Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 15 Juni 2016

IHSG Dibuka Melemah


PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah 11,66 poin atau 0,24% ke level 4.809,93 mengikuti jejak bursa Asia yang dibuka memerah.



Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup naik 14,36 poin atau 0,30% ke level 4.821,59, pada saat mayoritas bursa saham Asia mengalami tekanan. Seperti dikutip dari CNBC, Rabu (15/6), pasar saham China dibuka lebih rendah, dan menelusuri kembali banyak kerugian hari ini.

Pasar Asia lainnya sebagian besar lebih rendah di tengah kegelisahan atas keputusan yang akan diambil Inggris apakah akan keluar dari Uni Eropa.  Indeks Shanghai dan Shenzhen dibuka turun masing-masing lebih dari 1% persen, tapi kemudian menelusuri kembali ke perdagangan masing-masing turun 0,26% dan 0,1%.
Keputusan MSCI pada A-saham terjadi setelah investor institusi internasional jelas menunjukkan bahwa mereka ingin melihat perbaikan lebih lanjut dalam aksesibilitas ke pasar China.  MSCI mengatakan bahwa itu akan memantau pelaksanaan perubahan kebijakan baru-baru ini mengumumkan dan akan mencari masukan dari pelaku pasar.
Di Australia, Indeks ASX 200 turun 0,42%, dengan sektor energi dan material memimpin penurunan. Di Jepang, Indeks Nikkei N225 mengelami kerugian 0,6% untuk perdagangan turun 0,1% dan di Hong Kong, indeks Hang Seng juga turun 0,96%.
Sektor saham dalam negeri bergerak variatif.  Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor properti yang naik 0,09%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah sektor konsumer yang turun 1,73%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp 28 miliar dengan 26 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp 6,91 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp 12,63 miliar dan aksi beli sebesar Rp 5,71 miliar. Tercatat 36 saham menguat, 16 saham melemah dan 41 saham stagnan.
Sejumlah saham yang menguat di antaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik Rp 25 menjadi Rp 1.860, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik Rp 25 menjadi Rp 11.00, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik Rp20 menjadi Rp 3.790.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp 225 menjadi Rp 67.800, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp150 menjadi Rp 16.000, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp 150 menjadi Rp 18.600.
Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dana yang dihimpun perusahaan tercatat atau emiten melalui pasar modal pada periode Januari-Juni 2016 ini telah mencapai Rp 16,76 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,66 triliun.
Data itu mengindikasikan bahwa pasar modal masih menjanjikan peluang besar bagi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan.  Dana yang dihimpun emiten itu terdiri dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue), dan konversi waran.
Pada 2016, ia merinci, dana yang dihimpun dari IPO sebesar Rp 3,11 triliun, sebesar Rp 13,63 triliun dari rights issue, dan Rp 18,93 miliar dari konversi waran.  Aksi korporasi di pasar modal memang telah lama menjadi salah satu sarana bagi perusahaan untuk menggalang dana. Melalui IPO, juga memiliki banyak manfaat lainnya.
Menurut Samsul Hidayat, di dunia usaha perusahaan publik dipandang akan lebih profesional, transparan, dan akuntabel. Selain itu, perusahaan publik memiliki akses yang lebih kuat terhadap sumber-sumber pendanaan dan pasar, serta lebih dikenal oleh masyarakat.
Berdasarkan data BEI, salah satu perusahaan yang meraih dana besar melalui aksi korporasi IPO pada tahun ini, yakni PT Cikarang Listrindo Tbk. Perusahaan Tercatat dengan kode POWR itu telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (14/6) dengan meraih dana sebesar Rp 2,41 triliun.
Pada tahun 2015, raihan dana IPO terbesar yakni PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dengan raihan dana Rp 4,45 triliun. Sedangkan di 2014, perolehan dana IPO terbesar yakni PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan raihan dana IPO Rp 2,45 triliun.

sumber : financeroll.co.id

Tidak ada komentar :

Posting Komentar