Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 10 November 2017

RIFAN FINANCINDO BANDUNG | Duterte mengaku pernah bunuh orang saat remaja dan keluar masuk penjara


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku pernah menikam seseorang sampai tewas saat masih remaja. Tidak hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah keluar masuk penjara karena kenakalannya.

Duterte mengungkapkan hal itu kepada masyarakat Filipina di Kota Danang kemarin, jelang pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang akan diadakan di Manila.

"Saya pernah membunuh seseorang, orang yang benar-benar nyata. Saya berkelahi lalu menusuknya. Saat itu saya masih berusia 16 tahun, apalagi sekarang saat saya jadi presiden?" ungkapnya, dikutip dari laman AFP, Jumat (10/11).

"Ketika masih remaja, saya terbiasa keluar masuk penjara. Saya berkelahi di sini dan di sana," lanjutnya.

Namun, semua pengakuan Duterte itu belum bisa dipastikan kebenarannya. Sebab asisten Duterte telah berulang kali mengatakan kepada wartawan untuk tidak mempercayai semua yang dikatakan Duterte, mengingat pria 72 tahun itu sering bergurau dan senang mengatakan hal-hal yang hiperbola.

Dalam pidatonya yang menggebu-gebu itu juga, Duterte kembali menegaskan akan pentingnya kampanye untuk melawan narkoba. Dia bahkan mengancam akan menampar pelapor hak asasi manusia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena berani mengkritik kebijakan anti-narkobanya.

Duterte yang dikenal dengan karakternya yang keras, tidak segan-segan menggunakan bahasa kasar untuk membalas kritik yang diterimanya karena berusaha memerangi narkoba di Filipina.

Sejak Duterte menjabat sebagai presiden 16 bulan lalu, sudah ada 3.967 orang yang dibunuh tanpa diadili atas nama narkoba. Sekitar 2.290 orang terbunuh memang terbukti terlibat dengan narkoba namun sisanya masih belum diketahui tentang keterlibatannya.

sumber : merdeka.com

Baca Juga :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar