Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 14 Mei 2014

Apple Patenkan "Kamera Super" untuk iPhone

KOMPAS.com - Selagi produsen lain berlomba menjejali sensor kamera pada smartphone masing-masing dengan "megapixel" yang lebih tinggi, Apple tetap bertahan dengan resolusi 8 megapixel sejak iPhone 4S yang dirilis 2011 lalu.

Namun, iPhone di masa depan boleh jadi akan bisa menangkap gambar resolusi tinggi tanpa memerlukan sensor kamera dengan "megapixel besar".

Kemungkinan itulah yang diperlihatkan lewat sebuah paten teknologi yang dipublikasikan oleh Apple hari Kamis (8/4/2014) kemarin. Dokumen paten yang dilansir Cult of Mac tersebut mendeskripsikan kamera dengan mode "super-resolution".

Cult of Mac
Diagram teknologi kamera super-resolution dalam paten Apple
Mode ini bekerja dengan cara mengambil banyak gambar sekaligus dalam waktu yang sangat singkat. Masing-masing gambar tersebut diambil dengan sudut yang sedikit berbeda, memanfaatkan fasilitas optical image stabilization (OIS).

Gambar-gambar tersebut lantas digabungkan menjadi hasil akhir yang memiliki resolusi lebih tinggi dibandingkan resolusi asli sensor kamera yang digunakan.

Sebuah prosesor sentral -seperti Apple A7 pada iPhone 5S- mengendalikan keseluruhan mekanisme pengambilan gambar, bersama sensor posisi dan aktuator untuk menggerakkan OIS.

Tentu, seperti halnya teknologi lain yang dipatenkan, belum tentu kamera "super resolution" tersebut akan benar-benar terwujud dalam bentuk produk jadi. Paten itu sendiri diajukan pada November 2012 atas nama Engineering Manager Richard L. Baer dan Camera Software Engineer Damien J Thivent.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar