Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 09 Mei 2014

Pelaku Pasar Modal Kecewa Mandiri Gagal Akuisisi BTN

Sejumlah pelaku pasar modal menyatakan kekecewaannya terkait penundaan rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menilai penundaan rencana akuisisi Bank BTN ini juga berdampak buruk bagi prospek bank BTN ke depan. Risiko likuiditas dan kredit BTN semakin memburuk, dan ini tidak positif bagi investor saham.


Banyak investor yang melepas sahamnya di pasar, sehingga harga saham BTN jatuh ke level Rp 1.090 per saham. Padahal ketika Meneg BUMN Dahlan Iskan mengumumkan rencana konsolidasi Bank Mandiri-BTN, saham BTN sempat melesat ke level Rp 1.525 per saham (17/4). Artinya sebulan terakhir saham BTN terpuruk hingga 40 persen.

"Problem yang dihadapi BTN seharusnya dapat diselesaikan jika mereka melakukan konsolidasi dengan Mandiri. Tetapi akibat rencana ini ditunda, kondisi BTN menjadi tidak pasti. Ini yang perlu disayangkan, mengingat rencana Meneg BUMN itu sangat positif," ujar Satrio dalam keterangan resminya, Kamis (8/5).

Pengamat pasar modal Edwin Sinaga menambahkan, inefisiensi menjadi salah satu problem yang dihadapi BTN. Menurut dia, sistem kerja di BTN tidak mampu mengkapitalisasi aset karyawan untuk meraih keuntungan secara maksimal.

"Kondisi ini menunjukkan BTN tidak akan mampu memperbesar pembiayaan jika tak dilakukan penambahan modal. Melalui sinergi dengan Bank Mandiri seharusnya BTN bisa lebih besar dan sehat untuk membiayai sektor perumahan yang menjadi fokus bisnisnya," ujar Edwin.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar