Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 20 November 2017

RIFAN FINANCINDO BANDUNG | 60 persen desa di Indonesia sudah tersentuh TIK


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Teknologi diyakini mampu memberikan efisiensi bagi para penggunanya. Termasuk juga pemakaian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di pedesaan. Hal ini juga sebagai peningkatan sinergitas program kerja antara pemerintah pusat, daerah, dan pedesaan.

Berdasarkan data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes), tercatat sebanyak 75 ribu desa di Indonesia. Sayangnya, dari jumlah itu belum seluruhnya melek TIK.

“Memang belum seluruh desa terkoneksi. Untuk saat ini baru 60 persen dari total jumlah desa yang terkoneksi dengan TIK,” ujar Septriana Tangkary, Direktur Pemberdayaan Industri Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) saat ditemui di kantornya Gedung Kemkominfo, Jakarta, Senin (20/11).

Menurutnya, proses menggenjot desa agar terkoneksi TIK sudah dilakukan sejak tahun 2015. Itu pun, kata dia, bukan hanya dari Kemkominfo semata melainkan juga bekerja sama dengan Kemendes.

“Sebetulnya, program desa ini bisa terkoneksi TIK sudah dicanangkan pada 2013 silam. Tetapi, karena aplikasinya itu baru ada di tahun 2015, maka kita lakukan di tahun tersebut. Setiap aplikasinya beda-beda untuk setiap desa ya,” ungkapnya.

Meski begitu, ia meyakini bahwa pada tahun 2019, nantinya seluruh desa di Indonesia sudah bisa terkoneksi TIK. Hal itu juga karena adanya proyek Palapa Ring yang akan rampung pada 2019 nanti.

“Tahun 2019, insyaallah bisa selesai semuanya juga,” jelasnya.

Selain masalah infrastruktur internet, persoalan lain yang tak kalah penting untuk mendongkrak jumlah desa yang tersentuh TIK adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Percuma saja bila infrastruktur telah siap, namun SDM masih belum menunjukan kesiapan.

“Ada banyak hal juga yang perlu dilakukan selain infrastruktur. Misalnya saja SDM dan keinginan dari pemerintah desa tersendiri untuk terkoneksi TIK,” katanya.

Padahal, dilanjutkannya, bila kecanggihan TIK bisa diterapkan oleh pemerintah desa, akan banyak manfaat yang bisa diterima. Misalnya saja dapat melihat jumlah penduduk dan potensi yang bisa dikembangkan di daerah tersebut.

“Maksudnya, bisa dikaji apa yang cocok untuk dikembangkan di desa itu,” terang dia.

sumber : merdeka.com

Baca Juga :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar