Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 03 Juni 2014

Sebentar Lagi, Bungkus Rokok Akan Diberi "Gambar Seram"

KOMPAS.com -- Mulai tanggal 24 Juni 2014, Peringatan Kesehatan Bergambar (PHW) akan ada di bungkus rokok. Sebelumnya PHW sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah No 109 Tahun 2012 tentang Pengemasan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau.
"Itu (PHW) di bungkus rokok nanti (akan dipasang) di tanggal 24 Juni, bulan depan," ujar Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI Ekowati Rahajeng di sela-sela acara The 1st Indonesia Conference on Tobacco or Health 2014 pada Sabtu (31/5/2014) di Jakarta.

PHW yang akan ditampilkan antara lain gambar paru-paru yang rusak akibat rokok, gambar asap rokok berbentuk tengkorak, gambar kanker mulut dan tenggorokan, dan lain sebagainya. Peringatan dalam bentuk gambar ini dinilai lebih efektif untuk membuat orang enggan merokok ketimbang peringatan tertulis.

Setelah tanggal 24 Juni 2014, rokok yang beredar tanpa PHW di kemasannya bisa dinyatakan sebagai produk lama atau bahkan barang ilegal. Terkait hal ini, Ekowati juga mengimbau supaya masyarakat juga bisa menjadi pengawas terhadap aturan merokok.
Menurut dia, meskipun Indonesia merupakan negara hukum, dibutuhkan kontrol dari masyarakat sendiri untuk menegakkan hukum yang berlaku. Khusus untuk aturan merokok di Indonesia, maka masyarakatlah yang berperan dalam mengontrolnya.
Kontrol terhadap aturan merokok, lanjut dia, perlu melalui pembinaan. Salah satu cara dalam melakukan pembinaan yaitu dengan memberlakukan peringatan yang lebih jelas terhadap bahaya rokok itu sendiri.
"Masyarakat membutuhkan banyak pembinaan karena sebenarnya mereka berperan sebagai pengawas," tuturnya.
Ia mencontohkan, hingga saat ini masih banyak ditemukan anak-anak yang tidak mengerti bahaya rokok, tetapi terpapar dengan mainan yang menyerupai rokok. Dengan demikian, bagi mereka, citra rokok menjadi baik dan menyenangkan.
Jika di kemasan rokok sudah terdapat PHW maka diharapkan mereka jauh lebih sadar bahwa rokok merupakan benda yang berbahaya. "Kita harus berusaha membuat citra rokok buruk supaya orang malu untuk merokok," tutup Ekowati.
Prevalensi perokok pada anak usia antara 5-9 tahun dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami kenaikan sebesar 400 persen. Begitu pula pada anak usia 10-14 tahun, yaitu sebesar 40 persen dan hampir 80 persen perokok mulai merokok sebelum mencapai usia 19 tahun.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar