Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 02 November 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Stabil Sebelum Keputusan Fed, Tembaga Naik Dalam Harapan COVID China

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas mempertahankan kenaikannya baru ini pada hari Rabu kala dolar AS stabil sebelum rapat Federal Reserve berakhir, sementara harga tembaga naik oleh spekulasi atas China yang berpotensi melonggarkan kebijakan ketat nol-COVID.

Harga emas spot stabil di sekitar $1,648.23/oz, sementara harga emas berjangka naik 0.1% di $1,650.80/oz. Kedua instrumen melonjak dari level terendah 10 hari pada hari Selasa, karena dolar menghentikan reli terbarunya.

Indeks dolar stabil di sekitar 111 pada hari Rabu, di mana fokus beralih pada kesimpulan rapat Federal Reserve dini hari nanti. Kendati bank sentral ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps), pasar akan mengawasi indikasi apa pun dari The Fed tentang kapan bank berencana untuk mengurangi nada kebijakan hawkish-nya.

Namun, data ekonomi AS yang kuat minggu ini menunjukkan bahwa bank sentral kemungkinan memiliki ruang yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga besar - sebuah skenario yang negatif untuk emas.

Harga emas telah turun tajam dari level tertinggi 2022 saat Fed mulai menaikkan suku bunga, yang menaikkan biaya peluang memiliki logam kuning, mengingat bahwa emas tidak menawarkan imbal hasil.

Pasar logam lain juga tertekan oleh kenaikan suku bunga tahun ini.

Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps pada hari Kamis, tatkala sebagian besar ekonomi negara di dunia berjuang melawan kenaikan inflasi.

Di antara logam industri, harga tembaga stabil setelah reli hampir 3% pada hari Selasa. Logam merah ditopang oleh rumor bahwa China berencana untuk mengurangi kebijakan nol-COVID yang ketat, yang merupakan jantung dari kesengsaraan ekonomi negara itu tahun ini.

Tembaga naik sedikit di $3,4677 pada hari Rabu. Pasar China juga menguat karena rumor tersebut, seperti halnya harga minyak.

Harga logam merah anjlok tahun ini karena pertumbuhan ekonomi China melambat, mengurangi permintaan negara itu terhadap tembaga. China merupakan negara importir tembaga terbesar di dunia.

Tetapi pelonggaran aturan COVID di negara ini kemungkinan akan memacu pemulihan ekonomi yang besar, pasalnya Beijing telah meluncurkan beberapa langkah stimulus untuk membantu mendukung perekonomian.

Hal ini dapat menambah keuntungan besar di pasar komoditas, mengingat dominasi China sebagai pasar. Tetapi Beijing tidak mengeluarkan komentar resmi tentang masalah ini. Presiden Xi Jinping baru-baru ini juga menegaskan kembali komitmen negara terhadap kebijakan nol-COVID.

Tembaga juga harus bersaing dengan perlambatan aktivitas ekonomi di seluruh dunia di tengah kenaikan inflasi dan suku bunga. Namun, logam merah diperkirakan akan mendapat bantuan dari pasokan yang lebih ketat dalam jangka menengah - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar