Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 29 November 2022

PT Rifan Financindo - Emas Bergerak Di Bawah $1.750 Usai Komentar Hawkish Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak di bawah level support utama pada hari Selasa setelah komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve menimbulkan beberapa ketidakpastian atas jalur kebijakan moneter AS, dan harga tembaga stabil saat pasar menunggu perkembangan lebih lanjut di China.

Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan pada hari Senin bahwa Fed memiliki "cara untuk mengatasi" kenaikan suku bunga, dan dapat terus menaikkannya dan menahannya hingga 2024 untuk memerangi inflasi. Ia juga menegaskan kembali pandangannya bahwa suku bunga perlu dinaikkan setidaknya 1% menjadi antara 5% dan 5,25%.

Terpisah, Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan bank sentral kemungkinan akan mulai memangkas suku bunga pada 2024, saat tekanan inflasi akhirnya mereda. Ia juga mengatakan bahwa biaya pinjaman perlu dinaikkan lebih lanjut untuk menurunkan inflasi.

Komentar mereka mendorong dolar, di mana greenback melonjak hampir 0,7% pada hari Senin. Ini membebani sebagian besar pasar logam, terutama emas.

Emas spot datar di sekitar $1.741,33/oz, dan emas berjangka yang berakhir pada bulan Desember diperdagangkan di sekitar $1.740,00/oz, masih dalam backwardation. Kedua instrumen melemah sekitar 0,6% pada hari Senin.

Meski komentar Bullard dan Williams memberikan kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan moneter AS, mereka juga meredupkan optimisme atas laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat oleh Fed dalam beberapa bulan mendatang, mengingat bahwa suku bunga kemungkinan akan mencapai puncak pada tingkat yang jauh lebih tinggi.

Ini memberikan gambaran kurang sedap untuk aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, yang turun tajam tahun ini karena suku bunga AS mulai naik.

Emas mendapat sedikit permintaan safe haven minggu ini, bahkan ketika rusuh sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya di China menimbulkan kekhawatiran atas gangguan ekonomi global.

Tembaga Berjangka, di sisi lain, menjalani awal minggu yang bergejolak, jatuh sebanyak 2% sebelum pulih tajam untuk diperdagangkan lebih positif.

Prospek logam merah tumpul oleh protes di China, yang selanjutnya dapat menghambat permintaan negara atas komoditas. Warga China di beberapa kota besar turun ke jalan selama akhir pekan untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan zero-COVID yang kejam di negara itu.

Tembaga berjangka stabil di sekitar $3,6018 pada awal perdagangan pada hari Selasa.

Tetapi beberapa analis berpendapat bahwa protes di China pada akhirnya dapat mendorong pemerintah untuk melonggarkan kebijakan zero-COVID, yang merupakan inti dari perlambatan ekonomi China tahun ini. Skenario seperti itu cenderung positif untuk pasar komoditas.

Di sisi pasokan, laporan menyebutkan para pekerja di tambang tembaga besar Escondida Chile tidak akan melakukan pemogokan, sehingga mengurangi kemungkinan pasokan yang ketat dalam beberapa bulan mendatang - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 28 November 2022

PT Rifan - RFB Bandung Salurkan Bantuan Untuk Korban Gempa Bumi Cianjur

PT RIFAN BANDUNG - PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Cabang Bandung menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Melalui Poslap Relawan Agus AABI di KP Cadot, Mekarsari, penyerahan donasi berlangsung pada pagi hari, Minggu.

Donasi yang diberikan berupa keperluan sehari-hari para pengungsi. Diantaranya beras 15 karung, mie instan 15 dus, popok bayi 4 dus, popok dewasa 4 dus, makanan ringan 8 dus, sarden 1 dus, kornet 1 dus ,sabun cuci pakaian 2 dus, sabun mandi 1 dus, dan sabun cuci piring 1 dus.

 Pimpinan Cabang RFB Bandung, Anthony Martanu mengucapkan turut berduka atas bencana yang menimpa warga Cianjur. Anthony berharap bantuan dari perusahaan dapat bermanfaat bagi mereka.

Perusahaan berduka cita atas orang-orang yang tewas akibat bencana ini. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapinya,” kata Anthony.

RFB Bandung kerap menyalurkan bantuan kepada pihak yang membutuhkan melalui program #RFBBandungPeduli. Saat seluruh dunia tengah dilanda Covid-19, perusahaan pialang ini aktif menyalurkan donasi kepada para penyintas hingga menggelar kampanye “Peduli Pejuang Nafkah Melawan Covid-19

Begitu pula saat perusahaan membantu para korban longsor Cimanggung Sumedang pada tahun lalu.

Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak akan menutup mata ketika sekitaran sedang membutuhkan uluran tangan kami. Sebisa mungkin kami berikan bantuan donasi maupun dukungan secara mental,” tambah Anthony.

Hingga Rabu (23/11), Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi 125 jenazah korban gempa bumi Cianjur. Sebanyak 59 di antaranya adalah anak-anak dan selebihnya kategori dewasa - PT RIFAN

Sumber :  radarbandung.com

 

Senin, 21 November 2022

PT Rifan - Emas Bergerak Di Sekitar $1.750 Tembaga Stabil, Kekhawatiran Fed Hawkish Berlanjutnya

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas bergerak tipis pada hari Senin di sekitar level support utama kala pasar mencari kejelasan lebih lanjut mengenai jalur kebijakan moneter AS dalam beberapa bulan mendatang, sementara harga tembaga stabil karena lebih banyak gangguan COVID di China tampaknya akan mengurangi permintaan.

Notulen rapat Federal Reserve sebelumnya akan dirilis pada hari Kamis, dan kemungkinan akan memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana bank sentral bermaksud untuk melanjutkannya dengan menaikkan suku bunga.

Kendati pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga yang relatif lebih kecil pada bulan Desember setelah inflasi turun lebih dari yang diharapkan dalam beberapa bulan terakhir, komentar baru ini dari anggota Fed mengindikasikan bahwa suku bunga dapat terus naik lebih lama dari yang diharapkan.

Prospek ini positif untuk dolar dan yield Treasury, dan kemungkinan akan membebani pasar logam. Greenback tampaknya telah menemukan titik terendah setelah menderita kerugian baru-baru ini, dan naik 0,1% di 107 pada hari Senin.

Harga emas spot naik 0,1% di $1.752,81/oz, sementara harga emas berjangka berusaha naik ke $1.754,90/oz pukul 07.05 WIB. Kedua instrumen jatuh hampir 2% minggu lalu setelah anggota Fed mengingatkan potensi suku bunga yang lebih tinggi.

Serangkaian kenaikan suku bunga yang besar oleh The Fed sangat membebani pasar logam tahun ini, pasalnya kenaikan imbal hasil menurunkan daya tarik aset yang tidak menghasilkan yield seperti emas.

Saat pasar logam menguat awal bulan ini di tengah tanda-tanda turunnya inflasi AS, logam tersebut diperkirakan akan tetap tertekan dalam beberapa bulan mendatang, karena inflasi masih cenderung jauh di atas target tahunan Fed sebesar 2%.

Di antara logam industri, harga tembaga bergerak tipis pada hari Senin setelah mencatat kerugian besar minggu lalu akibat kekhawatiran atas negara importir utama China.

Harga tembaga stabil di sekitar $3,6405 setelah jatuh 7,2% minggu lalu - minggu terburuknya sejak akhir Agustus.

China mengunci lebih banyak bagian negara, karena menghadapi wabah COVID terburuknya dalam tujuh bulan. Pertumbuhan ekonomi di negara itu melambat drastis tahun ini di bawah kebijakan nol-COVID yang ketat di negara itu, yang menyebabkan diberlakukannya banyak pembatasan yang mengganggu. Hal ini membebani permintaan negara terhadap komoditas logam tersebut. Kekhawatiran yang berkembang atas resesi global juga mengurangi prospek tembaga, meskipun ada tanda-tanda pengetatan pasokan.

Sementara itu, harga Nikel Berjangka rebound pada hari Jumat (18/11) setelah 2 hari berturut-turut jatuh hingga 9%. Nikel telah turun lebih dari 5% pada minggu kedua November ini, setelah sebelumnya sempat meroket 13% pada minggu pertama November. 

Harga Timah Berjangka masih dalam momentum reli, dan naik tipis 0,35% pada Jumat (18/11). Timah sudah mencatat 3 minggu kenaikan berturut-turut. Pada akhir Oktober lalu timah ditutup pada kisaran 18.000 USD, kini berada di kisaran 22.664 USD. 

Sedangkan, karet mencapai 128,70 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 326,80 hingga Jumat (11/11), kakao AS naik 0,61% pada Sabtu. Serta, kopi robusta di London turun 0,17% dan gas alam turun 2,53% pukul 09.25 WIB - PT RIFAN

Sumber : inveting.com

Kamis, 17 November 2022

Rifan Financindo - Emas Hadapi Resisten $1.780, Tembaga Kembali Turun Gegara COVID China

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun dari level resisten utama pada hari Kamis kala permintaan safe haven untuk logam ini menurun di tengah berkurangnya kekhawatiran atas eskalasi konflik Rusia-Ukraina, sementara harga tembaga juga turun lebih jauh akibat kekhawatiran terhadap penyebaran wabah COVID di China.

Harga emas juga mengalami aksi ambil untung pasca kantongi kenaikan kuat dalam empat dari lima sesi terakhir, dan masih diperdagangkan mendekati level tertinggi tiga bulan.

Emas spot turun 0,32% di $1.768,12/oz pukul 09.44 WIB, sementara emas berjangka tidak turun 0,34% di $1.770,80 menurut data Investing.com. Berkurangnya kekhawatiran akan potensi eskalasi dalam konflik Rusia-Ukraina juga melemahkan permintaan safe haven untuk logam tersebut, setelah anggota NATO mengatakan sebuah rudal yang menewaskan dua orang di Polandia kemungkinan ditembakkan oleh pasukan Ukraina yang mempertahankan diri dari rentetan rudal Rusia.

Harga logam kuning naik di sesi terakhir tatkala dolar melemah dalam ekspektasi Federal Reserve yang kurang hawkish, utamanya karena data inflasi AS yang lemah dari perkiraan menyiratkan berkurangnya tekanan harga.

Banyak anggota Fed juga mengatakan mereka mendukung kenaikan suku bunga yang lebih kecil untuk menghindari potensi resesi. Pasar kini memperkirakan peluang lebih dari 90% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dengan nilai yang relatif lebih kecil 50 basis poin pada bulan Desember.

Kenaikan suku bunga adalah beban terbesar untuk harga emas tahun ini, karena imbal hasil yang tinggi mendorong biaya peluang untuk memiliki logam kuning. Tetapi para analis mengatakan bahwa logam tersebut kemungkinan mendapat prospek yang lebih baik berkat melandainya inflasi AS.

“Pelemahan minimal, dan tekanan tetap ke atas. Penembusan $1.780 bisa menjadi katalis untuk lonjakan lainnya dan mengurangi keraguan soal keberlanjutan reli dalam prosesnya. Dengan asumsi kedua rilis inflasi AS belum selesai," tulis analis di Oanda dalam sebuah catatan.

Dolar stabil pada hari Kamis dan mempertahankan kisaran ketat saat investor menunggu lebih banyak isyarat tentang ekonomi AS.

Di antara logam industri, harga tembaga kembali turun pada hari Kamis setelah turun 1,6% di sesi sebelumnya, di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi negara konsumen utama China. Sementara nikel anjlok 11,62% hingga dini hari tadi, timah melonjak 6,16% di ICE London pada penutupan Selasa, dan tembaga jatuh 1% pukul 11.23 WIB.

Tembaga berjangka turun 0,67% di $3,7320, dan tetap tertekan oleh kekhawatiran bahwa wabah COVID-19 baru di China akan semakin mengurangi aktivitas ekonomi.

Rilis data ekonomi China lebih lemah dari perkiraan, pasalnya negara itu bergulat dengan wabah COVID-19 terburuk dalam enam bulan.

Hal ini sebagian besar mengimbangi tanda-tanda pengetatan pasokan tembaga, yang disebabkan oleh gangguan di negara produsen utama Chili dan Peru.

Adapun, karet mencapai 130,90 pada Selasa di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 326,80, kakao AS naik 0,32 pada dini hari tadi. Serta, kopi robusta di London jatuh 1,49% dan gas alam turun 0,10% pukul 11.26 WIB.

Dari mata uang, USD/JPY turun tipis 0,01%, GBP/JPY turun 0,20%, GBPUSD turun 0,19%, EURUSD turun 0,13%, dan AUD/USD turun 0,38%.

Kripto bitcoin turun 2,97% pukul 11.21 WIB BTC/USD dan ethereum turun 5,15% (ETH/USD). Sementara, ETC/USD turun 5,39% - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Selasa, 15 November 2022

PT Rifan Financindo - The Fed Diprediksi Bakal Turunkan Suku Bunga, Harga Emas Dunia Memelesat

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia kembali mencatatkan kinerja cemerlang dalam sepekan ini sebesar 5,38 persen. Adapun penguatan itu terjadi di tengah kabar The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) akan menurunkan suku bunga acuan di akhir tahun. Analis OCBC FX Christopher Wong mengatakan inflasi AS yang melandai pada Oktober membuat pasar optimistis The Fed akan melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat.

Pasar berharap The Fed akan melonggarkan kebijakan pada Desember. Ini akan menopang pemulihan harga emas," ujar Christopher, Selasa. Menurutnya, performa gemilang emas dunia dalam sepekan terakhir sangat luar biasa, yaitu menguat 0,91 persen ke USD 1.770,69 per troy ons. Meskipun demikian, harga emas masih terbilang anjlok 3,16 persen dalam setahun. Namun, melesat 8,2 persen per bulan.

Selain itu, melesatnya emas dunia juga dipengaruhi menurunnya inflasi AS, yakni 0,4 persen secara month-to-month (mtm) dan 7,7 persen secara year-on-year (yoy). "Emas menghadapi tekanan yang sangat berat dalam beberapa bulan terakhir. Kini siap merangkak naik," ungkap Christopher.

Namun, kebijakan ketat The Fed yang dimulai sejak pertengahan Maret membuat emas tidak bisa mempertahankan kejayaannya. Harga emas terus melandai hingga menyentuh level USD 1.620 per troy ons pada September 2022 dan mulai membaik pada November. "Harga emas hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa menembus USD 1.800 per troy on," tegas Christopher - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Kamis, 10 November 2022

Rifan Financindo - Harga Emas Melemah 0,13% Karena Dolar AS Meningkat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Rabu. Penurunan ini pun menghentikan kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Harga emas melemah karena aksi ambil untung dan dolar AS yang berbalik menguat setelah merosot ke level terendah lebih dari satu setengah bulan, di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari Federal Reserve (Fed).

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange turun USD2,30 atau 0,13% menjadi USD1.713,70 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi di USD1.725,80 dan terendah USD1.706,10.

Harga emas melemah karena dolar AS terapresiasi secara nyata pada perdagangan Rabu, karena sentimen risk-off (penghindaran risiko) kembali ke pasar, mendorong permintaan untuk mata uang safe-haven dolar. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,83% menjadi 110,5490. 

Dalam pidato di forum kebijakan di Zurich, Swiss, Presiden The Fed New York John Williams mengatakan, sebagian berita besar bagus ekspektasi inflasi jangka panjang di Amerika Serikat tetap sangat stabil pada tingkat yang secara luas konsisten dengan tujuan jangka panjang FOMC.

Ketidakpastian inflasi telah meningkat, tetapi ini tampaknya tidak disebabkan oleh ekspektasi jangka panjang yang tidak tertambatkan," ujarnya

Sementara itu, Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan, perjuangan Federal Reserve untuk menurunkan inflasi dapat mengarah pada kecenderungan untuk menurun karena kenaikan suku bunga bank sentral "ditantang" oleh tabungan konsumen yang masih tinggi. Pasar tenaga kerja juga yang masih ketat dan masalah pasokan yang berkelanjutan.

Investor sedang menunggu data indeks harga konsumen AS Oktober yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat. Angka tersebut secara luas diperkirakan menunjukkan inflasi tetap tinggi pada Oktober, yang dapat melihat posisi Fed untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 17,5 sen atau 0,81% menjadi USD21,327 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD17,20 atau 1,7% menjadi USD997,30 per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

 

 

Rabu, 09 November 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Dan Imbal Hasil Obligasi Jatuh, Harga Emas Dunia Melejit

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melejit lebih dari 2 persen pada perdagangan Selasa, untuk menembus level psikologisnya di USD1.700, menyusul kejatuhan dolar AS dan imbal hasil obligasi.

Harga emas di pasar spot melesat 2,4 persen menjadi USD1.714,23 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 2,1 persen lebih tinggi menjadi USD1.716.

Di awal sesi, emas mencapai USD1.716,82, level tertinggi sejak 6 Oktober, dan melonjak lebih dari USD100 per ounce sejak menyentuh tingkat terendah lebih dari dua bulan di USD1.615,59 minggu lalu.

"Ini seperti fresh buying dalam emas dan perak. Saya pikir dolar mundur dengan The Fed ingin melambat ke 50 bps pada Desember," kata Tai Wong, trader Heraeus Precious Metals di New York.

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,5 persen ke level terendah hampir dua minggu terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil US Treasury juga merayap lebih rendah.

"Emas juga menembus USD1.680 dan kemudian USD1.700 dan penerobosan level teknikal tersebut dapat memberikan dorongan tambahan," kata analis OANDA, Craig Erlam.

Data indeks harga konsumen Amerika akan dirilis Kamis, dengan ekonom memperkirakan penurunan angka inti bulanan dan tahunan masing-masing menjadi 0,5% dan 6,5 persen.

Jika kita melihat inflasi terus melambat secara perlahan, itu akan menjadi pertanda baik bagi pasar secara umum dengan ekspektasi penurunan suku bunga Fed yang bergerak maju," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Meski emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu harga perak melejit hampir 3 persen menjadi USD21,39 per ounce, tertinggi sejak akhir Juni dan platinum melesat 2,1 persen menjadi USD999,13 sementara paladium naik 1,7 persen menjadi USD1.928,63 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com