Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 14 Januari 2015

Rupiah Berhasil Menguat ke Kisaran 12.500

Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan Rabu (14/1/2015) berhasil menepis sentimen negatif dengan menguat ke kisaran 12.500. Padahal, rupiah diproyeksikan kembali berpeluang melemah seiring dengan menguatnya indeks dollar AS di pasar global.


Di pasar spot, data Bloomberg pukul 08.46 WIB, menunjukkan mata uang Garuda menguat ke posisi Rp 12.578 per dollar AS, naik 0,18 persen dibanding penutupan kemarin pada 12.601.

Indeks dollar AS naik cukup tajam hingga dini hari tadi setelah beberapa indikator ketenagakerjaan AS diumumkan membaik dari periode sebelumnya. Di saat yang bersamaan, minyak Brent turun 1,7 persen sementara imbal hasil US Treasury 10 tahun turun hingga 1,9 persen. Sore ini ditunggu industrial production Zona Euro yang diperkirakan memburuk. Sementara itu, retail sales AS yang diumumkan malam nanti juga diperkirakan memburuk.  

Walaupun mayoritas mata uang di Asia melemah tajam terhadap dollar AS, rupiah hanya melemah tipis hingga penutupan Selasa (13/1/2015) sore - bahkan sempat menguat tak lama setelah pembukaan.

Harga minyak yang terus turun semakin menekan ekspektasi inflasi ke depan terlihat dari imbal hasil SUN yang terus turun walaupun tidak dapat dipungkiri penurunan yield obligasi di pasar keuangan dunia juga turut memiliki andil besar.

"Hari ini rupiah masih akan ditekan oleh sentimen penguatan dollar AS di pasar global walupun pelemahannya diperkirakan masih akan lebih lunak relatif terhadap mata uang lain di Asia," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Sumber Kompas

Tidak ada komentar :

Posting Komentar