
BANDUNG, KOMPAS.com
- Berdasarkan survei Standard Chartered, konsumen di negara berkembang
sangat optimis terhadap kemakmuran pribadi mereka. Di samping itu,
konsumen juga memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap menabung
dan berinvestasi.
Survei tersebut dilakukan terhadap 5.000 konsumen kelas menengah dari 5 negara berkembang, yakni Indonesia, India, Ghana, Kenya, dan Nigeria. Secara spesifik, untuk Indonesia survei dilakukan kepada 1.000 sampel dengan pengeluaran di atas Rp 2 juta per bulan.
"Pesatnya pertumbuhan kelas menengah adalah pendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Mereka mengharapkan kekayaan mereka tumbuh dan memiliki aspirasi yang jelas untuk memiliki kehidupan yang lebih baik untuk mereka dan keluarga," kata Group CEO Standard Chartered Peter Sands, Jumat (6/6/2014).
Di Indonesia dan India, 77 persen konsumen memilih untuk bekerja di perusahaan nasional. Adapun konsumen di negara berkembang seperti di India, Indonesia, dan Nigeria yakin pertumbuhan ekonomi akan tumbuh.
Survei tersebut dilakukan terhadap 5.000 konsumen kelas menengah dari 5 negara berkembang, yakni Indonesia, India, Ghana, Kenya, dan Nigeria. Secara spesifik, untuk Indonesia survei dilakukan kepada 1.000 sampel dengan pengeluaran di atas Rp 2 juta per bulan.
"Pesatnya pertumbuhan kelas menengah adalah pendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Mereka mengharapkan kekayaan mereka tumbuh dan memiliki aspirasi yang jelas untuk memiliki kehidupan yang lebih baik untuk mereka dan keluarga," kata Group CEO Standard Chartered Peter Sands, Jumat (6/6/2014).
Di Indonesia dan India, 77 persen konsumen memilih untuk bekerja di perusahaan nasional. Adapun konsumen di negara berkembang seperti di India, Indonesia, dan Nigeria yakin pertumbuhan ekonomi akan tumbuh.
Home

CHICAGO, KOMPAS.com -
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mencatat
kenaikan harian terbesar sejak 14 Mei pada Kamis (5/6/2014) waktu
setempat (Jumat pagi WIB), karena Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas
suku bunganya dan merilis sejumlah langkah-langkah pelonggaran.
JAKARTA, KOMPAS.com
- Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya menjelang akhir pekan
ini, Jumat (6/6/2014). Rupiah masih menghadapi tekanan pelemahan dan
mencoba menguat dengan penjagaan Bank Indonesia.
