Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 20 November 2014

Harga Emas dan Perak Tertekan Pasca Data PMI Tiongkok

http://financeroll.co.id/wp-content/uploads/gold-silver-bg.jpg
Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam mulia di hari Kamis(20/11), harga emas dan perak telah diperdagangkan lebih rendah setelah melambatnya aktifitas manufaktur di wilayah Tiongkok ketika The Fed menyatakan untuk tetap pertahankan tingkat suku bunga hingga tahun 2015 mendatang.

Selama berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih rendah 1.12% di level $1.180.70 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih rendah 1.42% di level $16.063 per troy ounce.

Harga emas terpantau mendapat tekanan ke bawah setelah sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Markit telah menyatakan bahwa HSBC PMI Manufaktur Awal Tiongkok telah mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 50.0 di bulan November, dari 50.4 di bulan Oktober.
Di sesi sebelumnya, harga emas sempat terpantau mendapat dukungan ke atas ketika sebuah laporan resmi hasil pertemuan kebijakan Bank Sentral AS memperlihatkan bahwa The Fed akan tetap pertahankan suku bunga saat ini hingga tahun 2015 mendatang. Pada bulan Oktober lalu The Fed telah memutuskan untuk tetap meninggalkan tingkat suku bunga sebesar 0.00 – 0.25% dan mengakhiri program pembelian mereka.

Sementara itu, sebagian besar otoritas moneter juga setuju bahwa ekonomi di wilayah ini telah membaik dan tidak lagi diperlukannya alat stimulus seperti pembelian asset bulanan atau Pelonggaran Kuantitatif, meskipun kekhawatiran bertahan bahwa ekspektasi inflasi akan semakin mendalam.

Sumber : Financeroll

Tidak ada komentar :

Posting Komentar