Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 06 Juni 2014

Harga Emas Dunia Catat Kenaikan Harian Tertinggi

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mencatat kenaikan harian terbesar sejak 14 Mei pada Kamis (5/6/2014) waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunganya dan merilis sejumlah langkah-langkah pelonggaran.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 9 dollar AS atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 1.253,3 dollar AS per ounce.

Presiden ECB Mario Draghi mengatakan, setelah pertemuan kebijakan bahwa ECB memutuskan untuk menurunkan suku bunga pinjaman utamanya dari 0,25 persen menjadi 0,15 persen, tingkat terendah baru, dan memangkas suku bunga deposito bank dengan suku bunga overnight bank sentral menjadi negatif 0,1 persen.

Draghi juga mengumumkan langkah-langkah pelonggaran lagi untuk mendorong penyaluran pinjaman. Setelah pengumuman Draghi, euro mulai tersandung terhadap dollar, dan sebagai akibatnya emas naik.

Dijaga BI, Rupiah Menguat Kembali

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya menjelang akhir pekan ini, Jumat (6/6/2014). Rupiah masih menghadapi tekanan pelemahan dan mencoba menguat dengan penjagaan Bank Indonesia.

Bank Sentral Eropa (ECB) akhirnya memangkas suku bunga acuannya. Euro justru menguat pada penutupan setelah initial jobless claims AS naik 12.000. Dollar Index turun 0,38 persen. Investor malam ini menunggu data nonfarm payrolls dan tingkat pengangguran AS.

Kamis, 05 Juni 2014

Umuh Heran Persib Kerap Mendapat Sanksi

foto-persib-bandung-vs-pbr-away-umuh-SIM_2711 
Hingga pertengahan musim, Persib Bandung sudah mendapat beberapa sanksi dari Komisi Disiplin PSSI. Sebelumnya Persib pernah mendapat sanksi berupa denda hingga ratusan juta rupiah karena berbagai putusan. Hukuman dari Komdis tersebut mulai dari panpel yang dianggap gagal menyelenggarakan pertandingan kontra Persija Jakarta, lalu karena tindakan bobotoh yang rasis dan anarkis. Sanksi lain dijatuhkan kepada Ferdinand Sinaga yang dinyatakan melakukan tindakan tidak terpuji pada perangkat pertandingan. Kemudian ada pula sanksi karena bobotoh Persib datang mendukung timnya saat tandang.

Yang terbaru, penyerang Ferdinand Sinaga mendapat sanksi denda Rp 25 juta karena melempar handuk kiper Pelita Bandung Raya, Dennis Romanov, dalam pertandingan dan denda 50 juta plus larangan 2 pertandingan membela timnas karena aksinya mengejar penonton dalam pertandingan persahabatan Indonesia melawan Asean All Stars. Total Ferdinand dikenakan sanksi denda senilai Rp 75 juta. Menurut manajer Persib, Umuh Muchtar, dirinya mengaku tidak habis pikir karena Persib dan pemainnya kerap mendapat sanksi dari Komdis.

Simpatisan Prabowo-Hatta di Bandung Jaring Dukungan Satu Juta Surat

Bandung – Jejaring sosial via internet macam Twitter, Facebook, dan lainnya kerap dimanfaatkan publik sebagai sarana mendukung capres-cawapres. Namun simpatisan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa punya siasat lain menjaring dukungan tanpa kecanggihan media sosial (medsos). Mereka memilih cara klasik dengan mengumpulkan surat tulis tangan.

Elemen gabungan dari Resimen Nusantara di Kota Bandung menggalang aksi bertajuk ‘Satu Juta Surat untuk Prabowo-Hatta’. Kegiatan tersebut digulirkan di markas Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jabar, Jalan Stasiun Timur No.20, Kota Bandung, Selasa (3/6/2014).

Saham Apple Melonjak, Bursa AS Hijau

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street menguat pada Rabu (4/6/2014) waktu setempat (Kamis pagi WIB), mendorong S&P 500 ke rekor penutupan baru, menyusul data ekonomi bervariasi sehari menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa yang dipantau cermat.

Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 3,64 poin (0,19 persen) pada 1.927,88, hampir tiga poin di atas rekor penutupan Senin (2/6/2014).

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 15,19 (0,09 persen) menjadi 16.737,53, serta indeks teknologi komposit Nasdaq bertambah 17,56 poin (0,41 persen) ke posisi 4.251,64, dibantu oleh kenaikan 1,1 persen pada Apple, komponen terbesarnya.

Saham-saham berada di wilayah negatif setelah data awal ekonomi AS menunjukkan penurunan penciptaan lapangan kerja di sektor swasta pada Mei dan lonjakan pada defisit perdagangan April ke tingkat tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Tetapi, saham-saham kemudian berbalik lebih tinggi setelah Institute for Supply Management (ISM) mengatakan aktivitas sektor jasa AS melonjak pada Mei.

Rabu, 04 Juni 2014

Harga Daging Ayam di Bandung Tembus Rp 34 Ribu per Kg

ilustrasi Bandung – Resah melanda penjual daging ayam di seluruh pasar tradisional yang tersebar di Bandung Raya. Sejak dua pekan terakhir, harga jual daging ayam potong terus meroket, menembus angka kisaran Rp 32 ribu hingga Rp 34 ribu perkilogram yang semula normalnya dilego Rp 26 ribu perkilogram.

“Wajar saja pedagang merasa resah. Kenaikan harga daging ayam ini memang tidak normal. Kalau pun ada barang, susah dijualnya. Sebab konsumen atau pembeli jadi keberatan karena harganya mahal,” ucap Ketua Persatuan Pedagang Ayam Bandung (PPAB) Yoyo Sutarya saat ditemui di Pasar Eks Bazar Matahari Cicadas, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Selasa (3/6/2014).

IHSG Mencoba Pertahankan Tren Naik

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan kembali bergerak variatif dengan potensi naik terbatas, Rabu (4/6/2014). Tekanan ambil untung akan berhadapan dengan animo beli yang didorong sentimen Pemilihan Presiden tahun ini.

Pasar saham Amerika Serikat berbalik arah melemah, setelah beberapa kali sempat menyentuh rekor baru. Koreksi ditunjukkan oleh indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,13 persen dan S&P500 sebesar 0,04 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas justru terapresiasi.