PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah 11,66 poin atau 0,24% ke level 4.809,93 mengikuti jejak bursa Asia yang dibuka memerah.
Sementara,
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup naik 14,36 poin atau 0,30% ke
level 4.821,59, pada saat mayoritas bursa saham Asia mengalami tekanan.
Seperti dikutip dari CNBC, Rabu (15/6), pasar saham China dibuka lebih
rendah, dan menelusuri kembali banyak kerugian hari ini.
Pasar Asia
lainnya sebagian besar lebih rendah di tengah kegelisahan atas keputusan
yang akan diambil Inggris apakah akan keluar dari Uni Eropa. Indeks
Shanghai dan Shenzhen dibuka turun masing-masing lebih dari 1% persen,
tapi kemudian menelusuri kembali ke perdagangan masing-masing turun
0,26% dan 0,1%.
Keputusan
MSCI pada A-saham terjadi setelah investor institusi internasional jelas
menunjukkan bahwa mereka ingin melihat perbaikan lebih lanjut dalam
aksesibilitas ke pasar China. MSCI mengatakan bahwa itu akan memantau
pelaksanaan perubahan kebijakan baru-baru ini mengumumkan dan akan
mencari masukan dari pelaku pasar.
Di
Australia, Indeks ASX 200 turun 0,42%, dengan sektor energi dan material
memimpin penurunan. Di Jepang, Indeks Nikkei N225 mengelami kerugian
0,6% untuk perdagangan turun 0,1% dan di Hong Kong, indeks Hang Seng
juga turun 0,96%.
Sektor saham
dalam negeri bergerak variatif. Sektor dengan penguatan tertinggi
adalah sektor properti yang naik 0,09%. Sementara, sektor yang melemah
terdalam adalah sektor konsumer yang turun 1,73%.
Nilai
transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp 28 miliar dengan 26
miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp 6,91
miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp 12,63 miliar dan aksi beli
sebesar Rp 5,71 miliar. Tercatat 36 saham menguat, 16 saham melemah dan
41 saham stagnan.
Sejumlah
saham yang menguat di antaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik Rp
25 menjadi Rp 1.860, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik
Rp 25 menjadi Rp 11.00, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik
Rp20 menjadi Rp 3.790.
Sementara,
saham-saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun
Rp 225 menjadi Rp 67.800, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun
Rp150 menjadi Rp 16.000, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
turun Rp 150 menjadi Rp 18.600.
Sebagai
informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dana yang dihimpun
perusahaan tercatat atau emiten melalui pasar modal pada periode
Januari-Juni 2016 ini telah mencapai Rp 16,76 triliun, lebih tinggi
dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,66 triliun.
Data itu
mengindikasikan bahwa pasar modal masih menjanjikan peluang besar bagi
perusahaan untuk mendapatkan pendanaan. Dana yang dihimpun emiten itu
terdiri dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO),
penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights
issue), dan konversi waran.
Pada 2016,
ia merinci, dana yang dihimpun dari IPO sebesar Rp 3,11 triliun, sebesar
Rp 13,63 triliun dari rights issue, dan Rp 18,93 miliar dari konversi
waran. Aksi korporasi di pasar modal memang telah lama menjadi salah
satu sarana bagi perusahaan untuk menggalang dana. Melalui IPO, juga
memiliki banyak manfaat lainnya.
Menurut
Samsul Hidayat, di dunia usaha perusahaan publik dipandang akan lebih
profesional, transparan, dan akuntabel. Selain itu, perusahaan publik
memiliki akses yang lebih kuat terhadap sumber-sumber pendanaan dan
pasar, serta lebih dikenal oleh masyarakat.
Berdasarkan
data BEI, salah satu perusahaan yang meraih dana besar melalui aksi
korporasi IPO pada tahun ini, yakni PT Cikarang Listrindo Tbk.
Perusahaan Tercatat dengan kode POWR itu telah mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (14/6) dengan meraih dana
sebesar Rp 2,41 triliun.
Pada tahun
2015, raihan dana IPO terbesar yakni PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
(MIKA) dengan raihan dana Rp 4,45 triliun. Sedangkan di 2014, perolehan
dana IPO terbesar yakni PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan raihan dana IPO
Rp 2,45 triliun.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar