Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 03 Februari 2015

IHSG Diperkirakan Masih Melemah, Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan

http://financeroll.co.id/wp-content/uploads/idx162.jpgRifan Financindo Berjangka – Laju IHSG pada perdagangan Selasa (3/2) diprediksi berada pada rentang support 5.250-5.265 dan resisten 5.288-5.295.   Secara teknis pola doji star menuju area middle bollinger band (MBB).  Moving Average Convergence-Divergence (MACD) masih bertahan dari death cross dengan histogram positif yang menurun. Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s %R masih cenderung menurun.

Laju IHSG kembali gagal mendekati area target resisten (5.293-5.305) dan juga gagal bertahan di area target support (5.263-5.275). Pelemahan yang terjadi dapat menutup utang gap 5.266-5.281 namun, juga dibarengi dengan aksi beli tipis sehingga menahan pelemahan lebih dalam.  Belum datangnya awan positif berpeluang membuat IHSG masih akan mengalami pelemahan lanjutan meski kami berharap kondisi bursa saham global dapat positif sehingga dapat mengimbangi belum datangnya awan positif tersebut.
Sementara untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan, antara lain: Saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran support-resisten Rp 35.700-36.700. Spinning di atas Middle Bollinger Band (MBB). Parabollic SAR bergerak naik diikuti peningkatan Relative Strength Index (RSI). Trading buy selama bertahan di atas Rp 36.150.   Saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran support-resisten Rp 35.700-36.700. Spinning di atas Middle Bollinger Band (MBB). Parabollic SAR bergerak naik diikuti peningkatan Relative Strength Index (RSI). Trading buy selama bertahan di atas Rp 36.150.   Saham PT Bank Pembangunan Jawa Timur (BJTM) dalam kisaran support-resisten Rp 515-555. Tweezers bottom di bawah UBB. William’s %R bergerak naik diikuti peningkatan MFI. Trading buy selama bertahan di atas Rp 520.
Kemudian saham PT Lippo Cikarang (LPCK) dalam kisaran support-resisten Rp 11.325-11.550. Spinning dekati UBB. Target Rp 11.575 masih coba untuk disentuh namun, konsolidasi terlebih dulu didukung masih naiknya RoC. Buy on weakness  jika berada di bawah Rp 11.375.   Saham PT Elnusa (ELSA) dalam kisaran support-resisten Rp 560-625. Bullish engulfing dekati Middle Bollinger Band (MBB). Mass index coba untuk berbalik naik diikuti peningkatan MFI. Akumulasi beli jika bertahan di atas Rp 580.   Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran support-resisten Rp 11.575-11.825. White marubozu bertahan di area Middle Bollinger Band (MBB). Tekanan jual tampak mereda dibarengi turunnya volume jual. Relative Strength Index (RSI) coba berbalik naik. Akumulasi beli jika bertahan di atas Rp 11.700.
Sepanjang perdagangan kemarin, Senin (2/2)  indeks mencapai level tertingginya 5.291,414 atau naik 2,010 poin dan mencapai level terlemahnya 5.257,207 atau turun 32,197 poin.  Sebanyak 106 saham menguat, 211 saham turun, 68 saham stagnan, dan 167 saham tidak ditransaksikan. Total saham yang ditransaksikan mencapai 392 saham.
Mengawali pekan ini, IHSG  bergerak di zona merah seiring dengan maraknya aksi jual para pelaku pasar. Laju IHSG pun tidak jauh berbeda dengan ulasan kami di mana masih adanya aksi beli membuat IHSG mampu berada di zona hijau namun, meninggalkan utang gap 5.266-5.281 sehingga penguatan tersebut masih rentan pembalikan arah.
Terlebih pada pekan depan, jika sentimen dari rilis data-data ekonomi tidak berhasil memberikan sentimen positif pada pelaku pasar,  maka aksi jual pun kembali terjadi.Tetap cermati perubahan yang yang terjadi dan waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan jika sentimennya masih negatif.
Pada kenyataannya, pasca dirilis data-data ekonomi Indonesia yang lebih baik dari estimasi kami juga tidak berdampak positif pada laju IHSG. Laju IHSG tetap berada di zona merah sepanjang perdagangan seiring merahnya laju bursa saham Asia pasca merespon rendahnya rilis Produk Domestik Bruto (PDB)  AS dan penurunan indeks manufaktur China. Adapun investor asing kembali mencatatkan nett buy (dari net buy Rp 550,77 miliar menjadi net buy Rp 6,30 miliar).
 
Sumber : Financeroll

Tidak ada komentar :

Posting Komentar