JAKARTA, KOMPAS.com
- Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya menjelang akhir pekan
ini, Jumat (6/6/2014). Rupiah masih menghadapi tekanan pelemahan dan
mencoba menguat dengan penjagaan Bank Indonesia.
Bank Sentral Eropa (ECB) akhirnya memangkas suku bunga acuannya. Euro justru menguat pada penutupan setelah initial jobless claims AS naik 12.000. Dollar Index turun 0,38 persen. Investor malam ini menunggu data nonfarm payrolls dan tingkat pengangguran AS.
Bank Sentral Eropa (ECB) akhirnya memangkas suku bunga acuannya. Euro justru menguat pada penutupan setelah initial jobless claims AS naik 12.000. Dollar Index turun 0,38 persen. Investor malam ini menunggu data nonfarm payrolls dan tingkat pengangguran AS.
Rupiah menguat tipis bersama mata uang Asia pada perdagangan sebelumnya. Rupiah menguat tipis 0,25 persen hingga sore kemarin.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, dollar index yang jatuh serta cadangan devisa yang diumumkan naik berpeluang membantu penguatan rupiah hari ini.
Sementara Riset Trust Securities menyatakan laju rupiah di bawah level support Rp 11.817 per dollar AS. Akhir pekan ini mata uang Garuda diproyeksikan berada di rentang Rp 11.885-11.859 (kurs tengah BI).
Adapun pada pembukaan perdagangan di pasar spot pagi ini, seperti dikutip dari Bloomberg rupiah dibuka menguat ke Rp 11.795 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada level 11.860.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar