RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sejumlah kalangan menilai emas
masih menjadi instrumen investasi yang relevan di tengah gejolak pasar.
Harga emas diyakini masih memiliki ruang untuk bergerak naik lebih
tinggi.
Berdasarkan data
Bloomberg, pada perdagangan Kamis (10/9/2020) hingga pukul 17.15 WIB
harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex bergerak
menguat tipis 0,09 persen ke level US$1.956,6 per troy ounce.
Sementara
itu, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,12 persen ke level
US$1.949,13 per troy ounce. Pada beberapa perdagangan terakhir, emas
sempat menguji ke bawah level US$1.900 per troy ounce
Australia
& New Zealand Banking Group dalam laporan terbarunya, menilai
pelemahan harga emas dalam beberapa terakhir hanya akan berumur pendek
karena emas tetap menjadi aset investasi yang menarik saat ini.
Jumlah
uang beredar yang cukup di pasar atau tidak berlebih dan tidak
kekurangan, suku bunga yang lebih rendah, dan ketidakpastian makro akan
terus mendukung harga emas untuk bergerak naik.
Permintaan
fisik emas mulai pulih, jadi kami melihat harga emas dapat mencapai
US$2.300 per troy ounce pada tahun depan," tulis Australia & New
Zealand Banking Group seperti dikutip dari publikasi risetnya.
Sementara
itu, Money Manager Sprott Inc Peter Grosskopf mengatakan bahwa emas
kemungkinan akan mendapatkan dorongan tambahan untuk bergerak menguat
karena ketidakpastian pemilu AS menghidupkan kembali permintaan logam
sebagai aset safe haven.
Pemilu
AS dapat memperbaharui fokus investor pada inflasi, utang pemerintah,
dan kebutuhan stimulus untuk membenahi pertumbuhan ekonomi AS akibat
Covid-19 sehingga dapat melemahkan dolar AS.
Emas
bisa mendapat dorongan tambahan dari kemenangan calon presiden dari
Partai Demokrat AS Joe Biden, yang tampaknya akan menaikkan pajak dan
meningkatkan pengeluaran, ujar Grosskopf
Di
sisi lain, Tim Riset Monex Investindo Futures mengatakan dalam
publikasi riset hariannya bahwa harga emas bergerak stabil di dekat
level tertinggi dalam sepekan ini di tengah melemahnya dolar AS
menjelang keputusan kebijakan moneter dari European Central Bank (ECB)
pada Kamis malam waktu setempat.
ECB
dijadwalkan akan mengumumkan keputusan moneter dan investor akan
memantau perkiraan inflasi dari bank sentral Eropa itu. Pelaku pasar
tetap menanti sikap ECB meskipun diperkirakan tidak adanya perubahan
kebijakan moneter yang besar.
Pasalnya
ECB telah melakukan langkah agresif beberapa bulan lalu untuk menopang
ekonomi dari kejatuhan yang disebabkan oleh Covid-19.
Monex
Investindo Futures memperkirakan harga emas berpotensi ambil posisi
beli, menguji resisten US$1.953 - US$1.973 per troy ounce, selama harga
bertahan di atas level US$1.944 per troy ounce.
Jika
harga bergerak turun menembus ke bawah US$1.940, emas berpotensi ambil
posisi jual dengan target US$1.920,” tulis Tim Riset Monex Investindo
Futures dalam publikasi riset hariannya -
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : bisnis.com