Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 26 April 2016

Pemerintah AS Mau Bikin WhatsApp Anti Sadap

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk membuat platform messaging mirip WhatsApp yang tidak bisa diretas. Rencana ini dikemukan oleh lembaga pemerintahan AS yang khusus menangani riset lanjutan, The Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Lewat sebuah situs, DARPA membuatsebuah permintaan yang isinya mendatangkan kandidat untuk menggarap sebuah platform messaging dan transaksi yang bisa diakses melalui web browser atau aplikasi mandiri (stand alone).

Dalam permintaannya, DARPA menunjuk aplikasi tersebut dipakai untuk kepentingan militer. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika nantinya platform tersebut bisa dikomersialisasikan -- atau dengan kata lain dipakai untuk umum, meski belum jelas bagaimana pengaplikasiannya nanti.

"Para eksekutif itu bisa yakin bahwa sistem logistik mereka efisien, tepat waktu, dan aman dari hacker," tulis DARPA seperti dikutip detikINET dari Telegraph, Selasa (26/4/2016).

Dalam pernyataannya itu, DARPA juga meminta agar nantinya platform tersebut menghadirkan sejumlah fitur seperti self-destructing message -- pesan yang otomatis bisa hancur sendiri seperti di film Mission Impossible -- atau pesan yang bisa dilihat hanya sekali.

DARPA berpendapat jika layanan pesan yang dipakai oleh militer AS saat ini tidaklah cocok, dengan sistem komunikasi yang rentan terhadap intersepsi.

"Infrastruktur dan perpesanan bawaan itu mahal, tidak efisien, dan rapuh terhadap serangan cyber. Biaya perawatannya pun semakin meningkat," pungkasnya.

sumber : inet.detik.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar