PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), September 2015
lalu, ada satu model sepeda motor yang berhasil menjadi pusat perhatian,
Peugeot Scooter Django. Skuter otomatik (Skutik)
bermerek Perancis ini langsung ludes terjual, menghabiskan stok
pengiriman pertama yang dilakukan PT Garansindo Inter Global (GIG)
selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM).
Lantas, apa sih yang membuatnya begitu banyak diminati konsumen? Kami berkesempatan bisa mengenal lebih dekat dengan Django Sport, varian termurah dari Peugeot Scooter bergaya classic modern ini.
Kasat Mata
Dari kasat mata, desain Django memang menarik. Sepertinya ini menjadi faktor utama yang banyak menarik minat konsumen. Tampilannya, pada dasarnya mirip dengan Skutik-Skutik merek Eropa sejenis. Namun, kalau memperhatikan desain lebih serius, memang ada daya tarik tersendiri dari Peugeot Django.
Berbeda dengan merek Skutik Eropa lain yang menggunakan plat besi, Peugeot menggunakan bahan plastik untuk seluruh bodinya, Varian sport, ditawarkan Peugeot dengan satu baluran kelir, berbeda dengan dua tipe lain yang mengolaborasikan dual tone. Desain klasik bertema retro modern cukup kental dilihatkan, hal ini tak lepas dari upaya para desainer menyambung benang merah dari leluhurnya, Peugeot S57C 1958.
Kesan bulat dan oval yang juga mendominasi hampir di tiap bagian motor, plus dengan bodi dimensi yang panjang. Ketika dijual, Django Sport aslinya hanya menggunakan jok kulit tunggal, tapi untuk unit ini sudah menggunakan aksesori tambahan berupa tambahan untuk penumpang belakang.
Klasik
Permainan karakteristik klasik dapat dilihat dari lampu depan, spidometer, bahkan sampai spatbor depan dengan model setengah lingkaran. Sedangkan bagian samping terlihat panjang diiringi lekukan bodi yang tegas dan berbentuk oval. Garis molding menjadi satu-satunya hiasan pada sektor bodi yang ditarik mulai dari bagain depan dan dikelir sewarna dengan bodi.
Ruang berkendara dibuat simpel, tapi memiliki tingkat ergonomis yang baik. Tombol fungsi ditempatkan pada samping grip hendel yang mudah dijangkau tangan pengendara, begitu juga untuk indikator yang tertata rapih sehingga mudah untuk dipantau.
Kesan elegan di bagian belakang terlihat dari model lampu rem dan sein yang menyatu dengan bodi. Selain itu pada di bodi samping di bagian depan teradapat enam guratan berbentuk garis yang memiliki fungsi sebagai ventilasi udara sekaligus menambah aksen retro.
Landai
Bila diperhatikan, sektor bagain belakang terlihat lebih landai, hal ini bisa dilihat dari jarak bodi ke tanah.
Sedangkan bagian kaki selain menggunakan pelek 12 inci dan ditopang dengan suspensi model teleskopik di depan dan monosok di belakang. Sistem pengereman sudah menggunakan piringan cakram baik depan maupun belakang, yang membuat tampilan kaki-kakinya terlihat lebih berotot.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar