PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bursa saham Amerika Serikat menguat ke level tertinggi tahun ini di
tengah optimisme ekonomi dan estimasi akan kenaikan suku bunga yang
hanya akan dilakukan secara bertahap. Indeks Standard & Poor’s 500
menutup minggu lalu dengan kenaikan 0,6% ke level 2.078,78. Sementara
itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,6% atau 107,66 poin
ke level 17.792,75. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi setelah
penurunan tajan 117 poin pada 4 Desember 2016.
Indeks saham menguat setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur
berekspansi pada bulan Maret untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan
terakhir , menandakan industri yang bangkit dari kemerosotan terburuk
dalam selama resesi terakhir. Ekspansi ini menyusul sinyal Gubernur The
Fed Janet Yellen yang memutuskan untuk tidak meningkatkan suku bunga
acuan. “Saat ini ekonomi didukung oleh The Fed yang bersikap sangat
dovish dan data tingkat pekerjaan yang sejalan dengan tren. Saat ini
sepertinya The Fed lebih mempertimbangkan isu global dibanding
domestik,” kata Yousef Abbasi di JonesTrading Institutional Services LLC
kepada Bloomberg akhir pekan lalu.
Selain itu, pengetatan di bursa kerja yang memicu kenaikan gaji yang
lebih besar bagi para pekerja di Amerika Serikat dapat meyakinkan
pembuat kebijakan The Fed bahwa ekonomi AS lebih tahan terhadap
pelemahan ekonomi global. Saham Citigroup Inc. dan JPMorgan Chase &
Co. menguat 1,1% pada penutupan pekan lalu. Sedangkan Goldman Sachs
Group Inc. naik 1,8% dalam reli ke limanya sejak November tahun lalu.
Sementara itu, Ford Motor Co. dan General Motors Co. melemah
masing-masing 2,9% sedangkan Fiat Chrysler Automobiles NV anjlok 4,1%
dipicu pendapatan dari ketiga produsen automotif tersebut yang di bawah
prediksi analis.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar