Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 15 Agustus 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Beralih ke Aset Berisiko, Emas Tertekan

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen risk-on di pasar global. Para investor semakin optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global, sehingga mereka cenderung beralih dari aset safe haven seperti emas ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, meskipun menghadapi tantangan inflasi dan suku bunga tinggi. Hal ini mengurangi kekhawatiran terhadap resesi global dan mendorong investor untuk mengambil lebih banyak risiko.

Pelemahan emas juga diperparah oleh penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Dolar AS (DXY) mendapatkan dukungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama. Suku bunga yang lebih tinggi membuat biaya kepemilikan emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan bunga. Selain itu, penguatan dolar AS juga membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun harga emas saat ini sedang tertekan, ada beberapa faktor yang dapat membatasi penurunan lebih lanjut. Salah satunya adalah ketidakpastian geopolitik yang masih membayangi beberapa kawasan dunia. Konflik yang berlanjut di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah dapat sewaktu-waktu memicu lonjakan permintaan emas sebagai aset safe haven. Selain itu, potensi perlambatan ekonomi di Tiongkok, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, juga dapat menjadi pemicu kekhawatiran dan mendorong investor untuk kembali melirik emas. Para analis pasar memperkirakan bahwa harga emas akan bergerak dalam rentang yang sempit, menunggu katalis baru yang dapat mengubah arah pergerakannya.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi dari AS yang sangat dinanti-nanti. Jika data inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan, hal itu dapat mengurangi tekanan pada The Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Kebijakan The Fed yang kurang hawkish dapat memberikan dorongan positif bagi harga emas. Namun, jika inflasi tetap tinggi, The Fed kemungkinan akan tetap hawkish, dan harga emas berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Investor juga akan terus memantau perkembangan geopolitik global, karena setiap eskalasi dapat dengan cepat mengubah sentimen pasar dan mendorong harga emas kembali naik - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 13 Agustus 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas Berjangka Menguat Berkat Keputusan Bank of Japan yang Dovish

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka menunjukkan penguatan signifikan hari ini, didukung oleh keputusan Bank of Japan (BOJ) untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar. Sikap dovish BOJ ini kontras dengan bank sentral besar lainnya yang cenderung lebih ketat, membuat yen melemah tajam dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven dan lindung nilai. Keputusan BOJ ini memperkuat narasi bahwa beberapa ekonomi utama masih memerlukan dukungan moneter untuk mendorong pertumbuhan, yang pada gilirannya mendukung aset seperti emas.

Melemahnya yen Jepang juga berkontribusi pada sentimen positif terhadap emas secara global. Meskipun emas dihargai dalam dolar AS, pergerakan mata uang utama lainnya dapat memengaruhi aliran modal. Ketika yen melemah, investor di Jepang dan Asia lainnya mungkin mencari diversifikasi ke aset yang lebih stabil seperti emas. Selain itu, kebijakan moneter yang sangat longgar di Jepang juga berkontribusi pada likuiditas global yang melimpah, yang secara historis menjadi faktor pendukung bagi harga emas.

Perkembangan di pasar obligasi global juga mencerminkan dampak dari keputusan BOJ. Meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Eropa menunjukkan fluktuasi, imbal hasil obligasi Jepang tetap rendah, yang mengurangi biaya peluang untuk memegang emas. Kombinasi dari kebijakan BOJ yang dovish, pelemahan yen, dan lingkungan suku bunga yang mendukung menciptakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi harga emas di pasar berjangka, memicu minat beli dari para investor yang mencari keuntungan.

Dalam jangka pendek, perhatian pasar akan tetap tertuju pada kebijakan bank sentral. Jika bank sentral lain juga mulai menunjukkan tanda-tanda sikap dovish, emas dapat mempertahankan momentum kenaikannya. Namun, jika ada pembalikan mendadak dalam sentimen kebijakan moneter, emas mungkin akan menghadapi tekanan jual. Investor disarankan untuk memantau tidak hanya Federal Reserve, tetapi juga bank sentral utama lainnya, untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai arah harga emas - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 12 Agustus 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG- Indeks Kepercayaan Konsumen Menurun, Emas Berjangka Mengkilap

 

HARGA EMAS HARI INI - Indeks kepercayaan konsumen yang menunjukkan penurunan pada rilis data terbaru telah menjadi katalis bagi kenaikan harga emas berjangka hari ini. Penurunan kepercayaan konsumen mengindikasikan kekhawatiran publik terhadap prospek ekonomi, termasuk inflasi yang tinggi dan stabilitas pekerjaan. Ketika konsumen merasa tidak yakin tentang masa depan ekonomi, mereka cenderung mengurangi pengeluaran dan meningkatkan tabungan, yang pada gilirannya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sentimen ini mendorong investor untuk mencari perlindungan di aset safe-haven seperti emas.

Emas memiliki peran penting sebagai aset lindung nilai terhadap sentimen pesimis di pasar. Ketika ada kekhawatiran tentang resesi atau perlambatan ekonomi, investor sering kali beralih ke emas untuk melindungi kekayaan mereka. Penurunan kepercayaan konsumen sering kali menjadi salah satu indikator awal dari potensi perlambatan ekonomi, sehingga pasar emas merespons dengan cepat. Hal ini menunjukkan bahwa emas tidak hanya bereaksi terhadap data makroekonomi keras, tetapi juga terhadap indikator sentimen pasar.

Selain itu, tekanan inflasi yang terus-menerus dan kenaikan harga barang pokok juga berkontribusi pada penurunan kepercayaan konsumen. Masyarakat merasa daya beli mereka terkikis, dan kekhawatiran ini tercermin dalam data survei. Dalam kondisi seperti ini, emas dipandang sebagai aset yang dapat mempertahankan nilainya di tengah inflasi. Ini adalah faktor penting yang mendukung permintaan emas di pasar global.

PT Rifan Financindo Berjangka melihat bahwa sentimen konsumen adalah indikator penting yang harus diperhatikan oleh investor. Penurunan kepercayaan yang berkelanjutan dapat memberikan dukungan jangka panjang bagi harga emas. Namun, jika kepercayaan konsumen tiba-tiba membaik akibat data ekonomi positif, permintaan emas sebagai safe-haven bisa saja berkurang. Oleh karena itu, investor disarankan untuk menggabungkan analisis sentimen pasar dengan data ekonomi lainnya untuk membuat keputusan investasi yang tepat - RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 11 Agustus 2025

PT RIFAN BANDUNG - Analisis Teknis Menunjukkan Konsolidasi Emas Sebelum Pergerakan Besar

 

PT RIFAN

HARGA EMAS HARI INI - Meskipun harga emas berjangka mencatat kenaikan, analisis teknis hari ini menunjukkan bahwa pergerakan harga berada dalam fase konsolidasi. Pasar terlihat bergerak di antara level support dan resistance yang ketat, menciptakan peluang bagi para trader yang fokus pada strategi range-bound. Para analis mencatat bahwa level resistensi terdekat berada di sekitar US3.450 per troyounce,sementara level support yang kuat terletak dikisaran US 3.380 per troy ounce.

Indikator teknis seperti Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) memberikan sinyal beragam. Ini mencerminkan ketidakpastian di antara para pelaku pasar tentang arah pergerakan harga selanjutnya. Sebagian trader mengambil posisi beli saat harga mendekati support dan mengambil keuntungan saat harga menyentuh resistance.

Periode konsolidasi ini juga dipengaruhi oleh volume perdagangan yang menurun dibandingkan minggu lalu, menunjukkan bahwa banyak investor mengambil sikap wait-and-see menjelang rilis data ekonomi penting. Kurangnya sentimen yang jelas di pasar membuat harga sulit untuk menembus batas-batas teknis yang ada.

Namun, beberapa ahli juga memperingatkan bahwa periode konsolidasi ini bisa menjadi "ketenangan sebelum badai." Penembusan harga di atas atau di bawah rentang ini dapat memicu pergerakan harga yang lebih besar. Oleh karena itu, para trader disarankan untuk tetap memantau level-level kunci ini dengan saksama - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 08 Agustus 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - The Fed Dovish, Peluang Emas Berjangka Melambung Tinggi

 

HARGA EMAS HARI INI - Spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mengambil sikap yang lebih dovish memicu lonjakan signifikan pada harga emas berjangka hari ini. Pasar mencerna rilis data ekonomi yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan The Fed akan menahan atau bahkan memangkas suku bunga di masa depan. Perubahan ekspektasi ini membuat daya tarik emas sebagai aset non-imbal hasil semakin kuat, mendorong para investor untuk beralih dari aset berisiko.

Sentimen bullish terhadap emas diperkuat oleh melemahnya dolar AS. Indeks dolar turun setelah data ekonomi yang mengecewakan, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih terjangkau bagi pembeli dari negara lain. Hubungan inversi antara dolar AS dan harga emas ini merupakan dinamika pasar yang fundamental, dan dalam kondisi saat ini, keduanya bekerja seiringan untuk mendorong harga emas lebih tinggi.

Analisis teknikal juga menunjukkan sinyal positif untuk emas berjangka. Grafik harga menunjukkan bahwa emas berhasil menembus level resistensi kunci, yang menandakan momentum kenaikan yang kuat. Banyak pedagang teknikal yang melihat ini sebagai konfirmasi untuk posisi beli, memicu gelombang baru pembelian yang further mendorong harga ke atas. Target harga berikutnya yang diproyeksikan oleh para analis berada di level yang belum pernah tercapai sebelumnya.

Namun demikian, para investor tetap harus berhati-hati. Meskipun sentimen saat ini mendukung emas, potensi pembalikan tren selalu ada. Jika data ekonomi berikutnya ternyata lebih kuat dari yang diperkirakan, atau jika The Fed memberikan pernyataan yang lebih hawkish, harga emas dapat dengan cepat terkoreksi. Manajemen risiko yang baik dan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor pendorong pasar sangat penting untuk navigasi yang sukses - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 07 Agustus 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pergerakan Harga Emas Berjangka Cenderung Stabil, Menunggu Data Inflasi AS

 

HARGA EMAS HARI INI - Pergerakan harga emas berjangka terpantau relatif stabil dalam sesi perdagangan hari ini, dengan volatilitas yang lebih rendah dibandingkan sesi sebelumnya. Para investor tampak menahan diri dan menunggu rilis data inflasi penting dari Amerika Serikat, yang dijadwalkan pada akhir minggu ini. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) ini sangat dinanti karena dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve. Jika inflasi menunjukkan tanda-tanda mereda, kemungkinan The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya di masa depan.

Namun, di tengah ketenangan pasar ini, beberapa faktor pendorong lainnya tetap relevan. Kondisi ekonomi di Tiongkok, sebagai salah satu konsumen emas terbesar, terus menjadi sorotan. Pemulihan ekonomi yang berjalan lambat di negara tersebut dapat memengaruhi permintaan fisik emas, meskipun permintaan investasi tetap tinggi. Selain itu, spekulasi mengenai potensi resesi global juga menjadi pertimbangan, yang secara historis cenderung mendukung harga emas.

Sisi penawaran emas juga menunjukkan dinamika menarik. Produksi tambang emas global dilaporkan mengalami stagnasi, sementara biaya penambangan terus meningkat. Situasi ini, meskipun belum memberikan dampak langsung yang signifikan, dapat menjadi faktor pendukung harga emas jangka panjang. Pasokan yang terbatas berpotensi menyeimbangkan permintaan yang terus meningkat, menjaga harga tetap di level yang tinggi.

Pentingnya pendekatan hati-hati. Investor disarankan untuk tidak membuat keputusan tergesa-gesa sebelum data inflasi AS dirilis. Volatilitas pasca-rilis data tersebut dapat menciptakan peluang, tetapi juga risiko. Memantau dengan seksama indikator teknis dan fundamental akan menjadi kunci - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 06 Agustus 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Analis JPMorgan dan Citi Optimis, Harga Emas Diprediksi Sentuh Rekor Tertinggi

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka saat ini tengah menikmati momentum kenaikan yang kuat, dengan dukungan dari pandangan bullish (optimis) dari para analis di lembaga keuangan terkemuka dunia. Analis dari JPMorgan dan Citigroup secara independen telah merevisi proyeksi harga emas mereka ke atas, dengan beberapa bahkan memprediksi bahwa harga emas dapat mencapai rekor tertinggi baru di atas $3.600 per ons dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Pandangan optimis ini didasarkan pada kombinasi faktor makroekonomi, termasuk potensi resesi di AS, perang dagang global, dan pembelian emas yang masif oleh bank sentral. Kondisi ketidakpastian ini membuat investor mencari perlindungan di aset-aset yang dinilai aman, dan emas menjadi pilihan utama.

Proyeksi JPMorgan, misalnya, menyoroti peran bank sentral sebagai pembeli emas terbesar di dunia. Bank sentral dari berbagai negara terus mengakumulasi emas sebagai diversifikasi cadangan devisa dan sebagai pelindung terhadap ketidakpastian ekonomi. Permintaan dari sektor publik yang solid ini memberikan dasar yang kuat bagi kenaikan harga. Sementara itu, Citigroup, dalam revisi terbarunya, memperkirakan kenaikan harga emas dipicu oleh kekhawatiran resesi di AS dan dampak dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakstabilan ekonomi global dan politik AS menjadi katalisator utama bagi pergerakan harga emas di pasar berjangka.

Kenaikan harga emas juga didukung oleh data teknis yang menunjukkan sentimen positif dari para trader. Indikator teknikal seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI) banyak yang menunjukkan sinyal beli, mengindikasikan bahwa tren kenaikan saat ini memiliki momentum yang kuat. Dengan level resistensi teknikal yang terus diuji dan ditembus, banyak analis memperkirakan bahwa pergerakan harga emas ke depan akan didorong oleh sentimen bullish yang dominan. Para trader pun mulai mengambil posisi beli (long) dalam jumlah besar, yang semakin memperkuat reli harga.

Meskipun prospeknya cerah, para investor tetap harus waspada terhadap potensi risiko. Kenaikan harga emas bisa terhambat jika The Fed mengambil sikap yang lebih hawkish (ketat) dari yang diperkirakan pasar, atau jika data ekonomi AS menunjukkan pemulihan yang kuat secara tiba-tiba. Namun, dengan kondisi ekonomi dan politik global saat ini, banyak analis meyakini bahwa sentimen positif terhadap emas akan terus mendominasi. Kenaikan harga ini pun tidak hanya berdampak pada pasar berjangka, melainkan juga pada harga emas fisik, seperti emas Antam di Indonesia, yang juga ikut melonjak - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Selasa, 05 Agustus 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas Kembali Menjadi Aset Safe Haven di Tengah Gejolak Geopolitik

 

HARGA EMAS HARI INI - Dalam situasi ketidakpastian politik dan ekonomi global, emas kembali membuktikan perannya sebagai aset "safe haven" atau tempat berlindung yang aman. Ketika ketegangan geopolitik meningkat, seperti konflik regional atau sengketa perdagangan, investor cenderung meninggalkan aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan beralih ke emas. Logam mulia ini dianggap sebagai penyimpan nilai yang stabil, yang dapat melindungi kekayaan dari fluktuasi pasar yang ekstrem.

Ketakutan akan eskalasi konflik sering kali mendorong lonjakan permintaan emas berjangka. Investor tidak hanya mencari perlindungan dari penurunan nilai aset lain, tetapi juga mengantisipasi kemungkinan dampak ekonomi yang lebih luas. Dalam banyak kasus, ketegangan politik dapat mengganggu rantai pasokan global, memicu inflasi, dan bahkan melemahkan mata uang nasional. Dalam skenario ini, emas menawarkan perlindungan dari risiko-risiko tersebut, menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin menjaga portofolio mereka tetap aman.

Selain itu, bank sentral di berbagai negara juga sering meningkatkan cadangan emas mereka di tengah ketidakpastian global. Diversifikasi ini tidak hanya untuk melindungi nilai cadangan devisa, tetapi juga sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing tertentu. Peningkatan pembelian emas oleh bank sentral menjadi sinyal kuat bagi pasar bahwa permintaan terhadap logam mulia ini masih sangat tinggi, yang pada gilirannya akan mendukung kenaikan harga.

Secara historis, emas telah terbukti sebagai aset yang tangguh dalam menghadapi berbagai krisis. Mulai dari krisis keuangan, perang, hingga pandemi, emas selalu menjadi pilihan bagi investor yang mencari stabilitas. Oleh karena itu, lonjakan harga emas yang terjadi saat ini merupakan refleksi langsung dari kekhawatiran global yang meningkat. Bagi investor emas berjangka, dinamika geopolitik menjadi salah satu faktor kunci yang tidak boleh dilewatkan. RIFAN FINANCINDO BANDUNG

Sumber : newsmaker.id


Senin, 04 Agustus 2025

PT RIFAN BANDUNG - Federal Reserve Berpotensi Tahan Kenaikan Suku Bunga, Emas Berjangka Naik Tajam

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami kenaikan signifikan hari ini setelah rilis notulen pertemuan Federal Reserve (Fed) terbaru. Notulen tersebut mengindikasikan bahwa beberapa anggota Fed menyuarakan kehati-hatian dalam melanjutkan kenaikan suku bunga secara agresif. Hal ini memicu spekulasi bahwa Fed mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih moderat, yang secara langsung melemahkan dolar AS dan membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih menarik bagi investor internasional. Sentimen pasar bergeser dari kekhawatiran akan pengetatan moneter yang ketat menjadi harapan akan kebijakan yang lebih dovish.

Analisis mendalam terhadap notulen tersebut mengungkapkan bahwa kekhawatiran tentang potensi dampak dari kenaikan suku bunga yang terlalu cepat terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi faktor utama. Para anggota Fed juga mencatat bahwa ada tanda-tanda awal bahwa tekanan inflasi mulai mereda, meskipun masih berada pada level yang tinggi. Pandangan ini bertentangan dengan ekspektasi pasar sebelumnya yang memperkirakan The Fed akan terus menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengendalikan inflasi. Akibatnya, imbal hasil obligasi pemerintah AS turun, semakin menambah daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.

Para pelaku pasar kini memfokuskan perhatian mereka pada pidato para pejabat Fed yang akan datang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter. Setiap komentar yang mengisyaratkan perlambatan dalam laju kenaikan suku bunga kemungkinan akan terus mendukung harga emas. Sebaliknya, jika ada pejabat yang menekankan perlunya tindakan agresif lebih lanjut untuk melawan inflasi, maka harga emas bisa kembali berada di bawah tekanan. Keseimbangan antara data inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi kunci dalam menentukan langkah The Fed selanjutnya.

Melihat ke depan, pasar emas akan terus sensitif terhadap setiap sinyal dari bank sentral AS. Kenaikan harga hari ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap pergeseran ekspektasi kebijakan moneter. Investor akan terus memantau setiap data ekonomi yang dirilis, terutama data inflasi dan pasar tenaga kerja, yang akan menjadi penentu utama bagi keputusan The Fed. Dengan ketidakpastian yang masih tinggi, emas tetap menjadi aset yang menarik bagi mereka yang ingin melindungi nilai portofolio mereka dari risiko kebijakan moneter - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 01 Agustus 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Beralih ke Aset Berisiko, Emas Tertekan

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen risk-on di pasar global. Para investor semakin optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global, sehingga mereka cenderung beralih dari aset safe haven seperti emas ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, meskipun menghadapi tantangan inflasi dan suku bunga tinggi. Hal ini mengurangi kekhawatiran terhadap resesi global dan mendorong investor untuk mengambil lebih banyak risiko.

Pelemahan emas juga diperparah oleh penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Dolar AS (DXY) mendapatkan dukungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama. Suku bunga yang lebih tinggi membuat biaya kepemilikan emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan bunga. Selain itu, penguatan dolar AS juga membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun harga emas saat ini sedang tertekan, ada beberapa faktor yang dapat membatasi penurunan lebih lanjut. Salah satunya adalah ketidakpastian geopolitik yang masih membayangi beberapa kawasan dunia. Konflik yang berlanjut di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah dapat sewaktu-waktu memicu lonjakan permintaan emas sebagai aset safe haven. Selain itu, potensi perlambatan ekonomi di Tiongkok, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, juga dapat menjadi pemicu kekhawatiran dan mendorong investor untuk kembali melirik emas. Para analis pasar memperkirakan bahwa harga emas akan bergerak dalam rentang yang sempit, menunggu katalis baru yang dapat mengubah arah pergerakannya.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi dari AS yang sangat dinanti-nanti. Jika data inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan, hal itu dapat mengurangi tekanan pada The Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Kebijakan The Fed yang kurang hawkish dapat memberikan dorongan positif bagi harga emas. Namun, jika inflasi tetap tinggi, The Fed kemungkinan akan tetap hawkish, dan harga emas berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Investor juga akan terus memantau perkembangan geopolitik global, karena setiap eskalasi dapat dengan cepat mengubah sentimen pasar dan mendorong harga emas kembali naik - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 31 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Prospek Emas Berjangka Mengkilap di Tengah Kekhawatiran Inflasi Global

 

HARGA EMAS HARI INI - Prospek emas berjangka semakin mengkilap seiring dengan meningkatnya kekhawatiran inflasi global dan ketidakpastian ekonomi. Meskipun beberapa bank sentral telah mengambil langkah untuk menekan inflasi melalui kenaikan suku bunga, dampaknya masih belum sepenuhnya terasa di semua sektor ekonomi. Konsumen di seluruh dunia masih menghadapi tekanan harga yang tinggi, terutama pada kebutuhan pokok dan energi, yang mendorong investor untuk mencari aset yang dapat melindungi daya beli mereka. Emas, dengan reputasinya sebagai penyimpan nilai yang stabil, menjadi pilihan utama di tengah lingkungan makroekonomi yang menantang ini.

Sentimen pasar juga didukung oleh data terbaru yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara besar, meningkatkan kekhawatiran akan potensi resesi. Dalam skenario seperti itu, emas cenderung berkinerja baik karena investor mencari keamanan dari aset berisiko. Selain itu, dinamika geopolitik, termasuk konflik yang berkelanjutan dan ketegangan perdagangan, terus memberikan dukungan bagi harga emas, karena setiap eskalasi dapat memicu gelombang risk-off di pasar keuangan global. Permintaan perhiasan dan industri juga tetap stabil, memberikan lapisan dukungan tambahan bagi harga.

Para analis dari berbagai lembaga keuangan terkemuka telah merevisi naik proyeksi harga emas mereka untuk sisa tahun ini dan tahun depan. Mereka menyoroti bahwa kebijakan moneter yang masih akomodatif di beberapa yurisdiksi, ditambah dengan tingkat utang pemerintah yang tinggi, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kenaikan harga emas. Investasi dalam exchange-traded funds (ETFs) yang berbasis emas juga menunjukkan peningkatan, menandakan minat institusional yang kuat terhadap komoditas ini.

Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dapat membatasi kenaikan harga emas, termasuk potensi penguatan dolar AS jika Federal Reserve mempertahankan kebijakan monetr yang ketat lebih lama dari yang diantisipasi. Investor perlu memantau dengan cermat laporan inflasi mendatang dan pernyataan dari pembuat kebijakan moneter untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren. Diversifikasi portofolio dan pemahaman yang mendalam tentang fundamental pasar emas tetap krusial dalam menghadapi volatilitas yang mungkin terjadi. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 30 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Federal Reserve Isyaratkan Pemotongan Suku Bunga, Emas Berjangka Melonjak

 

HARGA EMAS HARI INI - Spekulasi mengenai pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat semakin menguat setelah pernyataan terbaru dari beberapa pejabat tinggi bank sentral mengindikasikan kesiapan untuk bertindak jika kondisi ekonomi memburuk. Pernyataan ini segera memicu kenaikan signifikan pada harga emas berjangka, karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas. Investor kini menanti dengan cemas rilis data ekonomi penting yang dapat menjadi pemicu bagi keputusan The Fed selanjutnya.

Sentimen pasar juga didukung oleh rilis data inflasi yang relatif rendah, memberikan ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya tanpa khawatir memicu tekanan harga yang berlebihan. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kenaikan harga emas, mengingat sejarahnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi, meskipun dalam konteks saat ini justru spekulasi disinflasi atau deflasi yang menjadi pendorong utama. Ketidakpastian mengenai prospek pertumbuhan ekonomi global juga mendorong investor untuk mencari keamanan dalam bentuk logam mulia.

Para analis memperkirakan bahwa jika The Fed benar-benar memotong suku bunga dalam waktu dekat, emas berjangka dapat mencapai level harga yang belum pernah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, risiko tetap ada, terutama jika data ekonomi tiba-tiba menunjukkan pemulihan yang kuat atau jika bank sentral lain mengambil sikap yang lebih hawkish. Volatilitas pasar obligasi juga perlu diperhatikan, karena pergerakan imbal hasil obligasi dapat mempengaruhi daya tarik relatif emas.

PT Rifan Financindo Bandung memprediksi bahwa minat terhadap emas berjangka akan tetap tinggi selama prospek pemotongan suku bunga masih menjadi fokus utama. Perusahaan ini menyarankan klien untuk memperhatikan sinyal dari bank sentral dan indikator makroekonomi untuk mengidentifikasi peluang trading yang optimal. Edukasi pasar dan analisis mendalam menjadi kunci untuk menavigasi pasar emas berjangka yang dinamis ini - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Selasa, 29 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Sentimen Pasar Emas Berjangka Menguat di Tengah Kekhawatiran Inflasi Global yang Membandel

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka menunjukkan sentimen yang menguat, didorong oleh kekhawatiran yang terus-menerus terhadap inflasi global yang membandel. Data inflasi terbaru dari berbagai negara, termasuk di Zona Euro dan Inggris, menunjukkan angka yang masih jauh di atas target bank sentral, memicu spekulasi bahwa kebijakan moneter ketat mungkin akan berlanjut lebih lama dari perkiraan semula. Kondisi ini membuat emas, yang secara historis dianggap sebagai penyimpan nilai yang stabil, semakin menarik bagi investor yang mencari perlindungan dari erosi daya beli mata uang. Ekspektasi kenaikan harga komoditas energi dan pangan juga turut memicu kenaikan ekspektasi inflasi, mendukung tren positif pada harga emas.

Analis pasar mencatat bahwa ada peningkatan minat beli dari investor institusional, yang mengalihkan sebagian portofolio mereka ke aset-aset safe-haven seperti emas. Selain itu, permintaan fisik emas dari negara-negara konsumen utama seperti India dan Tiongkok juga menunjukkan peningkatan, terutama menjelang musim festival. Hal ini memberikan dukungan kuat terhadap harga emas di pasar global. Laporan mingguan dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) menunjukkan posisi net long pada emas berjangka oleh manajer uang telah meningkat, mengindikasikan optimisme terhadap prospek harga emas dalam jangka pendek.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat membatasi kenaikan harga emas. Kebijakan bank sentral yang agresif dalam menaikkan suku bunga dapat meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak menawarkan imbal hasil. Selain itu, jika data inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan yang signifikan dan bank sentral mengisyaratkan pelonggaran kebijakan, daya tarik emas mungkin akan berkurang. Fluktuasi nilai tukar dolar AS juga akan memainkan peran penting, di mana dolar yang kuat dapat menekan harga emas.

Para pelaku pasar disarankan untuk memperhatikan laporan-laporan ekonomi yang akan datang, terutama yang berkaitan dengan indeks harga konsumen dan keputusan suku bunga. Perkembangan geopolitik juga akan tetap menjadi penentu utama pergerakan harga emas. Secara keseluruhan, prospek emas berjangka tampaknya masih cerah selama kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian ekonomi global masih mendominasi narasi pasar - RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 28 Juli 2025

PT RIFAN BANDUNG - Emas Berjangka di Tengah Gejolak Inflasi Global: Peluang atau Jebakan?

 

HARGA EMAS HARI INI - Pergerakan harga emas berjangka terus mencuri perhatian di tengah lonjakan inflasi yang melanda berbagai negara. Meskipun emas secara tradisional dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral global untuk mengendalikan harga telah menciptakan dilema bagi investor. Biaya memegang emas, yang tidak menawarkan imbal hasil bunga, menjadi lebih tinggi ketika suku bunga naik, membuat aset-aset berbasis bunga lebih menarik. Namun, kekhawatiran akan stagnasi pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah tetap memberikan dukungan fundamental bagi logam mulia ini.

Laporan inflasi terbaru menunjukkan bahwa tekanan harga masih signifikan di banyak ekonomi besar, memicu spekulasi tentang respons kebijakan moneter di masa depan. Bank sentral di seluruh dunia berjuang menyeimbangkan kebutuhan untuk meredam inflasi tanpa memicu resesi yang dalam. Ketidakpastian ini menciptakan lingkungan yang volatil bagi aset-aset keuangan, termasuk emas. Investor mencermati setiap data ekonomi, mulai dari tingkat pengangguran hingga indeks manajer pembelian, untuk mengukur kekuatan ekonomi dan potensi dampak inflasi.

Di sisi lain, permintaan fisik emas dari negara-negara konsumen utama seperti India dan Tiongkok menunjukkan tren yang beragam. Pembukaan kembali aktivitas ekonomi pasca-pandemi di Tiongkok diharapkan dapat meningkatkan permintaan perhiasan dan investasi emas batangan, namun kebijakan pembatasan yang sporadis masih menjadi penghambat. Sementara itu, di India, musim festival dan pernikahan seringkali menjadi pendorong utama permintaan emas. Namun, volatilitas harga domestik dan nilai tukar mata uang dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada bagaimana dinamika inflasi dan kebijakan moneter berkembang. Jika bank sentral berhasil mengendalikan inflasi tanpa memicu resesi yang parah, emas mungkin akan kehilangan sebagian daya tariknya. Namun, jika upaya pengetatan menyebabkan perlambatan ekonomi yang signifikan atau bahkan resesi, emas dapat kembali berfungsi sebagai aset safe haven yang dicari. Diversifikasi portofolio dan pemantauan ketat terhadap indikator ekonomi makro menjadi kunci bagi investor di tengah ketidakpastian ini. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 25 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Tekanan Inflasi Global Dorong Permintaan Emas Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren kenaikannya, didorong oleh kekhawatiran inflasi global yang semakin meningkat. Data inflasi terbaru dari Amerika Serikat dan Zona Euro menunjukkan bahwa tekanan harga masih jauh dari mereda, memicu spekulasi bahwa bank sentral mungkin akan kesulitan untuk mengendalikan kenaikan biaya hidup. Dalam skenario seperti ini, emas seringkali dianggap sebagai lindung nilai yang efektif terhadap erosi daya beli mata uang fiat. Para investor berbondong-bondong mengalihkan modal mereka ke emas, melihatnya sebagai salah satu aset paling andal untuk mempertahankan nilai kekayaan mereka di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Sentimen ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan belum adanya tanda-tanda penurunan inflasi yang signifikan.

Beberapa faktor turut berkontribusi terhadap lonjakan inflasi ini, termasuk gangguan rantai pasokan global, kenaikan harga komoditas energi, dan stimulus fiskal yang masif di berbagai negara selama pandemi. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan "badai sempurna" yang mendorong harga-harga barang dan jasa melambung tinggi. Akibatnya, daya beli konsumen menurun, dan investor mencari cara untuk melindungi aset mereka. Emas, dengan reputasinya yang teruji sepanjang sejarah sebagai "safe haven," menjadi pilihan utama. Pasar berjangka emas mencerminkan sentimen ini dengan peningkatan volume perdagangan dan minat terbuka yang menunjukkan posisi beli yang kuat.

Meskipun demikian, ada pula pandangan yang menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga oleh bank sentral, jika terjadi lebih agresif, dapat membatasi kenaikan harga emas. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas, karena emas tidak menawarkan imbal hasil bunga seperti obligasi. Namun, saat ini, kekhawatiran inflasi tampaknya lebih mendominasi sentimen pasar. Para investor tampaknya bersedia menerima biaya peluang yang lebih tinggi demi perlindungan terhadap inflasi. Ini menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap fungsi emas sebagai penyimpan nilai jangka panjang.

Secara keseluruhan, prospek emas berjangka terlihat cerah di tengah lingkungan inflasi yang persisten. Selama tekanan harga tetap tinggi, permintaan terhadap emas sebagai lindung nilai kemungkinan besar akan terus meningkat. Investor perlu memantau perkembangan data inflasi dan kebijakan bank sentral untuk mengidentifikasi peluang dan risiko yang mungkin timbul. Dengan kondisi ekonomi global yang masih rentan terhadap guncangan, peran emas sebagai aset pelindung semakin krusial - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 24 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas Berjangka Melemah Tipis di Tengah Penguatan Dolar AS dan Ekspektasi The Fed yang Hawkish

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka menunjukkan pelemahan tipis pada sesi perdagangan hari ini, tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat dan ekspektasi pasar yang semakin condong ke arah sikap hawkish dari Federal Reserve. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, kembali naik, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Situasi ini mengurangi daya tarik emas sebagai investasi, terutama bagi investor internasional yang melihat peningkatan biaya akuisisi. Pasar tampaknya telah mencerna sejumlah data ekonomi AS terbaru yang dinilai cukup kuat, memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan ketat.

Fokus utama pasar kini tertuju pada potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed atau setidaknya penundaan dalam siklus penurunan suku bunga. Pernyataan dari beberapa pejabat The Fed yang mengindikasikan perlunya data yang lebih meyakinkan untuk mendukung pelonggaran moneter telah memperkuat sentimen ini. Investor mulai mengantisipasi bahwa era suku bunga tinggi akan berlangsung lebih lama dari perkiraan semula, sebuah skenario yang umumnya kurang menguntungkan bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil. Tekanan jual terlihat meningkat seiring dengan berkurangnya spekulasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dapat membatasi penurunan tajam harga emas. Ketidakpastian geopolitik di beberapa wilayah dunia masih menjadi pendukung dasar bagi permintaan emas sebagai aset safe-haven. Selain itu, potensi permintaan fisik dari negara-negara konsumen utama seperti Tiongkok dan India dapat memberikan lantai bagi harga. Namun, untuk saat ini, narasi penguatan dolar dan ekspektasi kebijakan moneter AS yang ketat mendominasi sentimen pasar emas berjangka, mendorong pergerakan harga ke bawah.

Para analis memperkirakan bahwa harga emas akan tetap berada di bawah tekanan selama dolar AS terus menguat dan The Fed mempertahankan retorika hawkishnya. Pergerakan harga akan sangat bergantung pada rilis data ekonomi AS berikutnya, terutama yang berkaitan dengan inflasi dan pasar tenaga kerja. Investor disarankan untuk memantau pergerakan dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS, yang secara langsung memengaruhi daya tarik relatif emas - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 23 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS Melemah, Emas Berjangka Menguat Signifikan


HARGA EMAS HARI INI - Pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini menjadi katalisator utama bagi lonjakan harga emas berjangka. Ketika nilai tukar dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya, emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan daya tariknya dan mendorong permintaan. Faktor ini seringkali menjadi pendorong langsung bagi pergerakan harga emas, terutama dalam sesi perdagangan harian. Investor memanfaatkan peluang ini untuk mengakumulasi posisi emas, mengantisipasi potensi kenaikan lebih lanjut.

Koreksi pada dolar AS ini ditengarai oleh beberapa faktor, termasuk data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan dan meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih dovish dalam kebijakan moneter mereka. Laporan mengenai penurunan kepercayaan konsumen dan aktivitas manufaktur yang melambat telah mengurangi optimisme terhadap prospek ekonomi AS, yang pada gilirannya menekan nilai dolar. Pasar kini mulai memperhitungkan kemungkinan bank sentral akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, bahkan mungkin mempertimbangkan pemangkasan suku bunga di akhir tahun.

Para analis keuangan menegaskan bahwa hubungan inversi antara dolar AS dan emas tetap menjadi salah satu dinamika pasar yang paling konsisten. Oleh karena itu, setiap pergerakan signifikan pada dolar AS harus menjadi perhatian utama bagi investor emas. Selain itu, sentimen pasar secara keseluruhan terhadap aset berisiko juga berperan. Jika investor cenderung menghindari risiko, mereka akan beralih ke aset safe haven seperti emas, yang diperkuat oleh dolar AS yang melemah, menciptakan "sweet spot" bagi harga logam mulia ini.

Meskipun prospek jangka pendek emas terlihat positif dengan melemahnya dolar, investor harus tetap waspada terhadap potensi pembalikan tren. Setiap kejutan data ekonomi atau perubahan narasi dari bank sentral dapat dengan cepat mengubah arah dolar dan, pada gilirannya, harga emas. Diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi yang bijaksana, dengan mempertimbangkan faktor-faktor makroekonomi global lainnya seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan fiskal negara-negara besar. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Selasa, 22 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS Melemah, Membawa Berkah Bagi Kenaikan Harga Emas Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga emas berjangka pada perdagangan hari ini. Emas, yang diperdagangkan dalam dolar AS, menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain ketika dolar melemah, sehingga meningkatkan daya beli dan permintaannya. Indeks dolar AS (DXY) terlihat tertekan oleh data ekonomi AS yang sedikit mengecewakan, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mempertimbangkan pemotongan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi aset non-yield seperti emas.

Para ekonom menyatakan bahwa hubungan terbalik antara dolar AS dan harga emas adalah fenomena yang wajar dalam pasar keuangan. Ketika kepercayaan terhadap ekonomi AS menurun, investor cenderung mencari aset safe-haven, dan emas adalah pilihan utama. Selain itu, kebijakan moneter longgar dari bank sentral global lainnya juga berkontribusi pada melemahnya dolar, karena perbedaan suku bunga antar negara semakin menyempit. Hal ini menambah daya tarik emas sebagai investasi yang stabil dalam kondisi ketidakpastian.

Meskipun ada resistensi di level harga tertentu, momentum kenaikan emas tetap kuat. Volume perdagangan yang tinggi juga menunjukkan adanya partisipasi aktif dari investor institusional maupun ritel. Pasar tampaknya telah mengantisipasi pergerakan dolar AS ini dan bereaksi sesuai dengan pola historis. Pergerakan ini juga didukung oleh permintaan perhiasan dan investasi fisik dari pasar Asia yang tetap stabil.

Pelemahan dolar AS diperkirakan akan berlanjut dalam jangka pendek, terutama jika data ekonomi AS terus menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Hal ini akan terus memberikan dukungan bagi harga emas berjangka. Investor disarankan untuk memantau pergerakan nilai tukar dolar AS secara cermat, karena ini akan menjadi salah satu faktor penentu utama arah harga emas ke depan. Kenaikan hari ini menegaskan peran penting dolar AS dalam dinamika pasar emas. - RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 21 Juli 2025

PT RIFAN BANDUNG - Analisis Teknikal Emas Berjangka: Level Kunci dan Sinyal Perdagangan

 

HARGA EMAS HARI INI - Analisis teknikal menunjukkan bahwa harga emas berjangka saat ini berada di persimpangan krusial, dengan beberapa level support dan resistance kunci yang akan menentukan pergerakan selanjutnya. Grafik harian menunjukkan bahwa emas telah berhasil bertahan di atas rata-rata pergerakan 50 hari, sebuah indikasi positif bagi para bulls. Namun, level resistance di sekitar $2.350 per troy ons terbukti sulit ditembus dalam beberapa sesi terakhir, menciptakan zona konsolidasi. Volume perdagangan juga menunjukkan peningkatan, mengindikasikan minat yang berkelanjutan dari para pelaku pasar, baik itu pembeli maupun penjual, yang mencoba mendominasi arah pasar.

Indikator momentum seperti Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) memberikan sinyal beragam, mencerminkan ketidakpastian arah pasar jangka pendek. RSI berada di dekat level netral, menunjukkan bahwa pasar tidak terlalu jenuh beli atau jenuh jual. Sementara itu, MACD menunjukkan garis sinyal yang bergerak mendekat, mengindikasikan potensi perubahan tren dalam waktu dekat. Para analis teknikal menyarankan untuk memantau dengan seksama formasi candlestick yang terbentuk pada penutupan pasar harian, karena dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai sentimen pasar yang mendasari pergerakan harga.

Jika emas berhasil menembus dan bertahan di atas level resistance $2.350, target selanjutnya dapat berada di kisaran $2.380 hingga $2.400. Penembusan di atas level ini akan mengkonfirmasi tren naik yang kuat dan menarik lebih banyak pembeli ke pasar. Sebaliknya, jika emas gagal menembus resistance dan justru jatuh di bawah level support $2.300, kemungkinan besar akan menguji kembali level support yang lebih rendah di sekitar $2.280 atau bahkan $2.250. Penting bagi para trader untuk menentukan level stop-loss yang sesuai untuk mengelola risiko dalam kondisi pasar yang bergejolak.

PT Rifan Bandung menyediakan perangkat analisis teknikal canggih dan platform perdagangan yang user-friendly bagi kliennya untuk memanfaatkan peluang yang muncul dari pergerakan harga emas berjangka. Dengan berbagai indikator dan alat charting yang tersedia, klien dapat membuat keputusan perdagangan yang lebih terinformasi. Tim riset PT Rifan Bandung juga secara rutin mengeluarkan laporan analisis teknikal yang komprehensif, membantu investor mengidentifikasi level kunci dan potensi sinyal perdagangan. Ini adalah komitmen PT Rifan Bandung untuk memberdayakan para kliennya dengan pengetahuan dan teknologi terkini - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 18 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sentimen Dolar AS Lemah Dorong Kenaikan Harga Emas Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Pelemahan dolar Amerika Serikat menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga emas berjangka hari ini. Indeks dolar AS anjlok setelah rilis data inflasi yang menunjukkan tekanan harga yang sedikit mereda, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih lunak terhadap kenaikan suku bunga di masa depan. Emas, yang dihargai dalam dolar, menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya ketika dolar melemah, sehingga meningkatkan permintaan.

Selain itu, arus keluar dana dari pasar ekuitas global juga terlihat mengalir ke aset safe haven seperti emas. Kekhawatiran akan prospek pertumbuhan ekonomi global yang melambat telah membuat investor mencari perlindungan di luar saham dan obligasi korporasi. Kondisi ini diperparah dengan berita-berita negatif dari sektor properti di beberapa negara besar, yang menambah kekhawatiran akan stabilitas keuangan secara keseluruhan. Emas diyakini mampu mempertahankan nilainya di tengah gejolak pasar.

Para pelaku pasar kini menantikan laporan pekerjaan non-pertanian (Non-Farm Payrolls) AS yang akan dirilis akhir pekan ini, karena data tersebut dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kesehatan pasar tenaga kerja dan arah kebijakan moneter The Fed. Jika data pekerjaan menunjukkan perlambatan, kemungkinan The Fed untuk menunda atau mengurangi laju kenaikan suku bunga akan semakin besar, yang akan menjadi kabar baik bagi harga emas. Sebaliknya, data yang kuat dapat memicu penguatan dolar dan menekan harga emas.

Melihat kondisi pasar saat ini, para analis merekomendasikan untuk memantau pergerakan dolar AS dan data ekonomi makro secara ketat. Meskipun tren kenaikan harga emas berjangka terlihat kuat dalam jangka pendek, perubahan mendadak dalam sentimen pasar atau kebijakan bank sentral dapat mengubah arah pergerakan harga. Penting bagi investor untuk memiliki strategi yang jelas dan selalu mempertimbangkan potensi risiko yang ada - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 17 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar AS Melemah, Beri Angin Segar pada Harga Emas Berjangka

HARGA EMAS HARI INI - Pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) secara signifikan memberikan dorongan kuat bagi harga emas berjangka pada sesi perdagangan hari ini. Indeks dolar AS anjlok ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir, setelah data ekonomi terbaru mengindikasikan kemungkinan The Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut, atau bahkan mulai mempertimbangkan pemangkasan suku bunga di masa depan. Emas, yang dihargai dalam dolar AS, menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain ketika dolar melemah, sehingga meningkatkan daya tariknya dan memicu kenaikan permintaan.

Korelasi terbalik antara dolar AS dan emas telah menjadi pola yang konsisten di pasar keuangan. Ketika dolar melemah, emas cenderung menguat, dan sebaliknya. Situasi ini diperparah dengan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi AS yang mulai melambat, ditambah dengan tekanan inflasi yang masih membayangi. Investor beralih dari aset berdenominasi dolar ke aset alternatif seperti emas untuk melindungi nilai aset mereka dari depresiasi mata uang. Spekulasi mengenai perubahan arah kebijakan moneter The Fed menjadi pendorong utama pelemahan dolar.

Para pelaku pasar kini menaruh perhatian besar pada data ekonomi AS yang akan dirilis dalam beberapa waktu ke depan, terutama laporan inflasi dan data ketenagakerjaan. Data-data ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai langkah The Fed selanjutnya, yang pada gilirannya akan sangat mempengaruhi pergerakan dolar dan harga emas. Jika data menunjukkan pelemahan ekonomi lebih lanjut, ekspektasi pemangkasan suku bunga akan semakin menguat, yang akan menjadi katalis positif bagi emas.

Meskipun demikian, ada potensi bagi dolar AS untuk pulih jika terjadi perubahan tak terduga dalam sentimen pasar atau kebijakan The Fed. Oleh karena itu, para investor emas berjangka disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan makroekonomi dengan cermat. Manajemen risiko yang baik akan sangat penting untuk menghadapi volatilitas yang mungkin timbul dari fluktuasi nilai tukar mata uang - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

 

Rabu, 16 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Sentimen Safe Haven Dorong Lonjakan Harga Emas Berjangka



HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami lonjakan signifikan pada sesi perdagangan hari ini, dipicu oleh meningkatnya sentimen safe haven di pasar global. Investor semakin khawatir terhadap prospek ekonomi global yang tidak pasti, terutama setelah rilis data manufaktur yang lemah dari beberapa negara industri utama. Perlambatan aktivitas manufaktur ini memicu kekhawatiran akan potensi resesi di masa depan, mendorong arus modal keluar dari aset-aset berisiko dan masuk ke aset-aset yang lebih aman seperti emas. Selain itu, gejolak di pasar obligasi pemerintah juga menambah daya tarik emas sebagai tempat berlindung nilai yang stabil.

Kekhawatiran akan stabilitas perbankan di beberapa negara berkembang juga turut menyumbang pada kenaikan harga emas. Meskipun belum ada krisis yang terjadi, laporan mengenai potensi masalah likuiditas di beberapa lembaga keuangan memicu kewaspadaan investor. Dalam situasi seperti ini, emas seringkali menjadi pilihan utama karena dianggap sebagai aset yang tidak memiliki risiko kredit. Permintaan dari bank sentral juga dilaporkan terus meningkat, dengan beberapa negara berupaya mendiversifikasi cadangan devisa mereka dari mata uang fiat yang rentan terhadap volatilitas.

Para pelaku pasar juga mencermati perkembangan kebijakan moneter global. Meskipun Federal Reserve AS telah memberikan sinyal untuk mempertahankan suku bunga tinggi, prospek inflasi yang persisten mungkin akan memaksa bank sentral lainnya untuk mengikuti jejak serupa, atau bahkan lebih agresif. Kebijakan moneter ketat ini, meskipun bertujuan mengendalikan inflasi, juga berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya dapat mendorong lebih banyak investor ke aset defensif seperti emas. Data ekonomi yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan, termasuk angka inflasi konsumen, akan menjadi penentu arah pasar selanjutnya.

Secara teknikal, harga emas berjangka saat ini berada di atas level support kunci, menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Jika harga berhasil menembus level resistance berikutnya, potensi kenaikan lebih lanjut terbuka lebar. Namun, investor tetap harus mewaspadai potensi koreksi jangka pendek akibat aksi ambil untung, terutama jika ada berita positif yang tak terduga dari ekonomi global. Meskipun demikian, prospek jangka panjang untuk emas berjangka tetap positif selama kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian geopolitik masih menjadi tema utama di pasar - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 15 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar Menguat, Emas Berjangka Tertekan di Sesi Asia



HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami tekanan di sesi perdagangan Asia hari ini, terbebani oleh penguatan dolar AS menyusul data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan. Indeks dolar AS naik ke level tertinggi dalam beberapa minggu, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Meskipun ada kekhawatiran tentang resesi global, data ketenagakerjaan AS yang solid dan data inflasi yang menunjukkan sedikit moderasi telah mengurangi ekspektasi akan pemotongan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat, memberikan dorongan bagi dolar.

Tekanan pada emas juga datang dari sentimen risk-on yang kembali menguat di pasar ekuitas. Investor beralih kembali ke aset berisiko tinggi setelah melihat peluang keuntungan yang lebih baik di saham, mengurangi permintaan untuk aset safe haven seperti emas. Volume perdagangan emas berjangka terlihat moderat, menunjukkan bahwa banyak investor masih bersikap wait-and-see menjelang rilis data ekonomi penting lainnya minggu ini. Beberapa analis berpendapat bahwa koreksi ini adalah hal yang wajar setelah kenaikan tajam sebelumnya, dan bahwa emas mungkin akan mencari support di level teknis tertentu.

Meskipun demikian, prospek jangka panjang untuk emas tetap didukung oleh kekhawatiran inflasi global dan potensi ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan. Permintaan fisik dari bank sentral dan investor ritel masih menjadi faktor penopang harga. Namun, untuk saat ini, penguatan dolar AS tampaknya menjadi faktor dominan yang menekan harga emas. Para pelaku pasar akan mencermati notulen rapat Federal Reserve yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan moneter AS.

Para pedagang disarankan untuk memantau pergerakan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, karena keduanya memiliki korelasi terbalik yang kuat dengan harga emas. Meskipun ada tekanan jual saat ini, banyak analis masih percaya bahwa emas memiliki potensi untuk rebound jika sentimen pasar kembali memburuk atau jika Federal Reserve memberikan sinyal yang lebih dovish di kemudian hari. Volatilitas akan tetap menjadi ciri khas pasar ini - RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id


Senin, 14 Juli 2025

PT RIFAN BANDUNG - Tekanan Inflasi Mendorong Emas Berjangka ke Level Tertinggi Baru dalam Enam Bulan

 


HARGA EMAS HARI INI - Emas berjangka hari ini mencapai level tertinggi baru dalam enam bulan, didorong oleh tekanan inflasi yang persisten dan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Data inflasi terbaru dari beberapa negara menunjukkan bahwa kenaikan harga masih jauh dari terkendali, memaksa investor untuk mencari perlindungan dalam aset-aset non-yield seperti emas. Pasar kini semakin yakin bahwa inflasi bukanlah fenomena sementara, dan hal ini memicu permintaan yang kuat untuk logam mulia ini sebagai penyimpan nilai.

Para analis di PT Rifan Bandung mencatat bahwa sentimen pasar terhadap emas semakin bullish seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang stagflasi – kondisi di mana inflasi tinggi bertepatan dengan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Skenario ini secara historis sangat mendukung kenaikan harga emas. Selain itu, pelemahan mata uang utama terhadap emas juga memberikan dorongan tambahan, membuat emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang tersebut. Volume perdagangan yang meningkat juga mengindikasikan partisipasi pasar yang aktif.

Bank-bank sentral berada dalam posisi dilema, terjebak antara kebutuhan untuk menekan inflasi dan risiko memicu resesi dengan kenaikan suku bunga yang terlalu agresif. Ketidakpastian mengenai jalur kebijakan moneter ini menambah daya tarik emas sebagai aset aman. Pasar berjangka menunjukkan bahwa probabilitas kenaikan suku bunga yang lebih lambat mulai diperhitungkan, yang dapat mengurangi tekanan pada harga emas yang biasanya bergerak berlawanan arah dengan suku bunga riil.

Ke depan, fokus pasar akan tertuju pada laporan inflasi konsumen (CPI) dan produsen (PPI) yang akan dirilis di beberapa ekonomi utama. Hasil yang lebih tinggi dari perkiraan akan semakin memperkuat argumen untuk investasi emas. Investor disarankan untuk memantau indikator ekonomi makro ini dengan cermat, karena mereka akan memberikan petunjuk krusial mengenai arah pergerakan harga emas. PT Rifan Bandung terus berkomitmen untuk memberikan analisis dan panduan terbaik bagi nasabahnya dalam menghadapi volatilitas pasar ini - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 11 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas Berjangka Sentuh Rekor Tertinggi Baru di Tengah Gejolak Geopolitik

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melonjak ke level rekor tertinggi baru pada perdagangan hari ini, didorong oleh ketidakpastian geopolitik yang meningkat di berbagai belahan dunia. Konflik yang memanas di Timur Tengah dan ketegangan perdagangan antara kekuatan ekonomi global telah memicu arus investor ke aset safe-haven seperti emas. Para analis mencatat bahwa permintaan emas fisik juga menunjukkan peningkatan signifikan, menunjukkan sentimen investor yang berhati-hati di tengah prospek ekonomi global yang masih dibayangi resesi. Kenaikan ini mengindikasikan kepercayaan pasar yang kuat terhadap peran emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan volatilitas pasar.

Volatilitas pasar saham global, yang telah menunjukkan tren menurun dalam beberapa sesi terakhir, semakin memperkuat daya tarik emas. Investor cenderung mencari perlindungan dari penurunan nilai aset berisiko, dan emas, dengan sejarah panjangnya sebagai penyimpan nilai, menjadi pilihan utama. Selain itu, kebijakan moneter bank sentral utama yang cenderung longgar, termasuk potensi penurunan suku bunga lebih lanjut di beberapa negara, juga memberikan dukungan kuat bagi harga emas. Suku bunga rendah mengurangi biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, sehingga membuatnya lebih menarik.

Faktor lain yang turut menopang kenaikan harga emas adalah pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS telah menunjukkan penurunan signifikan terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Pergerakan ini semakin mendorong pembelian emas dan memperkuat posisinya sebagai aset yang diminati di pasar global. Data ekonomi dari beberapa negara maju menunjukkan perlambatan pertumbuhan, yang pada gilirannya meningkatkan kekhawatiran akan stabilitas ekonomi global dan mendorong investor untuk mencari keamanan.

Di tengah kondisi pasar yang tidak menentu ini, PT Rifan Financindo Berjangka menyarankan investor untuk memantau dengan cermat perkembangan geopolitik dan indikator ekonomi makro. Emas berjangka tetap menjadi instrumen yang menarik untuk diversifikasi portofolio dan lindung nilai. Namun, volatilitas yang tinggi juga memerlukan strategi manajemen risiko yang cermat. Prospek jangka pendek untuk emas tampaknya masih bullish, selama faktor-faktor pendorong saat ini terus berlanjut -PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

sumber : newsmaker.id

Kamis, 10 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Ketidakpastian Geopolitik Global Dorong Daya Tarik Emas Sebagai Aset Aman

 


HARGA EMAS HARI INI - Emas berjangka hari ini mendapatkan dorongan signifikan dari ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan di berbagai belahan dunia. Konflik yang berlarut-larut di Eropa Timur, serta eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan Asia, menciptakan suasana risiko yang tinggi di pasar keuangan global. Dalam situasi seperti ini, investor secara naluriah mencari perlindungan di aset-aset safe haven, dan emas, dengan sejarah panjangnya sebagai penyimpan nilai di masa krisis, tetap menjadi pilihan utama. Ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam tentang potensi gangguan pada rantai pasokan global dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Arus masuk dana ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas terus meningkat, mengindikasikan bahwa banyak investor tengah bersiap menghadapi potensi gejolak pasar lebih lanjut. Permintaan fisik dari bank sentral di berbagai negara juga tetap kuat, menunjukkan bahwa institusi besar pun sedang mendiversifikasi cadangan mereka dari mata uang fiat ke emas. Tren ini menambah lapisan dukungan fundamental bagi harga emas berjangka, karena menunjukkan kepercayaan institusional pada logam mulia ini sebagai aset jangka panjang.

Para analis politik dan ekonomi memperkirakan bahwa ketegangan geopolitik ini tidak akan mereda dalam waktu dekat, yang berarti emas akan terus mendapatkan dukungan. Setiap perkembangan baru dalam konflik atau negosiasi diplomatik dapat memicu volatilitas harga, namun tren umumnya tetap positif. Investor ritel pun semakin menyadari pentingnya memiliki eksposur terhadap emas sebagai bagian dari strategi manajemen risiko mereka.

Singkatnya, kombinasi antara ancaman geopolitik yang persisten dan kebutuhan untuk melindungi modal dari ketidakpastian ekonomi telah menempatkan emas pada posisi yang menguntungkan. Selama risiko-risiko ini tetap ada, daya tarik emas berjangka sebagai aset perlindungan kemungkinan besar akan terus meningkat, mendorong harga lebih tinggi. Pasar akan terus memantau setiap perkembangan politik yang dapat memengaruhi sentimen investor terhadap aset berisiko - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

Sumber : newsmaker.id

Rabu, 09 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Berjangka Melambung Tinggi di Tengah Kekhawatiran Inflasi Global


 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melonjak tajam dalam beberapa waktu terakhir, mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya kekhawatiran inflasi global yang terus membayangi perekonomian dunia. Investor memandang emas sebagai lindung nilai yang efektif terhadap inflasi, mengingat kemampuannya untuk mempertahankan nilai daya beli di tengah kenaikan harga-harga.

Data inflasi dari berbagai negara menunjukkan tren peningkatan yang konsisten, memicu spekulasi bahwa bank sentral mungkin akan kesulitan menahan laju kenaikan harga. Dalam kondisi seperti ini, permintaan akan aset-aset non-bunga seperti emas berjangka cenderung meningkat. Selain itu, ketidakpastian geopolitik di beberapa wilayah juga turut mendukung kenaikan harga logam mulia ini.

Para analis memperkirakan bahwa tren kenaikan harga emas berjangka kemungkinan akan berlanjut selama kekhawatiran inflasi masih ada. Namun, mereka juga memperingatkan tentang potensi volatilitas yang disebabkan oleh perubahan kebijakan moneter oleh bank sentral utama. Investor disarankan untuk memantau dengan cermat perkembangan ekonomi makro dan pernyataan dari pejabat moneter.

Pasar emas berjangka menunjukkan sentimen bullish yang kuat, dengan volume perdagangan yang meningkat signifikan. Ini menandakan bahwa banyak pelaku pasar yang kini beralih ke emas sebagai tempat berlindung dari ketidakpastian ekonomi - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

Sumber : newsmaker.id

Selasa, 08 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Sentimen Risiko Global Angkat Harga Emas

 


HARGA EMAS HARI INI - Emas berjangka mencapai level tertinggi baru pada sesi perdagangan dini hari ini, didorong oleh sentimen risiko global yang meningkat. Eskalasi konflik di Eropa Timur dan ketegangan di Timur Tengah membuat investor beralih ke aset yang dianggap aman, dan emas menjadi pilihan utama di tengah gejolak pasar. Harga bergerak naik secara konsisten sejak pembukaan pasar.

Ketidakpastian politik dan ekonomi yang berlanjut di berbagai belahan dunia memberikan dukungan kuat bagi harga emas. Investor mencari perlindungan dari potensi volatilitas pasar saham dan obligasi, yang membuat emas menjadi pilihan investasi yang menarik. Permintaan fisik emas juga dilaporkan meningkat di beberapa pasar Asia, menambah tekanan beli.

Meskipun ada potensi koreksi harga dalam jangka pendek, prospek jangka panjang untuk emas tetap positif selama ketidakpastian global masih membayangi. Para pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada terhadap berita geopolitik yang dapat memicu pergerakan harga yang signifikan - RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

Sumber : newsmaker.id

Senin, 07 Juli 2025

PT RIFAN - Federal Reserve dan Prospek Suku Bunga: Dampak pada Emas


 

HARGA EMAS HARI INI - Perhatian pasar hari ini tertuju pada spekulasi mengenai langkah Federal Reserve AS berikutnya terkait suku bunga, yang secara langsung mempengaruhi pergerakan emas berjangka. Meskipun data inflasi AS masih menunjukkan angka yang agak tinggi, ada pandangan beragam di antara para pejabat The Fed mengenai kecepatan pengetatan kebijakan moneter. Ketidakjelasan ini menciptakan volatilitas di pasar, namun secara umum, prospek suku bunga yang lebih stabil atau bahkan sedikit penurunan di masa depan telah memberikan dorongan bagi harga emas.

Analis mencatat bahwa jika The Fed mengindikasikan jeda dalam siklus kenaikan suku bunga, atau bahkan membahas kemungkinan pemotongan suku bunga di akhir tahun ini, daya tarik emas sebagai aset non-yielding akan meningkat secara signifikan. Hal ini karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas. Oleh karena itu, rilis risalah rapat FOMC yang akan datang dan pernyataan dari para anggota The Fed akan menjadi sangat krusial bagi arah harga emas.

Para pelaku pasar kini dengan cermat memantau setiap komentar dari bank sentral AS. Setiap petunjuk yang mengarah pada kebijakan moneter yang lebih longgar akan menjadi katalis positif bagi emas berjangka, berpotensi mendorong harganya mencapai level tertinggi baru dalam beberapa waktu terakhir. Sebaliknya, jika ada sinyal yang lebih hawkish, harga emas mungkin akan menghadapi tekanan jual - PT RIFAN 

Sumber : newsmaker.id

Jumat, 04 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bank Sentral Global Terus Borong Emas

 


HARGA EMAS HARI INI - Bank sentral di seluruh dunia melanjutkan tren pembelian emas secara agresif, dengan data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam cadangan emas mereka selama kuartal pertama tahun ini. Pembelian ini didorong oleh diversifikasi portofolio cadangan devisa, keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, serta perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi global. Tiongkok, India, dan Turki menjadi beberapa negara yang paling aktif dalam mengakumulasi emas, menyoroti pergeseran strategi cadangan global.

Langkah ini menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap emas sebagai penyimpan nilai jangka panjang dan lindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang. Selain itu, ketegangan geopolitik yang meningkat juga mendorong bank sentral untuk memperkuat cadangan emas mereka sebagai aset yang tidak terkait dengan sistem keuangan tradisional. Ini adalah sinyal bahwa negara-negara sedang mempersiapkan diri menghadapi potensi gejolak ekonomi dan keuangan di masa depan, dengan emas sebagai fondasi yang kokoh.

Volume pembelian emas oleh bank sentral diperkirakan akan tetap tinggi sepanjang tahun ini, seiring dengan berlanjutnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Fenomena ini tidak hanya mendukung harga emas di pasar, tetapi juga menegaskan kembali peran strategis logam mulia ini dalam sistem keuangan global. Ini juga memberikan sinyal kepada investor swasta bahwa emas adalah aset yang patut dipertimbangkan dalam strategi investasi jangka Panjang - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

Sumber : newsmaker.id

Kamis, 03 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas Berjangka Tertekan Jelang Pernyataan Powell

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka bergerak melemah pada hari Kamis (3/7), setelah dolar AS menguat signifikan terhadap mata uang utama lainnya. Penguatan greenback membuat emas, yang dihargai dalam dolar, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga mengurangi daya tariknya. Pelemahan ini juga terjadi menjelang pidato penting Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Emas berjangka kontrak Agustus turun 0,7% ke level $2.380 per troy ounce. Indeks dolar AS (DXY) melonjak ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir, didorong oleh data klaim pengangguran AS yang lebih rendah dari perkiraan, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang masih kuat. Investor menanti petunjuk dari Powell mengenai prospek kebijakan moneter, terutama setelah data inflasi yang menunjukkan tekanan harga yang persisten.

Jika Powell memberikan sinyal hawkish, yaitu kecenderungan untuk mempertahankan suku bunga tinggi, emas kemungkinan akan menghadapi tekanan lebih lanjut. Sebaliknya, jika nada Powell lebih dovish, yaitu condong ke pelonggaran kebijakan, emas bisa mendapatkan momentum kenaikan kembali - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : newsmaker.id