Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Jumat, 27 Juni 2014

Jelang Lebaran, BI Minta Masyarakat Waspada Uang Palsu

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Sebab, pada periode tersebut permintaan uang tunai cenderung meningkat.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan, kedua momentum tersebut ditambah pula dengan periode hari libur sekolah, sehingga peredaran uang meningkat.
"Ada kenaikan peredaran uang, utamanya ada gaji ke-13 (PNS dan anggota TNI serta Polri), liburan anak sekolah, libur Lebaran, dan Ramadhan. Ini menyebabkan pertambahan uang beredar dan memungkinkan beredarnya uang palsu," kata Lambok di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Lebih lanjut, Lambok menjelaskan, berdasarkan data bank sentral, dari jumlah 1 juta lembar uang tunai, sebanyak 4 lembar merupakan uang palsu. Sehingga, pihaknya mengimbau agar masyarakat senantiasa berhati-hati dalam bertransaksi dengan menggunakan uang tunai.

Adapun pecahan uang yang paling banyak dipalsukan adalah yang sering ditarik masyarakat melalui mesin ATM, yakni pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

"Masyarakat hati-hati, jangan lengah, harus mengecek ciri-ciri (uang asli). Dilihat, diraba, diterawang. Masyarakat juga harus memperlakukan rupiah dengan baik. Jangan ditaruh di tempat lembab, ditulis, dan di-staples," ujar dia.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar