Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 13 Juni 2014

Piala Dunia Ikut Menggoyang Bursa Saham

JAKARTA, KOMPAS.com -Gaung Piala Dunia 2014 yang mulai dini hari tadi menggelinding di Brasil, menggema ke seantero jagat.Efek Piala Dunia diperkirakan merembet ke perdagangan saham global, termasuk di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Tanda-tandanya mulai nongol sejak beberapa hari terakhir. Investor asing perlahan mengurangi portofolio mereka. Lima hari terakhir, asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 1,14 triliun di BEI. Pada Kamis (12/6/2014), asing net sell Rp 441,70 miliar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,75 persen ke 4.934,41.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai, volume perdagangan saham di pasar modal domestik akan sepi. Investor beralih meneropong jalannya pertandingan Piala Dunia. Berdasarkan pengalaman Piala Dunia 2006 dan 2010, volume perdagangan di BEI menurun 20 persen sampai 25 persen dari hari biasa.


Selain Piala Dunia, pelaku pasar wait and see lantaran ada hajatan politik nasional: pemilihan presiden (pilpres). "Tapi selama pemilu aman dan bahagia, beli saja. Tetap akumulasi saham," imbuh Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia.

Menurut Tommy, panggilan Satrio, transaksi saham hanya sepi di dua pekan pertama Piala Dunia. Selepas itu, dana perlahan kembali ke pasar modal. Pada semifinal Piala Dunia, volume perdagangan diprediksi kembali normal.

Jika ingin tetap bertransaksi saat pasar saham sepi, kata Edwin, trader perlu mengecek volume perdagangan saham. Dari sini, mereka bisa masuk ke saham yang masih memiliki volume perdagangan yang cukup baik.

Cermati juga emiten yang melakukan aksi korporasi, seperti melakukan penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), non-HMETD, meraih utang, menerbitkan obligasi atau membagi dividen.

Pelaku pasar juga perlu melirik saham yang secara siklus meningkat. Sepanjang Piala Dunia, Edwin melihat saham konsumer menarik karena tingginya konsumsi camilan atau rokok. Apalagi, perhelatan Piala Dunia beriringan dengan bulan puasa. Di bulan ini, saham konsumer dan otomotif biasanya meningkat.

Edwin menyebutkan, saham konsumer seperti PT Unilever, Tbk (UNVR), Mayora (MYOR), Indofood (INDF), Ace Hardware (ACES), Tiga Pilar (AISA), Ramayana (RALS) dan Matahari (LPPF) akan bersinar sepanjang Piala Dunia dan bulan puasa. Saham perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA) juga menarik.

Satrio juga menilai, BBRI dan Bank Mandiri (BMRI) moncer. Saham sektor batubara seperti Indo Tambangraya (ITMG), Bukit Asam (PTBA) dan United Tractor (UNTR) berpeluang bagus. Lalu, saham produsen semen yaitu Semen Indonesia (SMGR) dan Indocement (INTP). Selanjutnya, sektor konstruksi, seperti Adhi Karya (ADHI), Wjaya Karya (WIKA) dan Pembangunan Perumahan (PTPP). Untuk saham berkapitalisasi jumbo, Satrio merekomendasikan PT Telkom (TLKM), Perusahaan Gas Nasional (PGAS) dan Astra International (ASII).

Edwin memproyeksikan, IHSG bergerak di rentang support 4.811 dan resistance 5.004 hingga Piala Dunia berakhir. Satrio memprediksi, IHSG menyentuh 5.100 - 5.200 hingga pilpres. (Annisa Aninditya Wibawa)
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar