Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 16 Oktober 2017

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG | Harga Minyak Bisa Ambruk ke US$ 10/Barel


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Seorang analis memprediksi harga minyak dunia bisa ambruk ke US$ 10/barel dalam 6 hingga 8 tahun ke depan. Ini bisa terjadi seiring berkembangnya energi alternatif yang lebih menarik bagi investor.

Analis yang memprediksi ini adalah Chris Watling, selaku CEO dari Longview Economics, seperti dilansir dari CNBC, Senin (16/10/2017).

Melihat kondisi harga minyak di 2018, Watling mengatakan faktor kunci kenaikan harga minyak di pasar adalah pelepasan saham perdana, atau Initial Public Offering (IPO) dari Saudi Aramco. Perusahaan minyak milik Arab Saudi ini akan menjual saham perdana ke publik pada semester II-2018.

"Saya pikir mereka (Saudi Aramco) harus cepat-cepat melakukan IPO sebelum harga minyak ke US$ 10," kata Watling.

Dia menjelaskan, perkembangan kendaraan berbahan listrik yang dilakukan berbagai negara di dunia menjadi faktor kejatuhan harga minyak. Karena 70% dari penggunaan minyak di dunia adalah untuk transportasi.

"Apakah kita lupa? Maksud saya, 120 tahun yang lalu, dunia tidak hidup dengan minyak. Minyak tidak selalu menjadi penentu ekonomi global. Poin pentingnya, energi alternatif saat ini berkembang cepat dan membuat perubahan," imbuhnya.

Sementara di sisi lain, International Energy Agency (IEA), mengatakan pasar minyak dunia di 2018 akan membaik dan ada harapan harga naik kembali. Negara-negara eksportir minyak dunia yang tergabung dalam OPEC juga yakin akan ada kestabilan harga ke depan.

Harga minyak dunia jatuh dari tingkat tertingginya di US$ 120/barel pada Juni 2014 karena melemahnya permintaan, menguatnya dolar Amerika Serikat (AS), dan booming dari shale gas di AS. Kondisi ini membuat anggota OPEC melakukan pemangkasan produksi, dan mengajak produsen di luar OPEC seperti Rusia.

Catatan terakhir akhir pekan lalu, harga minyak jenis Brent dijual sekitar US$ 57,39/barel atau naik 2%. Sementara minyak produksi AS dijual sekitar US$ 51,5/barel atau naik 1,8%.
sumber : finance.detik.com

Baca Juga :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar