JAKARTA, KOMPAS.com
- Setelah pensiun, masyarakat Indonesia masih ingin bekerja hingga
belasan tahun. Demikian hasil survei Manulife Investor Sentiment Index
terbaru.
"Dalam hasil survei kita diketahui bahwa masyarakat Indonesia tetap ingin bekerja 12 tahun setelah masa pensiunnya di usia 55 tahun," ujar Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Nur Hasan Kurniawan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Hasan menjelaskan, dalam hasil survei dapat diketahui bahwa usia pensiun yang diharapkan masyarakat Indonesia adalah 60 tahun. Namun,masyarakat juga tetap mau bekerja 7 tahun lagi setelah umur pensiun yang diharapkan tadi.
Artinya, ada kurun waktu 12 tahun dimana masyarakat ingin terus bekerja dari usia pensiun resmi saat ini yaitu 55 tahun.
"Dalam hasil survei kita diketahui bahwa masyarakat Indonesia tetap ingin bekerja 12 tahun setelah masa pensiunnya di usia 55 tahun," ujar Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Nur Hasan Kurniawan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Hasan menjelaskan, dalam hasil survei dapat diketahui bahwa usia pensiun yang diharapkan masyarakat Indonesia adalah 60 tahun. Namun,masyarakat juga tetap mau bekerja 7 tahun lagi setelah umur pensiun yang diharapkan tadi.
Artinya, ada kurun waktu 12 tahun dimana masyarakat ingin terus bekerja dari usia pensiun resmi saat ini yaitu 55 tahun.
Dibandingkan negara-negara Asia lain, usia pensiun masyarakat Indonesia cenderung lebih kecil. Di Singapura misalnya, usia pensiun resmi 62 tahun. Sementara Malaysia, usia pensiun resminya 60 tahun. Taiwan dan Australia lebih tinggi lagi usia pensiunnya, yaitu 65 tahun.
Masyarakat Indonesia memandang, bekerja tidak hanya sebagai cara untuk menjaga agar otak dan tubuh tetap sehat, tetapi juga cara yang baik untuk menghabiskan waktu mereka.
Survei Manulife Investor Sentimen Indeks dilakukan di beberapa negara yaitu Hongkong, China, Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia dan Indonesia.
Di Indonesia, survei ini menggunakan metode tatap muka langsung di tiga kota yaitu Jakarta, Medan dan Surabaya. Respondennya adalah investor kelas menengah hingga atas berusia 25 tahun ke atas yang merupakan pengambil keputusan utama dalam hal keuangan rumah tangga dan saat ini sudah memiliki produk investasi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar