JAKARTA, KOMPAS.com -
Rupiah berhasil menguat dalam perdagangan awal pekan ini. Namun, belum
apa-apa tampaknya tekanan pelamahan kembali menggelayuti posisi rupiah
seiring penguatan dollar AS di pasar global.
Jatuhnya Sentix index Zona Eropa ke titik terendah semenjak Desember 2013 memaksa euro turun hingga 1,35 per dollar AS hingga dini hari tadi. Gaung kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) juga diperkirakan akan terus membawa euro terus melemah hingga akhir tahun terhadap dollar AS.
Pagi ini
investor akan menunggu data inflasi China yang diperkirakan naik. Ini
bisa menekan posisi mata-mata uang di Asia. Walaupun IHSG terjerembab,
rupiah berhasil menguat bersama-sama mata uang Asia lainnya hingga Senin
(9/6/2014) kemarin. Jatuhnya Sentix index Zona Eropa ke titik terendah semenjak Desember 2013 memaksa euro turun hingga 1,35 per dollar AS hingga dini hari tadi. Gaung kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) juga diperkirakan akan terus membawa euro terus melemah hingga akhir tahun terhadap dollar AS.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, menguatnya dollar index dini hari tadi berpeluang mengembalikan pelemahan rupiah hari ini.
Pagi ini di pasar spot, seperti dikutip Bloomberg, rupiah dibuka melemah ke posisi Rp 11.792,5 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 11.778,8.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar