PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada akhir perdagangan Selasa, dan nilai tukar dolar AS melemah saat ini atas transaksi kedua dalam kasus virus corona. Sementara investor menahan diri dari membuat pertaruhan besar menjelang pemilihan presiden AS pekan depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember divisi COMEX New York Exchange, terangkat 6,2 AS atau 0,33 persen menjadi ditutup pada 1.911,9 dolar AS per ons. Sehari sebelumnya, emas berjangka naik tipis 0,5 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1,905,70 dolar AS, setelah sedikit menguat 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1,905,20 dolar AS pada Jumat, dan turun tajam 24,9 dolar AS atau 1,29 persen menjadi 1.904,60 dolar AS pada Kamis.
Indeks dolar yang mengukur terhadap enam mata uang utama saingannya, tergelincir 0,2 persen membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. "Emas terjebak dalam kisaran yang ketat dan mungkin tidak akan ada terlalu banyak aktivitas sebelum pemilihan AS," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS.
Namun, masyarakat masih membawa bias pada emas karena virus corona, perlambatan ekonomi global, dan langkah-langkah stimulus, yang mendorong investor untuk menambah emas ke dalam portofolio mereka, tambahnya.
Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan banyak negara lain yang mencatat catatan virus corona, beberapa negara memberlakukan infeksi baru.Sementara itu, negosiasi atas paket bantuan AS yang baru masih belum jelas dengan Ketua DPR Nancy Pelosi mengungkapkan harapan bahwa kesepakatan dapat dicapai sebelum presiden 3 November.
Penantang dari Demokrat Joe Biden memimpin kepemimpinan Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional tetapi persaingan jauh lebih ketat di negara bagian yang menentukan untuk hasil pemilihan.
Prospek emas akan tetap sangat jika Hari Pemilihan memberikan gelombang biru yang menandakan stimulus besar-besaran pada bantuan virus corona dan pengeluaran infrastruktur, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dalam sebuah catatan.Emas, yang ramah sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah melonjak 26 persen tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 15 sen atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 24,57 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Januari naik 9,4 dolar AS atau 1,07 persen menjadi menetap pada 886,8 dolar AS per on - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : antaranews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar