Minyak
berjangka naik 0,8 persen di New York. Stok mungkin meningkat 1,3 juta
barel pekan lalu, kenaikan terkecil sejak September, menurut analis yang
disurvei oleh Bloomberg. The Energy Information Administration AS
memangkas outlook produksi minyak mentah untuk 2016 Selasa ini. Pasokan
dari negara-negara non-OPEC mungkin akan mengjentikan pertumbuhan pada
tahun 2020, Badan Energi Internasional mengatakannya pada Selasa dalam
sebuah laporan.
Pasar
minyak telah mengalami penurunan dari 43 persen pada tahun lalu di
tengah melimpahnya pasokan global. Stok AS tetap lebih dari 100 juta
barel di atas rata-rata musiman lima tahun setelah produsen memangkas
biaya untuk mempertahankan produksi. Organisasi Negara-negara Pengekspor
Minyak sedang mempertimbangkan untuk menaikkan target produksi resminya
sebesar 1 juta untuk menyertakan produksi dari anggota baru yaitu
Indonesia, menurut dua delegasi OPEC. OPEC mengatakan bahwa mereka
memompa sekitar 31.570.000 barel per hari pada bulan September,
dibandingkan dengan sasaran saat ini yaitu sebesar 30 juta barel. OPEC
akan melakukan pertemuan pada 4 Desember nanti di Wina.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 34 sen menjadi
menetap di $ 44,21 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak
jatuh ke $ 43,87 pada hari Senin, yang merupakan penutupan terendahnya
sejak 27 Oktober lalu
Brent
untuk pengiriman Desember naik 25 sen, atau 0,5 persen, untuk
mengakhiri sesi di $ 47,44 per barel di London-based ICE Futures Europe
exchange. Minyak mentah acuan Eropa ditutup pada $ 3,23 premium untuk
WTI.
Sumber: Bloomberg
Tidak ada komentar :
Posting Komentar