Selain faktor mata uang, sentimen risk-on di pasar global, di mana investor lebih memilih aset-aset berisiko, juga menekan emas. Prospek pertumbuhan global yang membaik, terutama di AS, mengurangi daya tarik emas safe haven.
Namun, harga emas masih mendapat dukungan dari ketidakpastian jangka panjang terkait defisit fiskal AS dan risiko geopolitik. Kekhawatiran akan depresiasi mata uang dan ketidakstabilan global membuat emas tetap menjadi pilihan bagi sebagian investor untuk diversifikasi risiko.
Para pelaku pasar kini berhati-hati menanti rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan datang. Data inflasi ini sangat krusial dan dapat mengubah arah pergerakan harga emas secara signifikan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
sumber : newsmaker.id
Home

Tidak ada komentar :
Posting Komentar