Kembangkan Bisnis, Bekasi Fajar Raih Opsi Pinjaman Hingga USD 130 Juta

Rifan Financindo Berjangka – Emiten pengembang properti,  PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) memperoleh  pinjaman sebesar USD  100 juta, dengan opsi peningkatan hingga USD  130 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun. Fasilitas tersebut diberikan oleh sindikasi PT QNB Indonesia Tbk, Bangkok Bank Cabang Jakarta,

"It’s Time to Sell Dollars.."

Rifan Financindo Berjangka  – Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) Universitas Gadjah Mada, Anthonius Tony Prasetiantono yakin saat ini adalah waktu yang tepat untuk melepas dollar AS. Menurut dia, penguatan dollar AS tidak akan bertahan lama dan terus menekan nilai tukar rupiah sampai Rp 13.500.

Pasca Data Australia, Aussie Dollar Masih Menguat

Rifan Financindo Berjangka – Pergerakan pasar mata uang di hari Kamis(12/3), dollar Aussie terlihat mendapat dukungan menguat terhadap greenback, setelah memabiknya kondisi pasar tenaga kerja Australia di bulan Februari.

IHSG Diperkirakan Naik, Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan

Rifan Financindo Berjangka – Pergerakan laju IHSG pada perdagangan Rabu (11/3) diperkirakan  berada pada rentang support 5.395-5.400 dan resisten 5.468-5.478. 

Nikkei Terpantau Turun di Sesi Pagi

Rifan Financindo Berjangka – Pergerakan pasar ekuitas Asia di hari Rabu(11/3), index Nikkei dibuka dan diperdagangkan lebih rendah, ketika yen juga terpantau alami pelemahan terhadap dollar AS.

Pagi Ini, Aussie Dollar Menguat Jelang Data Perumahan Australia

Rifan Financindo berjangka– Pergerakan pasar mata uang di hari Rabu(11/3), dollar Aussie terpantau menguat terhadap dollar AS ketika terjadinya penurunan sentimen konsumen, ditengah menanti laporan selanjutnya yaitu kredit perumahan Australia.

Kedelai Tergerus Tipis

Rifan Financindo Berjangka – Di Chicago Board of Trade, kedelai AS untuk pengiriman Mei tergerus 5,75 sen, atau 0,58%, diperdagangkan pada $ 9,9113 per bushel pada sesi perdagangan Senin. Kedelai AS untuk pengiriman Mei jatuh ke level $ 9,7660 per bushel pada hari Jumat, terendah sejak 12 Februari, sebelum berakhir turun 0,4 sen, atau 0,05%, di level $ 9,8500, karena kekhawatiran atas prospek ekspor Brasil yang menurun.