PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada Senin di awal tahun baru, tetapi pergerakan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi mendukung aset safe haven di tengah kekhawatiran atas meningkatnya kasus COVID-19. Perdagangan juga tetap tipis karena pasar utama Asia Pasifik, termasuk China, Jepang, dan Australia, ditutup libur.
Harga emas berjangka turun tipis 0,12% ke $1.826,45/oz pukul 11.38 WIB menurut data Investing.com setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan di $1,831,49 selama sesi tersebut. Benchmark Treasuries AS tenor 10 tahun mencatat kenaikan imbal hasil terbesar sejak 2013 pada akhir 2021.
Saham AS juga ditutup mendekati rekor tertinggi dalam perdagangan tipis pada 31 Desember silam untuk mengakhiri tahun kedua pemulihan dari pandemi COVID-19.
Sementara itu, peningkatan kasus COVID-19 juga berada dalam perhatian investor, di mana rata-rata ada lebih dari satu juta kasus terdeteksi sehari antara 24 dan 30 Desember, menurut Reuters. Mengingat jumlah kasus yang melonjak dan cuaca buruk, lebih dari 4.000 penerbangan dibatalkan secara global pada hari Minggu, dengan lebih dari setengahnya adalah penerbangan AS.
Di Asia Pasifik, diskon emas di India melebar ke level tertinggi dalam lima bulan pada minggu lalu, akibat pembatasan terkait COVID-19 dan konsumen di negara-negara besar Asia menahan pembelian menjelang liburan akhir tahun.
Saham China Evergrande (HK:3333 di Hong Kong Grup ditangguhkan dari perdagangan sebelumnya. Perusahaan pengembang yang terlilit hutang itu tidak memberikan alasan penangguhan.
Di logam mulia lainnya, perak turun tipis 0,48% pukul 11.42 WIB, sementara platinum naik tipis 0,08% dan palladium turun tipis 0,06% - PT RIFAN
Sumber : investing.com