PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan akhir pekan lalu karena terbantu oleh pelemahan dolar AS.
Hal ini tetap terjadi meskipun rencana the Fed
untuk mengurangi stimulus membuat emas tetap di jalur pelemahan ketiga
pekan secara berturut-turut.
Harga emas di
pasar spot naik 0,2 persen ke posisi USD1.746,84 per ounce setelah
mencapai level terendah sejak 11 Agustus di USD1737,46. Sedangkan emas
berjangka AS turun 0,1 persen ke harga USD1.747,80.
The Indeks dolar AS ke posisi terendah satu
minggu pada hari Kamis, membuat emas lebih murah bagi mereka yang
memegang mata uang lainnya.
Data lainnya jumlah klaim baru untuk tunjangan pengangguran di USA
secara tak terduga naik minggu lalu, tetapi tren tetap konsisten dengan
pasar tenaga kerja yang terus pulih.
Chairman the Fed Jerome Powell mengatakan proses
tapering dapat selesai sekitar pertengahan tahun depan, selama pemulihan
tetap di jalurnya. Pernyataan bank sentral USA minggu ini juga
menyatakan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai
terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga Fed akan
meningkatkan biaya peluang memegang emas.
Pasar saham dunia menguat pada hari Kamis karena memudarnya
kekhawatiran tentang penularan default Evergrande yang kekurangan
likuiditas. Sentimen ini merusak daya tarik safe-haven emas.
Harga logam berharga lainnya, perak naik 0,5
persen menjadi USD22,61 per ounce dan naik 1 persen secara mingguan.
Palladium naik 0,5 persen menjadi USD1.992,67, tetapi berada di jalur
untuk penurunan minggu ketiga berturut-turut.
Sedangkan Platinum tergelincir 0,8 persen menjadi USD980,67. Namun,
logam tersebut menuju kenaikan mingguan 4,3 persen, terbesar dalam enam
pekan terakhir - PT RIFAN BANDUNG
Sumber : suara.com