Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 20 Oktober 2020

PT Rifan financindo - Dollar AS Melemah, Harga Emas Dunia Kembali Bersinar

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia berhasil menguat sekitar 1 persen karena melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya, emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1,906,36 dolar AS per ons, sedangkan emas berjangka patokan Amerika Serikat (AS) ditutup naik 0,3 persen menjadi 1,911,70 dolar AS per ons.

Emas menguat karena tren pelemahan dollar AS dan keyakinan bahwa beberapa jenis paket stimulus akan datang dalam 48 jam ke depan," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago, harga logam mulia tersebut sudah melambung 25 persen sepanjang tahun ini, karena pandemi virus corona atau Covid-19.

Logam mulia perak lainnya melesat 1,3 persen menjadi 24,48 dolar AS per ons, setelah mencapai level tertingginya hampir satu pekan, dalam sebuah catatan, Citi memperkirakan harga perak akan meroket ke level 40 dolar AS per ons dalam 12 bulan ke depan, didukung permintaan investor yang berkelanjutan dan pemulihan konsumsi industri selama 2021.

Platinum turun 0,1 persen menjadi 858,93 dolar AS per ons, sementara paladium naik 0,6 persen menjadi 2,345,80 dolar AS per ons - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 19 Oktober 2020

PT Rifan - Mau Trump Atau Biden Yang Menang Pilpres, Emas Bakal Melesat


PT RIFAN BANDUNG - Pekan lalu harga emas dunia di arena pasar spot ditutup terkoreksi 1,6%. Awal pekan ini, harga emas mulai menunjukkan sinyal penguatan dan kembali ke level US$ 1.900/troy ons. 

Sejak Oktober harga emas cenderung mondar-mandir di level resisten kuat US$ 1.900/troy ons. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi di bulan ini di US$ 1.929,43/troy ons pada 9 Oktober lalu.

Level tersebut dapat tercapai karena dolar AS yang ambles. Emas dan dolar bergerak berlawanan arah atau memiliki korelasi negatif yang kuat. Ketika indeks dolar yang mencerminkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang lain naik, harga emas cenderung tertekan.

Penguatan dolar AS tak terlepas dari kabar negosiasi seputar paket stimulus ekonomi AS yang mandek. Kemungkinan besar RUU paket stimulus Covid-19 lanjutan tak akan disahkan sebelum pemilu AS selesai.

Baik Donald Trump selaku presiden, Partai Demokrat maupun Partai Republik belum sepakat soal besaran nilai stimulus yang diberikan. Ini menjadi sentimen negatif bagi emas. Lagipula kenaikan harga emas sampai 25% sepanjang tahun ini diakibatkan oleh masifnya stimulus fiskal dan moneter secara global.

Besarnya stimulus yang digelontorkan membuat depresiasi nilai tukar terutama dolar AS. Ekspektasi inflasi yang tinggi di masa mendatang juga meningkat. Investor berlari dan mencari suaka dengan memasukkan emas ke dalam portofolio investasinya sehingga turut mengerek harganya.

Harga emas naik 0,15%. Pada 09.10 WIB harga logam kuning tersebut naik ke level US$ 1.901,76/troy ons, perhelatan akbar pemilu AS empat tahun sekali tinggal sebentar lagi. Pasar keuangan mulai mencermati betul dinamika politik dan ekonomi jelang momen penentuan siapa yang akan menjadi pemimpin bagi Negeri Paman Sam.

T.D. Securities mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa emas bersifat "agnostik" bagi siapa pun yang memenangkan pemilihan. Namun, kemenangan pihak Demokrat diperkirakan akan memicu terjadinya reli emas besar-besaran, mengutip Kitco News.

Laporan lain juga mengungkapkan hal yang sama. Adalah Standard Chartered yang menyebut jika Joe Biden menang, kecenderungan Demokrat untuk 'menghamburkan' uang lebih banyak berpotensi besar membuat dolar AS ambles dan harga emas terapresiasi. 

Untuk akhir tahun ini, target harga emas dipatok kembali ke US$ 2.000/troy ons. Sementara untuk tahun 2021, harga logam kuning tersebut berpotensi menguat lebih lanjut ke level US$ 2.100/troy ons - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 16 Oktober 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Kembali Naik, Senat AS Tolak Proposal Stimulus Trump


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Harga emas naik pada Jumat pagi di tengah pelemahan dolar AS pasca perundingan stimulus bantuan covid-19 di Amerika Serikat tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Harga emas naik 0,11% di $1.911,05 per ons pukul 10.53 WIB dan XAU/USD turun 0,11% di $1.906,62 menurut data Investing.com. Adapun indeks dolar AS turun tipis 0,05% di 93,817.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis bahwa ia bersedia menaikkan dana bantuan covid-19 sebesar $1,8 triliun yang diajukan kepada Partai Demokrat AS di Kongres. Tapi usulan itu malah ditolak oleh Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell yang juga dari Partai Republik.

Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik ke tingkat tertinggi dua bulan pada minggu lalu dan ini memicu kekhawatiran bahwa pandemi menyebabkan kerusakan jangka panjang bagi sektor pasar tenaga kerja.

Wisconsin dan negara bagian lain di wilayah AS dan sekitarnya tengah memerangi lonjakan kasus covid-19 lantaran melonjaknya kasus positif covid-19 dan kenaikan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit AS.

Sementara Uni Eropa meminta Inggris untuk berkompromi soal kemitraan ekonomi baru kedua pihak atau bersiap untuk menghadapi gangguan perdagangan dalam waktu kurang dari 80 hari. PM Inggris akan memberikan jawabannya hari ini.

Di Indonesia, harga emas Antam (JK:ANTM) naik Rp2.000 dari Rp1.009.000 pada hari Kamis menjadi Rp1.011.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.12 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 

Sumber : investing.com

Kamis, 15 Oktober 2020

Rifan Financindo - Emas Turun Akibat Tipisnya Peluang Stimulus Disetujui Sebelum Pilpres AS


RIFAN FINANCINDO BANDUNG
- Harga emas turun pada Kamis terjadi kenaikan kenaikan dolar AS karena peluangnya peluang paket stimulus fiskal AS disetujui sebelum pemilihan umum presiden AS pada November.

Harga emas berjangka turun 0,31% di $ 1.901,45 per ons pukul 10.50 WIB dan XAU / USD turun 0,19% di $ 1.897,98 menurut data Investing.com. Adapun indeks dolar AS naik tipis 0,07% di 93,427.

Indeks dolar mendapat petunjuk dari kenaikan jumlah kasus virus dan masih belum tercapainya kesepakatan stimulus AS.

Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan pihaknya dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi "berbeda" pandangan tentang paket bantuan ekonomi, dan kesepakatan itu akan sulit dicapai sebelum pemilu 3 November.

Dengan melonjaknya jumlah kasus COVID-19, negara-negara Eropa kembali menutup sekolah, membatalkan kegiatan dan lain-lain karena pihak yang krisis kewalahan menghadapi skenario kembali covid-19 pada awal musim dingin.

Uni Eropa dan Inggris akan memperpanjang masa perundingan Brexit melebihi batas waktu pertengahan Oktober untuk mencoba menjembatani kesepakatan mencapai kesepakatan perdagangan baru, menurut sumber dan dokumen.

Di Indonesia, harga emas Antam (JK: ANTM ) naik Rp2.000 dari Rp1.007.000 pada hari Rabu menjadi Rp1.009.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.25 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  investing.com

Rabu, 14 Oktober 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Pasca Ketua DPR AS Tolak Usulan Stimulus Gedung Putih

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada Rabu pagi di tengah ketidakpastian belum tercapainya kesepakatan stimulus fiskal lanjutan antara pihak eksekutif dan legislatif di Amerika Serikat.

Harga emas naik 0,27% di $ 1.899,75 per ons menurut data Investing.com pukul 10.54 WIB dan XAU / USD juga menguat 0,29% di $ 1.896,63. Adapun indeks dolar AS turun tipis 0,01% di 93,523.

Di Indonesia, harga emas Antam (JK: ANTM ) kembali turun Rp8.000 dari Rp1.015.000 pada hari Selasa menjadi Rp1.007.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.10 WIB.

Mengutip laporan yang dilansir Reuters Rabu pagi, harapan tercapainya paket bantuan virus di AS menghadapi hambatan baru Ketua DPR AS Nancy Pelosi menolak proposal ajuan anggaran dana dari Gedung Putih senilai $ 1,8 triliun, dengan mengatakan itu "jauh dari apa yang dibutuhkan untuk menghadapi pandemi dan resesi yang dalam ini. "

Para pemimpin keuangan global pada Selasa mengatakan sejauh ini ekonomi dunia telah lolos dari keruntuhan yang dipicu oleh pandemi virus, tetapi juga bahwa kegagalan untuk mengendalikan pandemi, mempertahankan stimulus, dan hutang yang kian bertambah di negara-negara miskin yang dapat menghancurkan rapuh.

Harapan untuk vaksin COVID-19 surut setelah Johnson & Johnson dan Eli Lilly (NYSE: LLY ) dan Co uji coba vaksin - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 13 Oktober 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik Sedikit Karena Pembelian Tehnikal


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bertahan dengan sedikit naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Pergerakan harga baru-baru ini telah membuat grafik harian menjadi lebih “bullish” yang mengundang minat beli secara tehnikal yang baru. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $1.00 per ons pada $1,927.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.017.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS bervariasi mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Hari Senin kemarin perdagangan tipis karena pemerintah AS dan pasar treasury AS tutup karena liburan Columbus Day sementara pasar Kanada ditutup karena liburan Thanksgiving.

Tiga minggu sebelum pemilihan presiden AS, persaingan semakin sengit. Masing-masing kubu mengklaim kemenangan di pollingnya masing-masing.

Sementara pasar saham kelihatannya tenang-tenang, tidak begitu terpengaruh yang terlihat dengan meningkatnya sentimen terhadap resiko.

Berita lainnya adalah bahwa Kongres AS kelihatannya tidak mendekat kepada kesepakatan paket stimulus sehubungan dengan Covid – 19. Sementara infeksi Covid – 19 terus meningkat di sebagian dari Eropa termasuk di Inggris.

Cina memperlonggar peraturan perdagangannya dalam urusan dengan matauang Yuan yang menunjukkan Cina ingin memperlambat apresiasi dari matauangnya untuk bisa mengatasi persaingan harga.

Hal penting diluar pasar metal adalah indeks dolar AS yang menguat dan minyak mentah Nymex yang melemah.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,939.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,950.00 dan kemudian $1,985.00. Sementara “support” terdekat berada di $1,920.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900.00 dan kemudian $1,851.00 - PT RIFAN FINANCINDO

 

Sumber : vibznews.com

Senin, 12 Oktober 2020

PT Rifan - Dolar AS Bonyok, Harga Emas Melonjak Nyaris 2%


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia menguat ke atas US$ 1.900/troy ons pada perdagangan Jumat, melanjutkan kinerja positif 2 hari sebelumnya. Dolar Amerika Serikat (AS) yang sedang lesu membuat emas melesat naik.

Melansir data Refinitiv pada pukul 16:58 WIB, emas menguat 1,1% ke US$ 1.913,91/troy ons di pasar spot. Dalam 3 hari terakhir hingga sore ini, total emas sudah melesat nyaris 2%. Sementara dalam periode yang sama, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan Mata Uang Paman Sam, mengalami penurunan 0,34%

Dolar AS sedang lesu, tarik ulur pembahasan stimulus fiskal tidak bisa membantu kinerja the greenback. Dolar AS dalam situasi "maju kena, mundur kena" menghadapi stimulus fiskal, presiden AS, Donald Trump, pada Selasa waktu setempat meminta perundingan stimulus senilai US$ 2,2 triliun dihentikan hingga pemilihan presiden 3 November mendatang.

Saya menginstruksikan perwakilan untuk berhenti bernegosiasi sampai setelah pemilihan presiden," tulisnya di Twitter pribadinya @realDonaldTrump.

Dolar AS sempat menguat merespon hal tersebut. Tetapi, tanpa stimulus fiskal pemulihan ekonomi AS akan terancam, dan malah akan tertinggal dari negara-negara lainnya baik di Eropa maupun Asia. Alhasil, dolar AS kembali tertekan.

Terbaru, Presiden Trump berubah sikap terhadap stimulus fiskal, kini mendesak Kongres menyetujui program stimulus senilai US$ 1.200 untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga AS, kemudian US$ 25 miliar untuk industri penerbangan, dan US$ 135 miliar pinjaman untuk usaha kecil.

Berubahnya sikap Trump tersebut membuat sentimen pelaku pasar membaik, bursa saham AS melesat naik dalam 2 hari terakhir.

Kala sentimen pelaku pasar membaik, dolar AS yang merupakan aset safe haven menjadi tidak menarik. Selain itu, jika stimulus fiskal cair, maka jumlah uang yang beredar akan bertambah di perekonomian, nilai dolar AS pun akan melemah.

Emas meski juga merupakan aset safe haven tetap menguat akibat pelemahan dolar AS. Selain itu, stimulus fiskal bersama dengan stimulus moneter merupakan "bahan bakar" utama emas menguat di tahun ini hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu.

Jika ada kesepakatan, stimulus akan berpotensi membangkitkan kembali ekspektasi inflasi ke arah target sasaran bank sentral AS (The Fed), bersama dengan suku bunga bunga rendah the Fed menjadi katalis yang sangat bagus untuk emas" kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities - PT RIFAN

 

Sumber : cnbcindonesia.com