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Treasury yields, yang ditandai dengan U.S. 10-year note, mencapai 4,30 pada hari Kamis, tetap berada di bawah level tertinggi multi-year di bulan Agustus di 4,366 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Kamis, 14 September 2023

Rifan Financindo - Emas Selamat Dari Tekanan Inflasi, Bertahan Di Atas $1.900

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada hari Rabu (13/09) tetapi bertahan di atas support kunci $1.900 setelah data menunjukkan inflasi AS tumbuh dua bulan berturut-turut. Ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi Federal Reserve tetapi analis mengatakan cukup untuk secara drastis mengubah pandangan bank sentral mengenai suku bunga.

Emas berjangka yang paling aktif di Comex New York, Desember, berakhir turun 0,22% di $1.930,90/oz di sesi Rabu (13/09).

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh sebagian traders, juga turun 0,22% di $1.909,06. Di awal sesi, emas spot turun ke titik terendah $1.905.88 - kurang $5 dari level $1.800.

"Bulls emas telah mencegah penurunan langsung ke harga di bawah $1.900," ungkap Sunil Kumar Dixit, seorang chartist emas spot di SKCharting.com. "Tantangan utama bagi bulls adalah merebut kembali Exponential Moving Average 50 hari di $1.928, yang merupakan titik balik momentum."

Emas turun saat harga konsumen AS, yang dipicu oleh naiknya harga bahan bakar, meningkat dua bulan berturut-turut untuk mencapai pertumbuhan year-on-year sebesar 3,7%, menurut data Departemen Tenaga Kerja hari Rabu yang memberikan tekanan baru bagi para pejuang inflasi di Federal Reserve.

"Perdagangan emas mencerna laporan inflasi ini dan mulai melihat adanya celah dalam perekonomian," Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA, mengatakan.

Paling banter, emas kemungkinan harus menghadapi satu kali lagi kenaikan suku bunga Fed di bulan November, tetapi jelas bahwa ekonomi akan terus melemah ke depannya. Berita ekonomi yang buruk akan menjadi berita baik lagi untuk emas. Wall Street semakin dekat untuk menempatkan puncaknya bagi Dolar."

Inflasi utama AS, yang diukur oleh Indeks Harga Konsumen, atau IHK, mencapai level tertinggi selama 40 tahun lebih dari 9% pada Juni 2022 lalu sebelum turun ke level terendah 3,0% pada Juni tahun lalu. Sejak itu, inflasi terus meningkat, menambahkan 0,7% selama dua bulan terakhir, lantaran harga minyak global yang tinggi meningkatkan biaya bahan bakar di dalam negeri.

Selama 12 bulan terakhir, indeks semua item naik 3,7% sebelum penyesuaian musiman," Departemen Tenaga Kerja menyatakan dalam sebuah rilis berita. "Indeks untuk bensin merupakan kontributor terbesar untuk peningkatan semua item bulanan, terhitung lebih dari setengah kenaikan - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Rabu, 13 September 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berakhir Turun Menjelang Data Inflasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada penutupan Selasa (12/09) dan dolar naik tipis menjelang rilis data inflasi utama AS, serta tembaga juga turun akibat aksi profit taking setelah sempat naiknya di awal sesi yang terinspirasi oleh kepercayaan yang lebih baik terhadap ekonomi China.

Harga emas awalnya sedikit naik saat dolar mundur dari puncaknya yang mendekati enam bulan karena profit taking. Namun, greenback rebound pada perdagangan selanjutnya, tetap berada di dekat level tertinggi terbarunya.

Potensi inflasi dan suku bunga AS tetap tinggi, mengisyaratkan ada lebih banyak tekanan pada harga emas dalam beberapa bulan mendatang. Perdagangan ini juga telah memukul emas sepanjang tahun lalu, pasalnya kenaikan suku bunga mendorong naiknya biaya peluang berinvestasi dalam emas.

Emas berjangka Desember yang paling aktif berakhir turun 0,61% di $1.935,40/oz di Comex New York, untuk perdagangan Selasa menurut data Investing.com - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

emas spot juga turun 0,44% di $1.913,20/oz.

Selasa, 12 September 2023

PT Rifan Financindo - Jelang Rilis Data Inflasi AS, Harga Emas Berjangka Terkerek

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas berjangka lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa 12/9/2023 pagi WIB), mencatat keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut. Harga emas mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS ketika investor menantikan pembacaan indeks harga konsumen utama minggu ini untuk Agustus.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, bertambah 4,50 dolar AS atau 0,23 persen menjadi ditutup pada 1.947,20 dolar AS per ons, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.954,60 dolar AS dan terendah di 1.939,50 dolar AS.

Emas berjangka terdongkrak 20 sen atau 0,01 persen menjadi 1.942,70 dolar AS pada Jumat (8/9/2023), setelah menyusut 1,70 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.942,50 dolar AS pada Kamis (7/9/2023), dan tergelincir 8,40 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.944,20 dolar AS pada Rabu (6/9/2023).

Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda mengatakan kepada surat kabar Yomiuri Shimbun dalam sebuah wawancara pada akhir pekan lalu, pada akhir 2023, bank sentral harus memiliki gagasan tentang apakah kebijakan moneter yang longgar selama beberapa dekade dapat berakhir. Pernyataan Ueda mengangkat yen Jepang dan melemahkan dolar AS.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,5 persen, memangkas kenaikan bulanan menjadi 0,9 persen. Kekuatan dolar cenderung menekan harga emas dalam mata uang dolar.

Investor juga menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS untuk Agustus yang akan dirilis pada Rabu (13/9/2023). Data tersebut dapat memberikan petunjuk mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.

"Sedikit pemulihan dalam momentum pembelian emas selama sesi perdagangan baru-baru ini kemungkinan akan menghadapi ujian waktu menjelang pembacaan IHK AS mendatang, yang dianggap sebagai peristiwa risiko utama bagi para pedagang minggu ini," kata Jameel Ahmad, kepala analis di Pialang GTC yang berbasis di Dubai.

"Saat ini, pasar telah beralih ke arah ekspektasi dolar AS untuk tetap menjadi teman terbaik investor selama sisa tahun 2023, yang menunjukkan bahwa kenaikan emas terbatas," katanya dalam komentar melalui email.

Para analis pasar berpendapat bahwa emas mungkin memiliki momen penentu keberhasilan pada minggu ini, yang berarti harga emas mungkin menembus kisaran antara 1.940 dolar AS dan 1.980 dolar AS.

Dengan dolar AS diperkirakan akan tetap kuat hingga sisa tahun 2023, para analis pasar juga berpendapat bahwa kenaikan emas terbatas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 20,90 sen atau 0,90 persen, menjadi ditutup pada 23,383 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 7,50 dolar AS atau 0,84 persen, menjadi menetap pada 902,30 dolar AS per ons - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : republika

Senin, 11 September 2023

PT Rifan - Wall Street Menguat Dipicu Lonjakan Saham Energi

 

PT RIFAN BANDUNG - Wall Street menguat pada Jumat (8/9/2023) dipicu melonjaknya saham sektor energi. Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, naik 75,86 poin, atau sekitar 0,22 persen, menjadi 34.576,59. Indeks S&P 500 meningkat 6,35 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 4.457,49. Indeks komposit Nasdaq menguat 12,69 poin, atau sekitar 0,09 persen, menjadi 13.761,53.

Dalam sepekan terakhir, indeks Dow Jones, S&P 500, dan komposit Nasdaq masing-masing turun 0,8 persen, 1,3 persen, dan 1,9 persen.

Indeks sektor energi S&P 500 meningkat 0,97 persen, menjadi sektor dengan peningkatan persentase tertinggi dari 11 sektor utama indeks S&P 500. Indeks sektor teknologi berakhir di teritori positif setelah sebelumnya anjlok 2,9 persen dalam dua sesi perdagangan.

Perhatian para investor selanjutnya tertuju kepada laporan indeks harga konsumen Agustus yang dirilis 13 September.

Kemungkinan Federal Reserve mempertahankan suku bunga dalam pertemuan 20 September mendatang mencapai 93 persen. Sedangkan peluang The Fed mempertahankan suku bunga dalam pertemuan November mencapai 53,5 persen.

Saham perusahaan teknologi Apple Inc (NASDAQ:AAPL) naik 0,3 persen setelah sempat mengalami penurunan tajam dua sesi beruntun dipicu kabar pelarangan penggunaan iPhone terhadap pegawai negeri sipil di Tiongkok.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik dipicu pelemahan nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Oktober 2023 naik 0,4 persen menjadi US$1.949,30 per ons. Indeks dolar AS turun 0,2 persen menjadi 104,84.

Bursa saham Eropa menguat pada Jumat, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,2 persen, dipicu meningkatnya saham sektor perjalanan dan hiburan.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 36,47 poin, atau sekitar 0,49 persen, menjadi 7.478,19. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 21,64 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 15.740,30.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, menguat 57 poin, atau sekitar 0,61 persen, menjadi 9.367. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menanjak 44,67 poin, atau sekitar 0,62 persen, menjadi 7.240,77.

Nilai tukar poundsterling menguat 0,06 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2483 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1664 euro per pound - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 08 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Bergerak Di Low 10 Hari, Sentimen Suku Bunga AS Beri Tekanan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali bergerak tipis pada hari Kamis (07/09), berada di bawah tekanan dari penguatan dolar dan Treasury yields dengan tanda-tanda inflasi yang lengket mendorong kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mempertahankan retorika hawkish-nya.

Data juga menunjukkan beberapa ketahanan dalam ekonomi AS, yang selanjutnya mengurangi permintaan safe haven untuk logam mulia di tengah meningkatnya spekulasi bahwa negara tersebut akan terhindar dari resesi tahun ini.

Tetapi suku bunga AS tetap menjadi titik perhatian utama untuk pasar emas, dengan serangkaian pembicara Federal Reserve yang dijadwalkan hadir sebelum keputusan suku bunga bulan ini.

Emas spot naik 0,1% menjadi $1.919,32/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir bulan Desember turun 0,1% menjadi $1.943,30/oz pukul 11.58 WIB. Kedua instrumen ini diperdagangkan di atas level terendah dalam 10 hari - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Kamis, 07 September 2023

Rifan Financindo - Prediksi Harga Emas 2024, UBS: Bisa Capai $2.200 Skenarionya Begini

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik 6,5% year-to-date/ytd dengan pergerakan harga koreksi lebih rendah dalam beberapa hari terakhir karena menguatnya dolar.

Dalam sebuah laporan kepada klien yang dikirim pada hari Selasa, analis UBS menyoroti peran penting yang dimainkan oleh bank-bank sentral dan perubahan sikap terhadap emas dalam mendukung nilai logam mulia ini selama satu dekade terakhir.

Selama bertahun-tahun, bank-bank sentral merupakan penjual emas (net sellers) atau mengakumulasi emas dalam jumlah yang relatif kecil. Namun, tren ini mulai berubah selama dan setelah krisis keuangan global (GFC) pada tahun 2008, ketika program pelonggaran kuantitatif diimplementasikan, terutama oleh Federal Reserve.

Bank-bank sentral mulai melihat emas sebagai sarana diversifikasi. Peristiwa geopolitik baru ini, seperti perang di Ukraina dan sanksi terkait terhadap bank sentral Rusia oleh negara-negara Barat, telah mempercepat tren pembelian emas oleh bank sentral. Peristiwa-peristiwa ini telah menggarisbawahi peran emas sebagai aset safe haven.

Menurut UBS, bank-bank sentral secara kolektif membeli total bersih 1.082 metrik ton emas tahun lalu. Raksasa perbankan investasi ini mengantisipasi bahwa bank-bank sentral akan terus meningkatkan kepemilikan emasnya, dengan proyeksi pembelian 700 metrik ton lagi pada tahun ini.

Jika proyeksi ini terwujud, ini akan menjadi salah satu tingkat pembelian emas tertinggi dalam satu tahun sejak pertengahan 1960-an.

Satu bank sentral sangat aktif dalam konteks ini. UBS memantau dengan cermat bank sentral China dan pembelian emas serta kuota impornya. Mereka menunjukkan bahwa China menerapkan strategi multiyears untuk mengumpulkan emas, dengan permintaan domestik yang kuat yang diindikasikan oleh peningkatan harga premium Shanghai.

Kami menegaskan kembali manfaat diversifikasi emas dalam konteks portofolio," tulis analis dalam sebuah laporan - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  investing

Senin, 04 September 2023

PT Rifan - Harga Emas Naik 1,4% Minggu Ini, Data Pekerjaan Beragam Soroti Fed Hawkish

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas mendekati level tertinggi satu bulan pada hari Jumat sebelum berkonsolidasi untuk mengakhiri minggu ini dengan naik lebih dari 1% setelah laporan pekerjaan AS beragam untuk bulan Agustus, di mana payrolls lebih tinggi dari perkiraan tetapi pengangguran juga naik, menyentuh angka tertinggi 18 bulan.

Perekonomian AS menambah 187.000 nonfarm payrolls bulan lalu dibanding dengan perkiraan 170.000 sementara tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,8% dari 3,5% sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS. Angka-angka yang beragam ini menyampaikan pesan bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan segera melakukan kenaikan suku bunga untuk membawa inflasi ke target jangka panjangnya sebesar 2% per tahun dari sekitar 3% saat ini.

Pada perdagangan hari Jumat, harga emas berjangka Desember yang paling aktif di Comex New York mencapai $1.981,70/oz, level tertinggi 7 Agustus sebelum berakhir naik 0,02% di $1.966,20. Untuk minggu ini, harga emas naik 2,87% meskipun turun 2,16% sepanjang bulan Agustus.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada harga emas berjangka oleh beberapa traders, ditutup naik 0,01% di $1.940,28/oz pada akhir sesi Jumat dan sepekan emas naik 1,4%. Harga spot, yang mencerminkan perdagangan emas secara real-time, naik menjadi kurang dari satu sen dari $1.953 di awal sesi, level tertinggi sejak 2 Agustus.

Emas rally kemudian turun dari level tertingginya pasalnya data nonfarm payrolls untuk bulan Agustus, setidaknya, "memberi sinyal bahwa suku bunga tidak akan naik lebih jauh", sesuatu yang tampaknya ditanggapi positif oleh seluruh aset berisiko, Craig Erlam, analis di platform trading online OANDA, menyatakan.

The Fed memiliki tiga kesempatan lagi untuk menaikkan suku bunga tahun ini, dengan Federal Open Market Committee yang membuat kebijakan akan mengambil keputusan suku bunga yang dijadwalkan pada 20 September, 1 November, dan 13 Desember.

Dengan lapangan pekerjaan yang masih tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi setiap bulannya, bank sentral bisa memilih satu atau dua kali kenaikan lagi tahun ini.

Namun, pertumbuhan pengangguran, seperti yang terbukti di bulan Agustus, akan mempersulit proses pengambilan keputusan the Fed dalam hal ini. Selain menjaga inflasi pada atau di bawah 2%, bank sentral diberi mandat oleh Kongres AS untuk menyediakan lapangan kerja yang maksimal bagi warga Amerika - sebuah target yang diidentifikasikan dengan tingkat pengangguran sebesar 4% atau di bawahnya. Tingkat pengangguran bulan lalu sebesar 3,8% adalah yang tertinggi sejak Februari 2021.

"Peluang kenaikan [suku bunga] November turun menjadi 36% dan setelah itu mencapai nol, tidak ada kenaikan yang dapat 'diperhitungkan' lagi dan ini akan menjadi permainan menunggu untuk penurunan [suku bunga]," kata ekonom Adam Button, mengomentari platform ForexLive.

The Fed telah bersumpah untuk tidak menurunkan suku bunga selama inflasi tetap di atas 2%, menyiapkan bank sentral atas apa yang mungkin bisa menjadi pertempuran yang berlarut-larut dalam mencapai targetnya.

Angka pekerjaan bulan Agustus menjadi indikasi bahwa The Fed harus merenungkan lebih dalam tentang bagaimana melanjutkan suku bunga saat menargetkan inflasi untuk kembali ke tingkat tahunan 2% atau kurang yang terlihat sebelum wabah COVID-19 pada Maret 2020.

Inflasi naik sebanyak 9,1% year-on-year/yoy pada Juni 2022, mencapai level tertinggi dalam empat dekade terakhir akibat pemerintah menghabiskan dana bantuan triliunan dolar untuk memerangi pandemi. Pada bulan lalu, inflasi telah turun dalam pertumbuhan tahunan sebesar 3% setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,5% dari suku bunga dasar yang hanya 0,25% pada Maret 2022. Meskipun stimulus terkait pandemi telah berakhir, pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dan pertumbuhan upah membuat The Fed tidak dapat mencapai target inflasi 2%, tegas bank sentral - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 01 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Stabil Di Tengah Spekulasi Jeda Fed, PMI China Lemah Tekan Tembaga

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bertahan di atas level kunci tengah $1.900 pada hari Kamis (31/08) tetapi sedikit turun setelah data inflasi yang lebih tinggi mendorong kekhawatiran atas kenaikan suku bunga The Fed - bahkan ketika perkiraan menunjukkan potensi penurunan tajam jumlah pekerjaan AS untuk bulan Agustus.

Ekonom memperkirakan non-farm payrolls untuk bulan lalu hanya 170.000 lebih tinggi dari penambahan 187.000 di bulan Juli - menandai ekspansi bulanan terkecil dalam pekerjaan sejak Februari 2021. Federal Reserve mengamati semua data pekerjaan AS, serta upah, bak hawkish untuk menentukan dampaknya terhadap inflasi dan bagaimana hal itu bisa mempengaruhi keputusan suku bunga yang akan datang pada 20 September.

Data inflasi terpisah, yang disebut indeks Personal Consumption Expenditures, atau PCE, yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan ekspansi 3,3% pada tahun ini hingga Juli - tergelincir lebih jauh dari target tahunan 2% Fed. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa bank sentral tidak akan banyak bergeming dari sikap hawkish dan membebani emas.

Pada settlement hari Kamis, emas berjangka yang paling aktif Desember di Comex New York mencapai $1.965,90/oz, turun sebesar 0,34%, pada hari itu. Harga emas mencapai level tertinggi lima minggu di $1.977,05 di sesi Rabu. Sepanjang bulan Agustus, emas turun 2%.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada emas berjangka oleh sebagian traders, berakhir turun 0,12%, di $1.939,96/oz. Mencerminkan perdagangan real-time emas, emas spot mencapai level tertinggi empat minggu di $1.949.05 pada hari Rabu. Untuk bulan Agustus, harga emas turun 1,2%.

"Emas telah didukung baik dalam beberapa hari terakhir oleh data AS yang telah kita lihat, terutama angka-angka (pekerjaan) yang, jika digabung dengan laporan yang lemah, bisa dengan kuat isyarat keretakan yang muncul di pasar tenaga kerja," papar Craig Erlam, analis di platform perdagangan online OANDA.

"Kami tidak berbicara tentang sesuatu yang terlalu substansial saat ini, namun tentu saja panas yang lebih sedikit yang akan membuat The Fed terhibur, berpotensi cukup untuk berhenti sejenak dalam beberapa minggu," ujar Erlam, mengacu pada keputusan suku bunga 20 September oleh bank sentral.

Inflasi telah menurun signifikan di Amerika Serikat setelah The Fed melakukan salah satu pengetatan moneter paling agresif dalam sejarahnya selama 18 bulan terakhir untuk mengatasi inflasi yang disebabkan oleh pandemi virus corona dan triliunan dolar bantuan stimulus terkait hal itu.

Sejak Maret 2020, bank sentral telah menambah 5,25% pada suku bunga acuan yang sebelumnya hanya 0,25%. Akibatnya, inflasi yang diukur dengan IHK, telah jatuh dari level tertinggi empat dekade yang disetahunkan sebesar 9,1% pada Juni 2022.

Meski demikian, The Fed belum dapat dengan mudah memindahkan inflasi utama kembali ke level 2% ke bawah yang telah dipertahankan sebelum pandemi. Alasannya, menurut bank sentral, adalah pertumbuhan lapangan kerja dan upah yang lebih kuat dari perkiraan sejak wabah COVID-19 yang memungkinkan masyarakat Amerika untuk terus membelanjakan uangnya dengan kuat - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing