Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 16 Juni 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Stabil Dalam Sinyal Fed Beragam, Tembaga Didorong Turunnya Suku Bunga China

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak tipis pada hari Jumat. Pasar mempertimbangkan ekspektasi yang kontras dari kenaikan suku bunga lainnya dari Federal Reserve, sementara tembaga akan menutup minggu positif karena ada lebih banyak langkah stimulus dari negara importir utama China.

Emas menuju penutupan mingguan yang lemah

Sementara emas mengalami perubahan besar minggu ini, logam kuning sebagian besar tetap berada dalam range perdagangan yang terbatas selama sebulan terakhir, karena sinyal beragam dari Fed dan ekonomi AS tawarkan sedikit isyarat untuk penembusan ke salah satu arah.

Emas spot flat di $1.958,26/oz, sementara emas berjangka stabil di $1.970,45/oz pukul 07.27 WIB. Kedua instrumen ini akan mengakhiri minggu ini turun antara 0,1% dan 0,3%.

The Fed mempertahankan suku bunga acuannya stabil pada Rabu setempat, dan isyaratkan setidaknya dua kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini sejalan dengan upaya untuk mengendalikan inflasi yang tinggi.

Namun sejumlah data ekonomi AS - termasuk inflasi konsumen yang lemah, klaim pengangguran mingguan tinggi dari perkiraan dan produksi industri turun memicu spekulasi bahwa bank sentral akan memiliki ruang gerak ekonomi yang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga.

Sementara emas awalnya jatuh setelah keputusan Fed, kemudian emas menutup sebagian besar kerugian pada hari Kamis karena trader menilai kembali prospeknya untuk kenaikan suku bunga. Namun, logam mulia ini masih gagal menembus range perdagangan $1.930-$2.000 yang telah ditempati selama sebulan terakhir.

Namun, jeda yang diperpanjang dalam siklus kenaikan suku bunga the Fed menjadi pertanda baik untuk logam mulia, mengingat kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak memberikan imbal hasil - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 15 Juni 2023

Rifan Financindo - Arah Harga Emas Usai Sinyal The Fed Naikkan Suku Bunga 2 Kali Lagi

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terpantau melemah setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di rentang 5—5,25 persen pada pertemuan 13—14 Juni 2023. Namun harga logam mulia diperkirakan akan kembali menguat di tengah sentimen kenaikan suku bunga yang berlanjut hingga akhir tahun. 

Bank Sentral Amerika Serikat telah memberi sinyal akan kembali menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2023 karena tingkat inflasi yang masih berada di atas target. Inflasi AS pada Mei 2023 memang melandai menjadi 4,0 persen dibandingkan dengan 4,9 persen pada bulan sebelumnya, tetapi masih berada di atas target akhir tahun sebesar 2 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot hingga pukul 11.14 WIB turun 0,44 persen ke level US$1.934 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2023 terkoreksi 1,18 persen US$1.945,60 per troy ounce. Analis Komoditas dan Founder Traderindo Wahyu Laksono menilai langkah The Fed untuk mempertahankan suku bunga dan rencana menaikkan 50 basis poin lagi merupakan kebijakan yang mendukung harga emas.

The Fed harus membawa pesan hawkish demi kredibilitas menjaga inflasi dan sinyal ekonomi tidak terancam resesi walaupun ini menjadi jeda kenaikan pertama dalam 15 bulan,” kata Wahyu, Kamis (15/6/2023). Dia mengatakan langkah tersebut diperlukan agar pasar tidak mengira penahanan sebagai sinyal ancaman ekonomi.

Emas kini diperdagangkan di rentang US$1.930—US$1.985 per troy ounce. Jika pelemahan berlanjut ke US$1.930, Wahyu memperkirakan emas akan berada di kisaran US$1.920—US$1.895 per troy ounce.

Harga akan menantikan perkembangan data hingga pertemuan The Fed selanjutnya. Namun saya melihat peluang emas berada di atas US$2.000 per troy ounce akhir tahun tetap besar,” kata dia. Analis Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memperkirakan perkembangan kebijakan The Fed terbaru bakal mengantarkan harga emas ke zona koreksi di kisaran US$1.850—US$1.860 per troy ounce. 

Meski demikian, peluang kenaikan jangka panjang tetap terbuka karena permintaan bank sentral. “Permintaan bank sentral diperkirakan masih akan terus tinggi, hal ini bisa mendukung harga emas. Dan inflasi di AS diperkirakan masih akan terus turun, tetapi tidak pada kecepatan yang diharapkan the Fed,” kata Lukman.

Dia melanjutkan bahwa harga energi yang cenderung turun akan membawa inflasi utama makin rendah, tetapi sektor tenaga kerja AS masih sangat ketat. Kondisi itu dikhawatirkan akan menahan penurunan inflasi secara keseluruhan - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

Harga emas terpantau melemah setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di rentang 5—5,25 persen pada pertemuan 13—14 Juni 2023. Namun harga logam mulia diperkirakan akan kembali menguat di tengah sentimen kenaikan suku bunga yang berlanjut hingga akhir tahun. Bank Sentral Amerika Serikat telah memberi sinyal akan kembali menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2023 karena tingkat inflasi yang masih berada di atas target. Inflasi AS pada Mei 2023 memang melandai menjadi 4,0 persen dibandingkan dengan 4,9 persen pada bulan sebelumnya, tetapi masih berada di atas target akhir tahun sebesar 2 persen. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot hingga pukul 11.14 WIB turun 0,44 persen ke level US$1.934 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2023 terkoreksi 1,18 persen US$1.945,60 per troy ounce. Analis Komoditas dan Founder Traderindo Wahyu Laksono menilai langkah The Fed untuk mempertahankan suku bunga dan rencana menaikkan 50 basis poin lagi merupakan kebijakan yang mendukung harga emas.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Arah Harga Emas Usai Sinyal The Fed Naikkan Suku Bunga 2 Kali Lagi", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230615/235/1665769/arah-harga-emas-usai-sinyal-the-fed-naikkan-suku-bunga-2-kali-lagi.
Author: Iim Fathimah Timorria
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas terpantau melemah setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di rentang 5—5,25 persen pada pertemuan 13—14 Juni 2023. Namun harga logam mulia diperkirakan akan kembali menguat di tengah sentimen kenaikan suku bunga yang berlanjut hingga akhir tahun. Bank Sentral Amerika Serikat telah memberi sinyal akan kembali menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2023 karena tingkat inflasi yang masih berada di atas target. Inflasi AS pada Mei 2023 memang melandai menjadi 4,0 persen dibandingkan dengan 4,9 persen pada bulan sebelumnya, tetapi masih berada di atas target akhir tahun sebesar 2 persen. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot hingga pukul 11.14 WIB turun 0,44 persen ke level US$1.934 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2023 terkoreksi 1,18 persen US$1.945,60 per troy ounce. Analis Komoditas dan Founder Traderindo Wahyu Laksono menilai langkah The Fed untuk mempertahankan suku bunga dan rencana menaikkan 50 basis poin lagi merupakan kebijakan yang mendukung harga emas.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Arah Harga Emas Usai Sinyal The Fed Naikkan Suku Bunga 2 Kali Lagi", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230615/235/1665769/arah-harga-emas-usai-sinyal-the-fed-naikkan-suku-bunga-2-kali-lagi.
Author: Iim Fathimah Timorria
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Rabu, 14 Juni 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Stabil Sebelum Akhir Rapat Fed, Tembaga Naik Gegara Suku Bunga China Dipotong

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak stabil pada hari Rabu setelah tiga hari alami kerugian dan investor masih menunggu isyarat lanjutan dari kesimpulan rapat Federal Reserve nanti, sementara harga tembaga diuntungkan dari penurunan suku bunga di China.

Turunnya data inflasi memicu reli di sebagian besar pasar yang digerakkan oleh sentimen risiko pada hari Selasa, dengan alasan bahwa penurunan inflasi memberikan lebih banyak dorongan untuk mengurangi sikap hawkish the Fed.

Minat risiko di pasar global juga meningkat usai China memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam 10 bulan terakhir, karena pemerintah berusaha untuk menopang pemulihan ekonomi yang melambat.

Namun, peningkatan minat risiko mengurangi daya tarik safe haven seperti emas dan dolar, dan membuat perdagangan logam mulia ini berada dalam range perdagangan yang terbatas - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 13 Juni 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik Saat Semakin Dekatnya Data Inflasi & Rapat Bank Sentral

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik tipis pada hari Selasa, tetapi terjebak dalam range perdagangan yang terbatas karena trader menunggu data inflasi utama AS, serta sejumlah rapat bank sentral utama minggu ini.

Logam mulia telah berjuang untuk keluar dari range perdagangan selama tiga minggu terakhir, di tengah isyarat yang beragam dari pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan moneter AS.

Fokus saat ini tertuju data inflasi AS yang akan dirilis hari ini, yang diperkirakan akan menjadi faktor utama dalam keputusan suku bunga Federal Reserve pekan ini, dan dapat memberikan beberapa isyarat bagi emas untuk keluar dari range perdagangannya.

Emas spot naik sedikit ke $1.9657,88/oz, sementara emas berjangka naik 0.1% di $1.971,75/oz pukul 07.59 WIB. Kedua instrumen ini telah diperdagangkan antara $1.930 dan $2.000 selama tiga minggu terakhir.

The Fed dan bank-bank sentral utama dalam fokus

Pasar tengah menunggu kesimpulan dari rapat dua hari Fed Rabu setempat atau Kamis dini hari WIB, dengan mayoritas peserta condong ke arah jeda dalam siklus kenaikan suku bunga bank sentral.

Namun, mengingat inflasi masih berada di atas target tahunan Fed sebesar 2%, dan pasar tenaga kerja AS tetap kuat, para investor tetap waspada terhadap kejutan hawkish.

Keputusan suku bunga dari European Central Bank dan Bank of Japan juga akan diumumkan minggu ini, dengan yang terakhir akan menaikkannya dan BOJ juga diperkirakan akan mempertahankan kebijakan sangat longgar.

Kenaikan suku bunga biasanya menjadi pertanda buruk bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, saat logam mulia ini menghadapi tekanan baru karena kondisi moneter global yang mengetat.

Namun, logam mulia dapat mengalami penguatan baru jika Fed memberi sinyal jeda, pasalnya kekuatan dolar AS telah menjadi beban utama bagi emas dalam beberapa pekan terakhir.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang juga akan memburuk di seluruh dunia tahun ini, emas mungkin akan mengalami peningkatan permintaan safe haven pada paruh kedua tahun 2023.

Logam mulia lainnya juga naik tipis pada hari Selasa, tetapi terjebak dalam range perdagangan yang terbatas. Platinum naik 0,2%, sementara perak bertambah 0,4% - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 12 Juni 2023

PT Rifan - Emas Bergerak Turun Jelang Data Inflasi Dan Rapat Fed

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun sedikit hari Senin, bergerak dalam range perdagangan yang ketat selama tiga minggu terakhir saat pasar menjadi berhati-hati menjelang rilis data inflasi konsumen AS dan rapat Federal Reserve.

Logam mulia mendapat dorongan minggu lalu dari beberapa data tenaga kerja yang lemah meningkatkan ekspektasi bahwa Fed akan melewatkan kenaikan suku bunga pada akhir rapat dua hari Rabu setempat.

Data inflasi, yang akan dirilis pada hari Selasa, juga diperkirakan akan menjadi faktor dalam keputusan the Fed, mengingat tujuan utama bank sentral dalam siklus kenaikan suku bunga ini adalah untuk menurunkan inflasi. Meskipun inflasi jauh di bawah level tertinggi dalam 40 tahun terakhir yang terlihat hingga tahun 2022, inflasi masih berada di atas target tahunan Fed sebesar 2%.

Emas spot turun tipis ke $1.958,94/oz, sementara emas berjangka turun 0.2% di $1.973,30/oz pukul 07.44 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 09 Juni 2023

Rifan Financindo Berjangka - Citi Commerzbank Tetap Bullish Untuk Emas Jangka Menengah Hingga Panjang

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Jeda kenaikan suku bunga Federal Reserve minggu depan bisa menjadi salah satu alasan tetap bullish untuk emas kendati logam kuning ini masih menurun saat ini, analis di Citigroup dan Commerzbank menyampaikan hari Kamis.

Emas diperkirakan akan mencapai rata-rata $1.965/oz dalam waktu dekat, analis Citigroup mengatakan mereka berubah menjadi netral untuk logam kuning dari target sebelumnya di $1.915-$2.100. Meski begitu, "legs bullish baru" dapat muncul dalam jangka menengah, tambah analis.

Commerzbank mengatakan asumsinya adalah bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut setelah jeda, untuk menghindari pengetatan kondisi kredit yang berlebihan. "Jika para ahli kami benar, harga emas akan naik dalam beberapa bulan mendatang," jelas Commerzbank yang mempertahankan perkiraan $2.000 dan $2.050 untuk kuartal ketiga dan keempat, masing-masing.

Emas berjangka di Comex New York berakhir di $1.980,00/oz, naik 1,07% pada perdagangan Kamis kemarin. Untuk minggu ini, harga emas naik 0,53%.

Harga emas spot, yang mencerminkan perdagangan fisik emas dan lebih banyak diikuti daripada emas berjangka oleh beberapa trader, berada di $1.965,43, ditutup naik 1,07% pada Kamis. Untuk minggu ini, emas spot naik hampir 1%, menambah penutupan yang hampir flat pada minggu lalu.

Ekspektasi jeda suku bunga The Fed telah meningkat meskipun klaim pengangguran mingguan meningkat di antara orang Amerika.

Menurut Alat Pemantau Suku Bunga Fed Investing.com, ada 73,7% peluang bahwa bank sentral akan mundur dari kenaikan suku bunga saat para pengambil kebijakannya bertemu pada 14 Juni.

Untuk memerangi inflasi, the Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 500 basis poin, atau 5%, selama 16 bulan terakhir, sehingga mencapai puncaknya sebesar 525 basis poin, atau 5,25%.

Ed Moya, analis di platform perdagangan online ONDA, mengatakan penurunan emas dalam beberapa minggu terakhir disebabkan oleh kurangnya keyakinan terhadap perekonomian yang tidak membantu keseimbangan pasar.

Trader emas kini memperhatikan data inflasi berikutnya yang akan dirilis hari Selasa dari laporan Indeks Harga Konsumen AS untuk bulan Mei, kata Moya.

IHK mencapai level tertinggi 40 tahun pada Juni 2022, meningkat dengan tingkat tahunan sebesar 9,1%. Sejak itu, pertumbuhannya melambat, hanya tumbuh 4,9% per tahun pada bulan April, alami ekspansi paling lambat sejak Oktober 2021. Sementara itu, indikator harga favorit Fed, Pengeluaran Konsumsi Pribadi, atau PCE, indeks tumbuh 4,4% pada bulan April. Namun, baik IHK dan PCE masih tumbuh dua kali lipat lebih dari target inflasi Fed sebesar 2% per tahun.

Secara teknikal, emas dapat mencapai level tertinggi di $1.990 dan seterusnya bahkan jika emas kembali menuju level pertengahan $1.900, kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi di SKCharting.com - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 08 Juni 2023

Rifan Financindo - Emas Bergerak Tipis Jelang Pertemuan FED, Tembaga Terkendala Impor China

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melayang sedikit di atas posisi terendah dua bulan pada hari Kamis, menempel pada pola bertahan yang terlihat dalam beberapa pekan terakhir karena pasar menunggu pertemuan Federal Reserve yang akan datang.

Harga tembaga turun tipis karena sinyal ekonomi yang lemah dari China terus mengalir, meningkatkan kekhawatiran atas permintaan yang berkelanjutan di importir terbesar logam merah tersebut.

Emas dalam pola bertahan karena pertemuan Fed semakin dekat

Logam mulia ini telah berada dalam kisaran perdagangan yang ketat selama hampir tiga minggu, berada di bawah tekanan dari kebangkitan dollar dan treasury yields karena pasar berspekulasi mengenai sikap the Fed terhadap kenaikan suku bunga.

Gold futures berfluktuasi antara $1.940 hingga $2.000 per ons, sementara spot gold bertahan di antara $1.930 hingga $1.980 per ons sejak pertengahan Mei.

Kenaikan suku bunga yang mengejutkan di Australia dan Kanada mendorong beberapa ekspektasi bahwa the Fed juga akan mengikutinya, mengingat inflasi dan pasar tenaga kerja AS berjalan jauh di atas target bank sentral.

Namun, pertumbuhan ekonomi AS juga telah mendingin secara substansial dalam beberapa bulan terakhir, yang memberikan ruang gerak terbatas bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, karena kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang. Namun, bahkan jika Fed mengumumkan jeda minggu depan, suku bunga AS diperkirakan akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, membuat pasar logam berada di bawah tekanan.

Emas spot naik 0,3% menjadi $1.944,06 per ons, sementara emas berjangka stabil di $1.959,65 per ons pada pukul 20:06 WIB (00:06 GMT).

Namun, para analis melihat logam mulia diuntungkan oleh permintaan safe haven, jika terjadi resesi AS di akhir tahun ini. Namun untuk sementara, penguatan dolar diperkirakan akan membatasi kenaikan besar emas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com