Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 31 Oktober 2017

RIFANFINANCINDO BANDUNG | Angka Karbon Dioksida Tunjukkan Nasib Bumi yang Makin Mengkhawatirkan


RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Pernahkah Anda bertanya, mengapa beberapa waktu belakangan suhu udara menjadi semakin panas?

Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah naiknya konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi.

Laporan PBB pada Senin (30/10/2017) menegaskan hal yang sama. Laporan tersebut menjelaskan bahwa konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer telah mencapai titik tertinggi baru.

"Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer melonjak pada kecepatan yang memecahkan rekor pada 2016," kata Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dikutip dari AFP, Senin (30/10/2017).


"Konsentrasi global rata-rata CO2 mencapai 403,3 bagian per juta pada 2016, naik dari 400.00 pada 2015 karena kombinasi aktivitas manusia dan peristiwa El Nino yang kuat," sambungnya.

The Greenhouse Gas Bulletin, laporan tahunan agen cuaca PBB, melacak bahwa benua  dengan jumlah gas berbahaya terbanyak di atmosfer sejak era revolusi industri atau tahun sekitar 1750.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa terakhir kali bumi mengalami tingkat konsentrasi CO2 yang sama sekitar 3-5 juta tahun yang lalu, permukaan laut mencapai 20 meter lebih tinggi dari sekarang.

"Tanpa pengurangan CO2 yang cepat dan emisi gas rumah kaca lainnya, kita akan menghadapi kenaikan suhu yang berbahaya pada akhir abad ini, jauh di atas target yang ditetapkan oleh kesepakatan perubahan iklim di Paris," kata Kepala WMO Petteri Taalas.

Kesepakatan perubahan iklim di Paris adalah sebuah konferensi yang bertujuan mengawal reduksi emisi karbon dioksida.

Sayangnya, data yang ada menyebutkan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer saat ini telah melebihi prediksi pada saat konferensi tersebut.

"Angka-angka itu tidak berbohong. Kita masih menghasilkan (CO2) terlalu banyak dan ini perlu dibalik," kata Erik Solheim, kepala lingkungan PBB saat bereaksi terhadap laporan tersebut.

sumber : sains.kompas.com

Baca Juga :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar