RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Juara bertahan Spanyol
kalah dalam dua laga perdana mereka di Piala Dunia 2014. Setelah kalah
1-5 dari Belanda, La Furia Roja menyerah 0-2 dari Cile, di Maracana, 18
Juni 2014.
Hasil itu membuat Spanyol duduk di dasar klasemen Grup D, tanpa poin, atau sama dengan Australia di peringkat ketiga. Australia berada di peringkat lebih tinggi karena unggul selisih gol.
Dengan
satu laga tersisa, tak mungkin lolos dari fase grup karena posisi dua
besar dihuni Belanda dan Cile, yang sama-sama telah mengoleksi nilai
enam. Kegagalan masuk 16 besar, bahkan sebelum melakoni laga terakhir,
menjadikan Spanyol juara bertahan yang tersingkir paling cepat di
putaran final Piala Dunia. Hasil itu membuat Spanyol duduk di dasar klasemen Grup D, tanpa poin, atau sama dengan Australia di peringkat ketiga. Australia berada di peringkat lebih tinggi karena unggul selisih gol.
Pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Italia yang tampil sebagai juara bertahan juga tersingkir di fase grup. Italia mengakhiri fase grup sebagai juru kunci dengan rekor dua kali seri dan sekali kalah. Namun, kepastian Italia kehilangan peluang masuk 16 besar terjadi setelah melakoni tiga pertandingan.
Kegagalan lolos dari fase pertama ketika tampil sebagai juara bertahan juga dialami Italia pada 1950. Tim lain yang pernah mengalami nasib serupa adalah Brasil pada 1966 dan Perancis pada 2002.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar