Rifan Financindo Berjangka -
Nilai tukar rupiah akan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan
Kamis (16/10/2014). Posisi mata uang garuda diproyeksikan dapat
terangkat seiring tertekannya posisi indeks dollar AS di pasar global.
Indeks dollar AS turun drastis hingga dini hari tadi setelah mayoritas data ekonomi di AS yang dirilis lebih buruk dari periode sebelumnya. Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen, yang cukup optimistis terhadap prospek ekonomi AS tidak mampu mencegah indeks dollar AS untuk turun lebih dari 1 persen. Imbal hasil US Treasury 10 tahun pun kembali turun dan bahkan sempat menyentuh 1,8 persen.
Sore ini inflasi Zona Euro ditunggu, diperkirakan stabil sementara di malam hari capacity utilization AS diperkirakan membaik.
Indeks dollar AS turun drastis hingga dini hari tadi setelah mayoritas data ekonomi di AS yang dirilis lebih buruk dari periode sebelumnya. Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen, yang cukup optimistis terhadap prospek ekonomi AS tidak mampu mencegah indeks dollar AS untuk turun lebih dari 1 persen. Imbal hasil US Treasury 10 tahun pun kembali turun dan bahkan sempat menyentuh 1,8 persen.
Sore ini inflasi Zona Euro ditunggu, diperkirakan stabil sementara di malam hari capacity utilization AS diperkirakan membaik.
Rupiah kembali melemah bersama mata uang lain di Asia hingga sore kemarin. Aset keuangan berdenominasi rupiah juga masih menguat di mana imbal hasil SUN 10 tahun turun hingga 8,261 persen. IHSG juga menguat 0,82 persen.
"Rupiah berpeluang menguat hari ini dengan dollar index yang jatuh dini hari tadi," demikian Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya pagi ini.
Sementara itu pada perdagangan di pasar spot, seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang garuda pagi ini dibuka naik ke posisi Rp 12.210 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.226,5.
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar