Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 31 Maret 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Lanjut Turun Imbas Pulihnya Dolar Dan Kekhawatiran Bank Surut

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada hari Kamis tatkala surutnya kekhawatiran akan krisis perbankan mengurangi permintaan logam mulia ini sebagai safe haven, sementara dolar juga pulih di tengah bangkitnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga.

Logam mulia melanjutkan penurunan hari kedua berturut-turut, mundur lebih jauh dari level $2.000 karena tanda-tanda stabilitas di sektor perbankan membuat investor menilai kembali kekhawatiran atas krisis ekonomi yang akan terjadi.

Jaminan dari regulator bahwa sistem perbankan AS stabil, ditambah dengan tidak adanya perkembangan negatif di sektor ini dalam dua minggu terakhir mendorong minat aset risiko perlahan-lahan kembali ke pasar, sehingga membuat emas kehilangan daya tariknya sebagai safe haven.

Emas spot turun 0,3% ke $1.959,12/oz, dan emas berjangka turun 0,4% di $1.976,45/oz pukul 09.23 WIB. Kedua instrumen ini turun sekitar 0,5% pada hari Rabu.

Pemulihan dolar dan kenaikan imbal hasil Treasury juga menekan harga emas, karena meredanya kekhawatiran akan krisis perbankan membuat trader memperkirakan potensi yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.

Regulator mengaitkan runtuhnya beberapa bank AS baru-baru ini dengan manajemen risiko yang buruk, dan sistem perbankan secara keseluruhan tetap tangguh. Hal ini diharapkan dapat memberikan ruang ekonomi yang lebih besar bagi the Fed untuk terus menaikkan suku bunga, saat bank terus bergerak melawan inflasi.

Dolar naik 0,1% terhadap sejumlah mata uang di perdagangan Asia, dan juga mencatat kenaikan kecil pada hari Rabu, yang semakin menekan harga emas. Pemulihan imbal hasil Treasury juga membebani.

Namun greenback mengalami penurunan besar untuk bulan Maret, sedangkan imbal hasil diperdagangkan jauh di bawah level tertinggi tahunan kala investor mempertanyakan seberapa jauh Fed dapat terus menaikkan suku bunga. Emas masih diperdagangkan sekitar $120 dari rekor tertinggi tahun 2020, mengingat prospek jeda kenaikan suku bunga The Fed menjadi pertanda baik untuk aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya turun pada hari Kamis, di mana platinum turun 0,4%, sementara perak turun 0,1%.

Di antara logam industri, tembaga turun 0,4% di $4,0682 untuk mengantisipasi data aktivitas bisnis utama China pada hari Jumat.

Aktivitas sektor manufaktur dan jasa diperkirakan telah melambat pada bulan Maret, pasalnya ledakan ekonomi pasca-COVID kehabisan tenaga. Hal ini bisa menjadi isyarat buruk bagi permintaan di negara importir tembaga terbesar di dunia itu.

Komoditas lainnya, nikel turun 0,06% pada hari ini pukul 14.15 WIB, timah naik 0,17% Rabu di ICE London, dan tembaga naik 0,88%.

Adapun, karet bertahan di 133,40 pada Rabu di Singapura, batubara Newcastle di ICE London mencapai 173,00, kakao AS turun 0,76% hingga dini hari.

Terakhir kopi robusta di London berada di 2.173,00, kopi AS turun 2,14% dan gas alam turun 2% pukul 14.18 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

 

Kamis, 30 Maret 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Turun Di Tengah Penguatan Imbal Hasil Dan Redanya Kekhawatiran Krisis Bank

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun di perdagangan Asia pada hari Rabu, mendapat tekanan dari penguatan imbal hasil Treasury semalam dan regulator semakin mengerdilkan keresahan atas krisis perbankan AS yang meluas.

Namun logam mulia masih tetap ditopang dengan relatif baik, di mana investor menambah posisi buy pada harga emas dalam beberapa pekan terakhir akibat kekhawatiran bahwa runtuhnya beberapa bank AS baru ini dapat meninggalkan bekas luka yang bertahan lama pada perekonomian.

Imbal hasil obligasi melonjak setelah kepala pengawasan perbankan Federal Reserve, Michael Barr, mengatakan dalam sebuah kesaksian bahwa sistem perbankan AS tangguh, dan bangkrutnya Silicon Valley Bank baru-baru ini disebabkan oleh "kasus salah urus".

Emas spot turun 0,2% ke $1.969,01/oz, dan emas berjangka yang akan berakhir Juni turun 0,2% di $1.987,00/oz pukul 09.02 WIB. Kedua instrumen tersebut kembali mencapai level $2.000 pada hari Selasa, sebelum menutup sesi di bawah level tertinggi.

Komentar Barr mendorong beberapa spekulasi bahwa the Fed mungkin masih memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga, terutama jika sektor perbankan stabil.

Namun, imbal hasil Treasury masih diperdagangkan jauh di bawah level tertinggi yang dicapai awal tahun ini, mengingat The Fed baru-baru ini mengisyaratkan suku bunga hampir mencapai level terminal, setelah itu bank akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga.

Harga emas telah diuntungkan oleh gagasan ini di awal bulan.

"Kebijakan Fed kemungkinan akan menjadi kunci untuk emas dalam jangka menengah. The Fed berpeluang mendekati puncak suku bunga acuan, dan kita bisa melihat sebuah pivot perubahan pada paruh kedua tahun ini," tulis analis di ING dalam sebuah catatan.

"Kami memperkirakan imbal hasil riil akan mengikuti suku bunga kebijakan yang lebih rendah di tahun ini, yang seharusnya terbukti mendukung harga emas."

Logam mulia lainnya turun pada hari Rabu. Platinum dan perak masing-masing turun 0,3% dan 0,2%.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga berada di kisaran terbatas karena pasar menunggu sinyal ekonomi lebih lanjut dari negara importir utama China minggu ini.

Tembaga turun 0,1% menjadi $4,0743, dan telah bergerak kurang dari 0,1% di kedua arah sepanjang minggu ini.

Data aktivitas bisnis China akan dirilis pada hari Jumat, dan diperkirakan akan menunjukkan beberapa perlambatan di bulan Maret pasalnya kenaikan pasca-COVID kehabisan tenaga - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 29 Maret 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Dekati $2.000 Bahkan Saat Krisis Perbankan AS Redup

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Mungkin ada sesuatu tentang krisis perbankan AS yang diketahui oleh pasar emas, yang tidak diketahui oleh pasar lain, regulator keuangan - atau bahkan bank-bank itu sendiri.

Sehari setelah turun ke level pertengahan $1.900, emas berjangka kembali mencapai $2.000/oz pada hari Selasa bahkan ketika krisis di perbankan AS tampaknya mereda dengan sidang dengar pendapat yang sangat diawasi di Senat tidak membahas penularan yang meluas.

Perilaku logam mulia ini mengisyaratkan bahwa para investor di sana "tidak berpikir bahwa krisis perbankan
mini telah berlalu atau, kemungkinan lebih mungkin, bahwa bekas luka akibat krisis tersebut di pasar kredit telah secara permanen mengurangi pengetatan yang diperlukan oleh bank-bank sentral," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan online OANDA.

"Hal ini bisa menjadi bullish, jika demikian, untuk emas dan para trader bahkan mungkin akan mengincar level tertinggi sepanjang masa jika penurunan suku bunga tahun ini menjadi kenyataan," tambah Erlam.

Emas untuk penyerahan April di Comex New York bergerak di $1.994 dalam perdagangan pasca-penyelesaian setelah secara resmi mengakhiri sesi Selasa di $1.973,50, naik $19,70, atau 1%, pada hari itu.

Kontrak berjangka emas acuan menunjukkan perilaku serupa minggu lalu - tren di level tertinggi $1.900-an - sebelum menembus target $2.000 yang diincar oleh para pembeli dalam tiga sesi berturut-turut antara hari Kamis dan Senin.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada kontrak berjangka oleh beberapa trader, mencapai di atas $1.975,20 pada sesi hari Selasa.

Harga emas naik menuju $2.000 meskipun kesaksian Senat oleh kepala pengawas Federal Reserve Michael Barr tidak memperluas kekhawatiran penularan mengenai krisis perbankan AS yang terjadi tiga minggu lalu.

Dalam penampilannya selama dua jam di hadapan panel Senat perbankan, Barr tetap berpegang pada ketidakcukupan dalam mismanajemen risiko dan praktik-praktik "aman" lainnya di Silicon Valley Bank yang menyebabkan miliaran dolar penarikan deposito nasabah dari bank yang berbasis di California tersebut dan setidaknya dua bank lain yang memicu krisis.

Namun, jika para trader menunggu untuk mendengar tentang penularan dari kejatuhan Silicon Valley, mereka tidak mendapatkan berita utama seperti itu - setidaknya dari Barr. Sebagai catatan, kepala pengawas The Fed itu telah mengatakan dalam pidato pra-saksinya pada hari Senin bahwa tinjauan bank sentral menunjukkan bahwa sistem perbankan AS "sehat dan tangguh, dengan modal dan likuiditas yang kuat".

"Sementara harga dapat diperdagangkan lebih rendah dalam jangka pendek hingga jangka menengah, jangka panjang masih tetap mendukung kenaikan karena ekspektasi seputar pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September," analis riset senior FXTM, Lukman Otunuga, menjelaskan dalam komentarnya yang dimuat di situs webnya.

The Fed, yang telah menambahkan 475 basis poin ke dalam suku bunga melalui sembilan kenaikan suku bunga selama 13 bulan terakhir, diperkirakan akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya antara bulan Mei dan Juni. Bank sentral itu telah mengesampingkan penurunan suku bunga untuk tahun ini, meskipun para analis tidak terlalu yakin akan hal itu - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 28 Maret 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik Dari Penurunan Tajam, Permintaan Safe Haven Tampak Berkurang

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik di awal perdagangan Asia pada hari Selasa, tetapi tertekan jauh di bawah level tertinggi baru-baru ini tatkala keuntungan di pasar saham dan harapan bahwa krisis perbankan AS telah terhindarkan membuat investor berpaling dari aset-aset safe haven.

Logam mulia turun pada hari Senin karena adanya jaminan stabilitas yang berulang-ulang di sektor perbankan membantu meredakan kekhawatiran atas penularan yang lebih luas dari runtuhnya beberapa bank bulan ini.

Pengambilalihan Silicon Valley Bank (NASDAQ:SIVB) oleh First Citizens BancShares Inc (NASDAQ:FCNCA) juga mengurangi kekhawatiran atas penurunan ekonomi yang berasal dari bangkrutnya SVB. Hal ini memicu kenaikan semalam di Wall Street, mengurangi permintaan safe haven yang menguntungkan emas dalam beberapa minggu terakhir.

Emas spot naik 0,3% ke $1.962,80/oz, dan emas berjangka Juni menguat 0,5% di $1.981,20/oz pukul 08.54 WIB. Kedua instrumen ini jatuh hampir 1% pada hari Senin setelah naik melewati level $2.000 per ons minggu lalu.

Namun ketidakmampuan emas untuk mempertahankan level $2.000 juga mendorong spekulasi bahwa logam mulia ini akan mengalami konsolidasi dalam beberapa hari mendatang, terutama jika minat aset risiko membaik.

Namun, pelemahan dolar menawarkan beberapa bantuan untuk harga emas, pasalnya pasar juga memperkirakan bahwa Federal Reserve tidak akan memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga.

Greenback bergerak di atas level terlemahnya dalam hampir dua bulan pada hari Selasa.

Emas mencatat kenaikan kuat pada bulan Maret dalam kekhawatiran akan krisis perbankan mendorong permintaan safe haven serta membuat para investor memprediksi langkah Federal Reserve yang tidak terlalu hawkish. Kendati bank sentral ini masih mengisyaratkan langkah-langkah lanjutan untuk melawan inflasi yang tinggi, pandangannya terhadap suku bunga di masa depan tampak kurang pasti.

Jeda dalam siklus kenaikan suku bunga the Fed kemungkinan besar akan menguntungkan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas dan logam mulia.

Logam mulia lainnya juga naik pada hari Selasa, sedikit pulih dari awal minggu yang lemah.

Platinum naik 0,2%, sementara perak menguat 0,6%.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga cenderung sedikit lebih tinggi di tengah harapan krisis ekonomi telah dihindari.

Tembaga naik 0,1% menjadi $4,1015. Fokus minggu ini yaitu data aktivitas bisnis dari negara importir tembaga utama China untuk mengukur kondisi pemulihan ekonomi di negara tersebut - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 27 Maret 2023

PT Rifan - Harga Emas Turun Dari $2.000, Krisis Perbankan Menjadi Fokus

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada hari Senin dengan trader mengunci keuntungan setelah mengalami kenaikan yang kuat, tetapi tetap berada di dekat level kunci yang dicapai minggu lalu karena kekhawatiran atas krisis perbankan global membuat permintaan safe haven tetap tinggi.

Harga emas melonjak hingga lebih dari $2.000 minggu lalu di tengah kekhawatiran akan jatuhnya bank-bank AS dan Eropa, di mana kinerja logam kuning ini sebagian besar melampaui dolar sebagai aset safe haven tahun ini.

Logam mulia mengalami aksi ambil untung pada hari Senin, juga mendapat tekanan dari sedikit penguatan dolar setelah beberapa petinggi Federal Reserve menyatakan bank tersebut dapat menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lagi.

Emas spot turun 0,2% ke $1.974,54/oz, dan emas berjangka yang akan berakhir Juni turun 0,4% menjadi $1.994,76/oz pukul 07.42 WIB.

Para pejabat AS dan Eropa memperingatkan pada akhir pekan lalu bahwa sektor perbankan sedang sangat diawasi untuk mengamati tanda-tanda potensi krisis kredit. Sumber kekhawatiran pasar terbaru datang dari Deutsche Bank AG (NYSE:DB) NA O.N. (ETR:DBKGn), yang sahamnya anjlok minggu lalu setelah biaya asuransi utang bank terhadap potensi gagal bayar melonjak mendekati level tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Pasar khawatir akan runtuhnya bank-bank Eropa setelah bank asal Swiss, Credit Suisse, diambil alih oleh rekannya, UBS Group AG (NYSE:UBS) dalam sebuah kesepakatan darurat yang ditengahi oleh para regulator.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan masih terlalu dini untuk mengukur dampak krisis perbankan terhadap perekonomian, dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi keputusan-keputusan mengenai tingkat suku bunga.

Namun, Wakil Presiden European Central Bank Luis de Guindos memperingatkan krisis perbankan kemungkinan akan mengakibatkan pertumbuhan dan inflasi yang lebih rendah. ECB sejauh ini menyatakan akan terus mengetatkan kebijakan moneter.

Emas dan logam mulia lainnya menguat selama tiga minggu terakhir pasalnya kekhawatiran akan krisis perbankan meningkatkan spekulasi terhadap berkurangnya pengetatan kebijakan tahun ini. Saat Federal Reserve menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan minggu lalu, mereka juga mengisyaratkan bahwa puncak suku bunga sudah dalam jangkauan.

Emas kemungkinan akan tetap tertekan dalam beberapa hari mendatang di tengah kekhawatiran krisis perbankan.

Logam mulia lainnya juga turun dari kenaikan baru ini pada hari Senin, di mana platinum turun 0,2% dan perak turun 0,1%.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga turun tipis setelah mencatat perubahan besar di sesi sebelumnya kala pasar mempertimbangkan pelemahan dolar terhadap kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 24 Maret 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Kembali Ke $2.000, Dolar Jatuh Ke Jurang Pasca Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar jatuh ke dalam jurang pasca Fed dan emas memanfaatkannya sebaik mungkin, logam mulia kembali ke level $2.000/oz pada hari Kamis pasalnya emas untuk penyerahan April berakhir di $1.994,10/oz di Comex New York, atau naik 2,28%. Kontrak acuan gold futures mencapai level tertinggi sesi di atas $2.001, mengejar level tertinggi satu tahun pada hari Senin di hampir $2.015.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada kontrak berjangka oleh beberapa trader, ditutup di $1.991,76 atau naik 1,13%. Emas spot mencapai level tertinggi sesi di $2.003,36.

Kami mendapatkan kembali energi untuk naik menuju $2010, yang akan menjadi pemberhentian pertama emas spot setelah ini," ungkap Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com.

Emas mendapatkan kembali momentum kenaikan setelah penurunan dua hari karena Indeks Dolar, yang mengukur mata uang AS dengan sejumlah enam mata uang utama yang bersaing yang mencakup euro dan yen, melanjutkan perjalanannya ke selatan pada penutupan Rabu setelah pesan yang beragam tentang prospek suku bunga oleh Federal Reserve.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps seperti yang diharapkan pada Rabu setempat dalam rapat bulan Maret, menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan inflasi dan tidak menurunkan suku bunga setidaknya untuk tahun ini.

Namun, setelah krisis perbankan AS yang telah mengguncang pasar keuangan selama dua minggu terakhir, bank sentral juga mengisyaratkan adanya potensi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga, yang memicu spekulasi bahwa bank sentral akan melakukan satu kali kenaikan lagi.

The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak sembilan kali selama 12 bulan terakhir, menambah 475 basis poin pada suku bunga, yang kemudian dipangkas menjadi hanya 25 basis poin setelah melewati pandemi virus corona yang merebak pada Maret 2020. Jeda dalam kenaikan Fed dapat menjadi malapetaka bagi dolar dan menjadi sangat positif bagi emas, yang merupakan perdagangan kontrarian terhadap mata uang AS.

Emas menjadi perdagangan favorit di Wall Street karena banyak trader masih khawatir pasca Fed dan seberapa cepat otoritas AS dapat menahan gejolak perbankan lebih lanjut," sebut Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Emas akan bersinar di sini dan tampaknya diposisikan untuk menemukan rumah di atas level $2.000. Lari menuju rekor tidak terlalu jauh dan dapat terjadi jika masalah stabilitas keuangan tidak mereda - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 16 Maret 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Dekati Mid $1.900, Safe Haven Berkilau Dalam Krisis Credit Suisse

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas memantapkan cengkeramannya di level $1.900 pada hari Rabu dan mencapai tertinggi baru enam minggu. Pasalnya, krisis perbankan AS yang dimulai dengan Silicon Valley Bank di California berubah menjadi masalah global dengan fokus yang lebih besar pada keuangan bermasalah dari bankir investasi terkemuka Eropa, Credit Suisse.

Harga emas berjangka April untuk penyerahan bulan depan di Comex New York berakhir naik 0,78% di $1,925.80/oz. Sesi tertinggi mencapai $1,942.45, level puncak sejak $1.959,10 yang tercatat pada 2 Februari lalu.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada kontrak berjangka oleh beberapa trader, melesat 1% ke $1,922.24/oz pada penutupan Rabu. Level tertinggi sesi untuk emas spot adalah $1.937,37, juga mencapai level tertinggi enam minggu.

Teknikal emas spot menunjukkan bahwa emas memiliki potensi untuk naik lebih tinggi, meskipun dengan beberapa koreksi, sebelum menemui resisten serius di sekitar $1.970, kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com.

"Ke depannya, beberapa konsolidasi menuju area support $1.910-$1900 akan menambah kekuatan untuk potensi kenaikan yang lebih besar menuju swing high utama di $1.960 dan titik tertinggi $1.972 sebelum seller mulai mengintai," ujar Dixit.

Harga saham Credit Suisse (NYSE:CS) anjlok 28% dalam aksi jual terbesar dalam satu hari yang pernah tercatat, membuatnya turun lebih dari 75% selama setahun terakhir, seiring dengan meningkatnya pertanyaan mengenai solvabilitas perusahaan.

Krisis di CS menjadi lebih terfokus pada hari Rabu setelah pemegang saham terbesarnya, Saudi National Bank, menjawab dengan tegas "sama sekali tidak" ketika ditanya apakah mereka terbuka untuk melakukan suntikan dana lebih lanjut ke dalam bank investasi yang berbasis di Zurich ini.

Terlepas dari tanggapan dingin yang didapatnya, Credit Suisse telah meminta pemegang saham terbesarnya untuk "menunjukkan dukungan publik", Financial Times melaporkan.

Bank investasi yang berbasis di Zurich ini juga meminta dukungan dari bank sentral negara, dan mendapat dukungan yang lebih baik di sana. Mengacu pada Credit Suisse, Swiss National Bank mengatakan bahwa mereka akan "menyediakan likuiditas untuk bank yang aktif secara global jika diperlukan," dan mengabaikan masalah likuiditas di bank investasi tersebut.

Di Amerika Serikat, Departemen Keuangan mengatakan bahwa mereka sedang meninjau eksposur bank-bank AS terhadap Credit Suisse - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 15 Maret 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Dari High Terbaru Di Tengah Ketidakpastian Peningkatan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada hari Rabu setelah jatuh dari level tertinggi enam minggu di sesi sebelumnya. Pasalnya data inflasi AS beragam menimbulkan ketidakpastian mengenai sikap Federal Reserve terhadap kebijakan moneter, sementara kekhawatiran akan krisis perbankan di negara tersebut terus berlanjut.

Logam mulia naik tajam dalam beberapa sesi terakhir karena bangkrutnya beberapa bank AS memicu peralihan ke aset-aset tradisional yang aman. Tekanan pada sistem perbankan juga membuat pasar mulai menilai langkah Fed yang tidak terlalu hawkish, dengan spekulasi bahwa bank sentral akan mencoba untuk mencegah gejolak ekonomi yang lebih besar.

Inflasi konsumen AS menurun seperti yang diharapkan pada bulan Februari, data menunjukkan pada hari Selasa, tetapi inflasi inti secara tak terduga naik dari bulan sebelumnya - menjaga tekanan pada The Fed untuk mengetatkan kebijakan lebih lanjut.

Imbal hasil Treasury AS pulih dari penurunan baru ini pada hari Selasa, menekan harga emas, sementara pasar juga memperkirakan adanya kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh European Central Bank pada hari Kamis.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.902,18/oz, sedangkan harga emas berjangka turun 0,3% di $1.905,90/oz pukul 07.04 WIB. Kedua instrumen ini turun sekitar 0,5% pada sesi sebelumnya.

Harga Fed Funds futures menunjukkan bahwa pasar saat ini memperkirakan kemungkinan yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh the Fed, ketika bertemu minggu depan. Selain itu, sinyal-sinyal bank sentral mengenai kebijakan di masa depan akan sangat diawasi dalam menghadapi potensi krisis perbankan.

Pemerintah AS melakukan intervensi untuk memulihkan kepercayaan pada sistem perbankan setelah bangkrutnya Silicon Valley Bank. Namun kekhawatiran akan penularan dari keruntuhan tersebut memicu anjloknya pasar saham, sementara lembaga pemeringkat Moody's juga menurunkan prospek sistem perbankan AS, dengan alasan adanya "krisis kepercayaan" di sektor ini.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Rabu, menyusul serangkaian kenaikan yang kuat. Perak jatuh 1,4% ke $21,742, sementara platinum futures turun 0,2% di $988,60/oz.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga melemah lebih lanjut karena pasar khawatir memburuknya kondisi ekonomi dapat sangat mengganggu aktivitas industri tahun ini, yang pada akhirnya akan merugikan permintaan tembaga.

Tembaga turun 0,5% menjadi $3,9870 setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya.

Fokus saat ini tertuju ke data produksi industri China, yang akan dirilis hari ini, untuk melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi di negara importir tembaga terbesar di dunia tersebut - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

Sumber : investing.com

Selasa, 14 Maret 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Bertahan Atas Level $1.900 Jelang Data Inflasi Konsumen

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bertahan di level tertinggi enam minggu pada hari Selasa saat kekhawatiran atas potensi krisis perbankan AS membuat para investor berebut masuk ke aset-aset safe haven tradisional, dengan fokus saat ini beralih ke data inflasi yang akan dirilis untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter.

Harga logam mulia naik lebih dari $100 dalam lima hari terakhir imbas penutupan tiga bank AS, terutama Silicon Valley Bank (NASDAQ:SIVB) - menekankan retakan yang semakin besar pada ekonomi AS yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang tajam selama tahun lalu.

Saat pemerintah AS melakukan intervensi untuk memulihkan kepercayaan terhadap sistem perbankan, saham-saham perbankan mengalami arus modal keluar yang besar akibat kekhawatiran akan potensi penularan, yang mendorong permintaan safe haven untuk emas.

Namun, prospek krisis perbankan juga mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan dipaksa untuk mengurangi sikap hawkish-nya untuk mencegah kehancuran ekonomi lebih lanjut. Hal ini sangat membebani dolar dan imbal hasil Treasury jangka pendek, yang pada gilirannya sangat menguntungkan emas.

Emas spot flat di $1.913,76/oz, dan emas berjangka naik 0.1% di $1.918,75/oz pukul 07.54 WIB. Kedua instrumen ini diperdagangkan mendekati level tertinggi untuk tahun ini.

Fokus saat ini tertuju ke data inflasi indeks harga konsumen untuk bulan Februari, yang akan dirilis hari ini. Indeks ini diperkirakan akan sedikit menurun dari bulan sebelumnya, meskipun inflasi inti diperkirakan akan tetap sama.

The Fed telah memperingatkan minggu lalu bahwa inflasi yang tinggi dapat memicu langkah-langkah pengetatan yang lebih agresif oleh bank. Namun dalam menghadapi potensi krisis perbankan, langkah bank sentral masih belum pasti.

Harga Fed Fund futures menunjukkan saat ini pasar telah sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin minggu depan, dengan mayoritas trader kini memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Namun, sebagian trader juga memperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunga sebesar 4,50% hingga 4,75%.

Suku bunga yang tinggi telah memukul emas hingga tahun 2022, pasalnya kenaikan imbal hasil meningkatkan biaya kepemilikan aset yang tidak memberikan imbal hasil. Tetapi pembalikan arah, atau potensi pelonggaran dalam sikap hawkish The Fed, dapat menguntungkan logam mulia.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Selasa setelah mencatat kenaikan tajam selama empat sesi terakhir. Perak turun 0,3%, sementara platinum melemah 0,5%.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga melemah saat pasar mengurangi tekanan dari dolar terhadap prospek perlambatan ekonomi yang meningkat tahun ini.

Tembaga datar di $4,0385, setelah bergerak tipis dalam beberapa sesi terakhir - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 13 Maret 2023

PT Rifan - Harga Emas Stabil Potensi Naik Dalam Harapan Melambatnya Angka Nonfarm Payroll

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas masih dalam kisaran pergerakan kecil pada hari Jumat jelang rilis data nonfarm payrolls yang kemungkinan akan mempengaruhi kebijakan moneter, dan logam kuning juga menuju kerugian mingguan kala pasar memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi.

Namun, emas mendapat sedikit bantuan dari data pada hari Kamis yang menunjukkan klaim pengangguran AS naik lebih besar pada minggu lalu. Dolar turun dari level tertinggi baru ini, sementara imbal hasil Treasury juga turun.

Hal tersebut mendorong beberapa spekulasi bahwa data nonfarm payroll yang akan dirilis pada hari ini akan menunjukkan beberapa tanda pendinginan pada bulan Februari, setelah melampaui perkiraan selama 10 bulan berturut-turut. Para analis memperkirakan penurunan tajam dalam payroll dari bulan sebelumnya.

Pasar tenaga kerja yang mendingin memberikan ruang ekonomi yang lebih sedikit bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, yang merupakan hal yang positif bagi pasar logam. Namun, sebuah angka terpisah menunjukkan minggu ini payroll swasta tetap kuat di bulan ini hingga pertengahan Februari.

Harga emas spot datar di $1.830,06/oz, sementara harga emas berjangka stabil di $1.835,25/oz pukul 08.15 WIB. Kedua instrumen tersebut menguat sekitar 0,9% pada hari Kamis.

Namun emas masih turun sekitar 2% untuk minggu ini, setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga AS kemungkinan akan naik melebihi ekspektasi pasar, mengingat kekuatan inflasi dan pasar tenaga kerja baru-baru ini.

Dolar menguat karena komentarnya, sementara beberapa imbal hasil Treasury jangka pendek mencapai level tertinggi sejak krisis keuangan 2008.

Powell mencatat kenaikan suku bunga di masa depan akan sangat ditentukan oleh data ekonomi yang akan datang. Data inflasi AS untuk bulan Februari akan dirilis minggu depan, sebelum rapat kebijakan The Fed pada tanggal 22 Maret.

Pasar telah mulai memperkirakan kemungkinan yang lebih besar dari kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin yang lebih besar oleh The Fed bulan ini, menyusul angka inflasi yang lebih tinggi untuk bulan Januari. Kekuatan di pasar tenaga kerja juga telah menopang tekanan harga AS.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi pasar logam, karena menopang imbal hasil dan meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya beranjak naik pada hari Jumat, dengan platinum dan perak masing-masing naik sekitar 0,1%. Namun kedua logam tersebut menuju penurunan mingguan yang besar.

Di antara logam industri, harga tembaga naik pada hari Jumat, tetapi juga akan mengalami penurunan untuk minggu ini, setelah data ekonomi China yang lemah menambah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga.

Harga tembaga naik 0,1% di $4,0113, dan diperkirakan akan turun 1,4% minggu ini. Komoditas akhir pekan, nikel jatuh 2,5% hingga dini hari tadi, timah jatuh 1,69% di ICE London pada penutupan Kamis, dan tembaga turun 0,79%. Sedangkan, karet jatuh 2,15% pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 182,00, kakao AS jatuh 1,17% pada dini hari. Serta, kopi robusta di London turun 0,14% dan gas alam anjlok 4,21%.

Di Indonesia, IHSG ditutup turun 0,51% dan rupiah turun 0,19% di 15.450,0 per dolar AS.

Sementara, USD/JPY turun 0,85%, GBP/JPY naik 0,08%, GBPUSD naik 0,9%, EURUSD naik 0,6%, dan AUD/USD turun 0,18%. Kripto bitcoin berakhir turun 1% pada Jumat BTC/USD dan ethereum turun 0,8% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD naik 2% - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Rabu, 08 Maret 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Flat Cenderung Turun Usai Powell Bicara Soal Kenaikan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak datar pada hari Rabu setelah mencatat penurunan terburuk dalam sebulan terakhir usai Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengindikasikan bahwa lonjakan inflasi baru ini kemungkinan akan membuat suku bunga naik lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hal ini membuat logam mulia membalikkan hampir semua kenaikannya baru-baru ini dan jatuh mendekati level yang terakhir terlihat pada akhir Desember. Harga emas juga mencatatkan hari terburuknya lebih dari sebulan terakhir pada hari Selasa, anjlok hampir 2%.

Emas spot mendatar di $1.813,39/oz, dan emas berjangka turun 0,2% di $1.816.25/oz pukul 20:30 WIB (01:30 GMT).

Powell mengatakan dalam sebuah kesaksian di depan Kongres bahwa data terbaru telah menunjukkan inflasi tetap tinggi, dan kemungkinan akan mendorong kenaikan suku bunga yang lebih tinggi lagi oleh the Fed.

Ia memperingatkan bahwa bank sentral dapat kembali ke laju kenaikan yang lebih tajam pada bulan Maret, yang melihat peningkatan harga mayoritas trader mulai sebesar 50 basis poin (bps) bulan ini.

Kenaikan suku bunga sangat membebani pasar logam dengan meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan hasil. Lonjakan imbal hasil Treasury jangka pendek juga melanjutkan tren ini.

Fokus minggu ini yakni Beige Book The Fed, yang akan dirilis pada hari ini, untuk mendapat wawasan yang lebih dalam mengenai persepsi bank terhadap ekonomi AS. Data nonfarm payroll untuk bulan Februari akan dirilis pada hari Jumat, dengan tanda-tanda kekuatan yang terus berlanjut di pasar tenaga kerja memberikan ruang ekonomi yang lebih besar bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Rabu, menyusul penurunan sesi sebelumnya. Perak turun 0,5% di $29,102/oz, sementara platinum datar di $934,45/oz.

Dolar menguat terhadap sejumlah mata uang, dan hampir mencapai level tertinggi dalam tiga bulan.

Di antara logam industri, harga tembaga rebound setelah anjlok 2,6% pada sesi sebelumnya, tatkala data perdagangan yang beragam dari China diperparah oleh kekhawatiran terhadap The Fed.

Harga tembaga naik hampir 0,5% di $3,9852. Sementara data pada hari Selasa menunjukkan bahwa China mencatat rekor surplus perdagangan tertinggi pada bulan Februari, impor negara itu menyusut jauh lebih besar, mengindikasikan bahwa permintaan di negara importir komoditas terbesar di dunia itu tetap lemah meskipun ada pencabutan pembatasan anti-COVID.

Prospek permintaan China yang lemah, ditambah dengan kekhawatiran akan potensi resesi di bawah kenaikan suku bunga, sangat membebani prospek harga tembaga - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 07 Maret 2023

PT Rifan Financindo - Emas Masih Terbatas Tembaga Stabil, Pasar Tunggu Kesaksian Powell Malam Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas masih bergerak terbatas pada hari Selasa dan pasar menunggu lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter dari testimoni Ketua Federal Reserve Jerome Powell, sementara harga tembaga stabil untuk mengantisipasi data perdagangan China.

Powell akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres pada pukul 22.00 WIB, dan kemungkinan akan menguraikan jalur suku bunga untuk beberapa bulan mendatang. Namun pasar tidak yakin dengan nada apa yang akan ditetapkan oleh Ketua The Fed itu, mengingat meskipun inflasi secara tak terduga naik di bulan Januari, indikator ekonomi lainnya menunjukkan bahwa ekonomi AS mendingin.

Ekspektasi bahwa suku bunga akan mencapai puncaknya lebih cepat, daripada nanti, membuat harga emas mengalami pemulihan yang kuat sepanjang minggu lalu. Logam mulia juga mengalami beberapa permintaan safe haven di tengah sinyal-sinyal resesi, pasalnya inversi kurva imbal hasil AS semakin dalam.

Harga emas spot turun 0,1% ke $1.844,49/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,1% di $1.849,95/oz pukul 07.22 WIB. Kedua instrumen ini turun 0,3% pada hari Senin.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi emas, karena meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut. Namun, tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS telah menimbulkan spekulasi bahwa The Fed tidak memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga.

Namun, prospek kenaikan suku bunga membuat harga emas turun tajam dari level tertinggi yang dicapai pada bulan Januari.

Logam mulia lainnya sedikit melemah pada hari Selasa. Platinum turun 0,1% ke $980,0 per ons, dan perak turun 0,1% di $21,122 per ons.

Pelemahan dolar membantu membatasi kerugian di pasar logam, tatkala investor mengunci keuntungan dalam greenback setelah menguat di bulan Februari. Imbal hasil Treasury AS juga turun dari puncaknya baru-baru ini.

Fokus minggu ini juga tertuju data nonfarm payroll untuk bulan Februari, dengan adanya tanda-tanda kekuatan di pasar tenaga kerja yang memberikan Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan kenaikan suku bunga.

Di antara logam industri, harga tembaga stabil setelah mengakhiri sesi yang sangat fluktuatif di wilayah positif pada hari Senin. Tembaga turun 0,1% di $4,0728 setelah naik 0,7% di sesi sebelumnya.

Logam merah ini awalnya terpukul oleh prospek PDB yang lebih lemah dari China. Tetapi tanda-tanda ketahanan ekonomi di seluruh dunia membantu trader melewati isyarat permintaan yang lemah dari negara importir tembaga terbesar di dunia.

Fokus saat ini tertuju pada lebih banyak isyarat dari China, dimulai dengan data perdagangan yang akan dirilis hari ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 06 Maret 2023

PT Rifan - Harga Emas Beragam, Tembaga Turun Dalam Target PDB China Yang Lemah

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas beragam pada hari Senin di tengah ketidakpastian atas kebijakan moneter AS, sedangkan harga tembaga turun usai negara importir utama China menetapkan target PDB yang lebih rendah untuk tahun 2023, sehingga mengurangi ekspektasi pemulihan yang kuat dalam permintaan.

Harga emas terbantu oleh penurunan dolar minggu lalu, menghentikan penurunan selama lima minggu pasalnya trader meninjau kembali ekspektasinya untuk kenaikan suku bunga AS tahun ini.

Emas spot turun 0,2% di $1.852,26/oz, sementara emas berjangka naik 0,2% ke $1.858,15/oz pukul 07.19 WIB. Kedua instrumen ini naik lebih 2% dalam seminggu terakhir.

Tekanan dari dolar pada pasar logam kembali terjadi pada hari Senin, saat greenback stabil setelah mengalami penurunan pada hari Jumat. Imbal hasil acuan Treasury AS juga berada di bawah level 4%.

Pasar memperkirakan bahwa target suku bunga Federal Reserve kemungkinan akan mencapai puncaknya dalam beberapa bulan mendatang, sebelum bank tersebut menghentikan atau membalikkan sikap hawkish-nya akibat meningkatnya tekanan ekonomi.

Namun prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi sangat membebani harga tembaga, menambah tekanan dari target PDB yang lemah dari China. Pejabat pemerintah China pada akhir pekan memperkirakan bahwa ekonomi akan meningkat 5% pada 2023, setelah naik 3% pada 2022.

Tembaga melemah 0,5% ke $4,0557.

Analis ING menyebut perkiraan China "lebih rendah dari perkiraan", dan menyatakan bahwa pemerintah kemungkinan mengakui bahwa permintaan eksternal untuk ekspor China melemah, yang pada akhirnya akan mengurangi aktivitas lokal.

Perkiraan tersebut juga meningkatkan kekhawatiran bahwa pemulihan di China tidak akan sekuat yang diperkirakan sebelumnya, bahkan ketika negara tersebut melonggarkan sebagian besar tindakan anti-COVID pada awal tahun ini.

Namun, aktivitas bisnis di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini melonjak ke level sebelum COVID-19 pada bulan Februari, data menunjukkan minggu lalu. Angka tersebut telah memicu kenaikan kuat tembaga, yang mana logam merah ini sekarang tampaknya telah berbalik arah.

Logam mulia lainnya bergerak bervariasi, di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut tentang di mana tepatnya suku bunga AS akan mencapai puncaknya. Platinum turun 0,2% ke $977,30/oz, sementara perak naik 0,3% di $21,308.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi pasar logam, pasalnya menaikkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak menghasilkan.

Fokus minggu ini yakni testimoni dari Ketua Fed Jerome Powell, serta data nonfarm payroll AS untuk bulan Februari - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 03 Maret 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Dalam Sedikit Kejelasan Fed, Akan Pulih Dari Pelemahan 4 Minggu

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada hari Jumat, dan akan mencatat kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu setelah komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve membantu memberikan lebih banyak kejelasan tentang jalur kebijakan moneter tahun ini.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menegaskan kembali peluang kenaikan 25 basis poin pada bulan Maret, sementara Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan dalam pidato terpisah bahwa inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang moderat dapat mendorong suku bunga mencapai puncaknya di perkiraan sebelumnya sebesar 5,4%.

Namun keduanya memperingatkan tanda-tanda ekonomi yang terlalu panas dapat menarik lebih banyak langkah hawkish oleh bank sentral. Namun, pasar logam menanggapi komentar mereka dengan tenang, melanjutkan kenaikan sebelumnya yang dicapai minggu ini.

Emas spot naik 0,2% di $1.838,42/oz, dan emas berjangka naik 0,2% di $ 1.844,25 per ons pukul 07.40 WIB. Kedua instrumen ini diperkirakan akan naik sekitar 1,5% minggu ini, minggu positif pertama sejak pertengahan Januari.

Namun, logam mulia ini masih mengalami penurunan besar di bulan Februari, kala tanda-tanda inflasi AS yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat. Imbal hasil obligasi juga naik semalam, sementara dolar menguat usai data menunjukkan klaim pengangguran AS turun lebih jauh dalam seminggu terakhir.

Fokus pada hari Jumat yakni rilis aktivitas sektor jasa AS, dengan tanda-tanda ketahanan ekonomi yang memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

Kenaikan suku bunga AS menjadi tanda buruk bagi pasar logam, mengingat kenaikan tersebut meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan hasil. Emas dan logam lainnya telah mencatat kerugian besar hingga 2022 saatThe Fed mulai menaikkan suku bunga secara agresif.

Tetapi prospek jeda kenaikan suku bunga pada akhirnya membantu pasar logam pulih dari kerugian baru ini di minggu ini. Platinum akan naik hampir 7% minggu ini, menghentikan penurunan beruntun selama tujuh minggu, sementara perak akan naik 1,2% setelah enam minggu berturut-turut mengalami kerugian.

Logam industri juga menguat minggu ini, setelah data aktivitas bisnis China yang lebih kuat dari perkiraan mendorong spekulasi pemulihan di negara importir komoditas terbesar di dunia tersebut.

Tembaga naik 0,2% ke $4,0800, dan akan naik lebih 3% minggu ini.

Namun logam merah mencatat penurunan tajam pada hari Kamis di tengah meningkatnya kekhawatiran akan resesi AS tahun ini, yang sangat dapat mengurangi aktivitas industri. Data minggu ini juga menunjukkan aktivitas manufaktur AS terus mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Rabu, 01 Maret 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Kembali Turun Setelah Rebound Dari Level Terendah 2023

 


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Harga emas kembali turun tipis pada hari Rabu setelah mencatatkan pemulihan selama dua hari dari level terendahnya tahun ini, dengan fokus tersisa pada sinyal lanjutan perkembangan ekonomi AS dan Federal Reserve.

Logam mulia telah jatuh selama lima hari berturut-turut ke level terendah sejak akhir Desember, pasalnya serangkaian data inflasi AS yang kuat dan sinyal hawkish dari The Fed mendorong investor keluar dari aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, terutama logam.

Emas spot turun 0,1% ke $1.825,29/oz, dan emas berjangka turun 0,1% di $1.831,95/oz pukul 07.03 WIB. Kedua instrumen ini naik sekitar 1% selama dua sesi terakhir.

Pasar logam mendapat sedikit bantuan dari beberapa data aktivitas bisnis AS dan kepercayaan konsumen yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Selasa, yang mengindikasikan bahwa beberapa aspek ekonomi melambat di bawah kenaikan suku bunga.

Pasar memperkirakan bahwa perlambatan lebih lanjut dalam ekonomi AS tahun ini akan mendorong the Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunganya, yang dapat menguntungkan emas dan logam mulia lainnya. Namun, bank sentral belum memberikan indikasi kapan akan menghentikan kenaikan suku bunga, dan juga mengatakan bahwa mereka sedang mengupayakan pendinginan lebih lanjut dalam perekonomian.

Fokus minggu ini yaitu data aktivitas bisnis untuk bulan Februari, yang akan dirilis pada hari Rabu dan Kamis. Sektor manufaktur AS diperkirakan akan tetap berada di wilayah kontraksi, mengimbangi kekuatan di sektor jasa.

Setiap tanda-tanda pelemahan lain ekonomi AS dapat menopang harga logam. Pasar logam dilanda kenaikan suku bunga pada tahun 2022, yang membuat trader berharap adanya tanda-tanda perlambatan kenaikan suku bunga.

Dolar diperdagangkan mendekati level tertinggi dua bulan terhadap sejumlah mata uang, juga menekan harga logam setelah melakukan pemulihan yang kuat tahun ini.

Logam mulia lainnya turun pada hari Rabu. Platinum turun 0,4% di $951,80/oz, dan perak turun 0,4% di $20,983/oz. Kedua logam turun dari kenaikan yang kuat di sesi sebelumnya.

Di antara logam industri, harga tembaga turun sedikit pada hari Rabu setelah reli kuat selama tiga hari di tengah harapan pemulihan permintaan di China.

Tembaga turun 0,1% ke $4,0728, setelah melonjak hampir 3% selama tiga sesi terakhir.

Pasar menunggu data aktivitas bisnis dari China, yang akan dirilis hari ini, untuk mendapat isyarat lain mengenai pemulihan ekonomi di negara pengimpor komoditas terbesar di dunia tersebut - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com