Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 16 Agustus 2016

Pertamina Turunkan Harga Pertamax Saat HUT RI, Seberapa Besar?


PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - PT Pertamina (Persero) menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax pada kisaran Rp 200-Rp 300 per liter untuk daerah luar Pulau Jawa. Perubahan harga terhitung mulai pukul 00.00 WIB pada Senin 15 Agustus 2016, dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ‎ke-71.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, perubahan harga merupakan aksi korporasi menyikapi fluktuasi harga minyak internasional dan kurs rupiah terhadap dolar.
Lebih spesial lagi, penurunan harga tersebut akan dirasakan manfaatnya oleh warga negara di luar Pulau Jawa menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-71 tahun ini.

"Ini merupakan bagian dari agenda perusahaan untuk menjangkau lebih banyak lagi konsumen di luar Jawa yang masih memiliki potensi yang cukup besar untuk migrasi ke Pertamax," kata Wianda, di Jakarta, Minggu (14/8/2016).

Dia menyebutkan, Pertamina menurunkan harga Pertamax di Nangroe Aceh Darussalam sebesar Rp 200 per liter, yaitu dari semula Rp 7.900 per liter menjadi Rp 7.700 per liter. Adapun, di wilayah Papua Barat, Pertamax ditetapkan seharga Rp 10.350 per liter, dari sebelumnya Rp 10.650 per liter.

Untuk Kalimantan Timur, Tengah, dan Selatan harga Pertamax ditetapkan Rp 7.500 per liter, dari sebelumnya Rp 7.700 per liter. Konsumen di Sulawesi Selatan akan merasakan harga Pertamax Rp 7.900 atau turun Rp300 per liter dari sebelumnya Rp 8.200 per liter.

Wianda melanjutkan, untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi, Pertamina akan secara ketat memantau ketersediaan stok BBM Umum tersebut di tingkat SPBU.
Pertamina, akan terus mengupayakan untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memastikan tidak akan ada kekosongan produk di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
 
sumber : showbiz.lipitan6.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar