Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 16 Januari 2015

Harga Premium Turun, Seharusnya Harga Barang Juga Turun

Riufan Financindo Berjangka – Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar seharusnya berdampak pada biaya produksi barang dan ongkos transportasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan turut memonitor harga kebutuhan pokok dan ongkos angkutan umum.


Untuk harga kebutuhan pokok, Sofyan mengatakan, melalui Bulog pemerintah akan melakukan intervensi pasar, agar harga barang kebutuhan pokok ikut turun.

“Bulog akan ikut bermain di pasar, sehingga akan menciptakan stabilitas harga. Sebenarnya, kalau harga naik karena alasan ekonomi itu tidak masalah. Tapi, kalau naik karena permainan itu perlu dikontrol,” jelas Sofyan, di Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Sofyan mengatakan, jika harga premium turun tetapi harga barang dan ongkos angkutan umum tidak turun, artinya struktur pasarnya tidak sehat.

Sementara itu terkait ongkos angkutan, dia memastikan Menteri Perhubungan akan melakukan intervensi. “Nanti Menhub akan punya kebijakan mengenai tarif angkutan,” jelas Sofyan.

Untuk diketahui, penurunan harga premium pada 1 Januari 2015 menjadi Rp 7.600 per liter, tidak diikuti dengan penurunan tarif angkutan umum. Sofyan lebih lanjut bilang, perubahan harga premium akan dilakukan tiap dwi-mingguan.

Dia pun bilang, pemerintah tidak menyesal menaikkan harga menjadi Rp 8.500 per liter pada November 2014 lalu, sehingga harus menurunkan kembali di level Rp 6.400 per liter - jika informasi ini benar.

“Enggak dong (menyesal). Waktu pemerintah menaikkan jadi Rp 8.500, itu harga keekonomiannya adalah Rp 9.400. Tidak ada yang tahu harga minyak turun drastis. Dulu kita pikirkan ada penyesuaian dari 105 dollar AS per barel menjadi 95 dollar AS per barel. Ternyata, tiba-tiba turun,,druuuukkkk... Pemerintah terus (harus) sangat responsif, dan share dengan masyarakat,” kata dia.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar :

Posting Komentar